instagram.com/sohyeon_moviesta
Negara Korea merupakan salah satu negara yang sangat konservatif terkait dengan gender. Pada tahun 2018, negeri ginseng ini menempati urutan 30 dari 36 negeri perekonomian maju (OECD) untuk partisipasi perempuan di lapangan kerja. Dari data tersebut bisa kita lihat, bahwa tingkat kesetaraan gender di Korea menjadi masalah penting yang harus diperhatikan.
Dalam film ini, kita bisa melihat realitas yang dihadapi perempuan, khususnya bagi perempuan yang sudah berkeluarga namun ingin tetap berkarier. Minimnya kesempatan dan budaya yang dimiliki oleh negara Asia, yang memandang bahwa wanita yang sudah berkeluarga sebaiknya hanya fokus untuk mengurus keluarga saja, dibandingkan untuk berkarier. Hal itu menjadi bukti bahwa kesetaraan gender, masih dipandang sebelah mata
Padahal perempuan juga memiliki keahlian yang tidak jauh berbeda dengan para lelaki. Perempuan juga bisa dikatakan sebagai manusia yang paling hebat karena perjuangannya sangat besar, mulai dari mengandung, melahirkan hingga mengurus anak.
Maka dari itu, orang-orang tidak bisa memandang wanita secara sebelah mata karena stereotip yang sudah melekat pada perempuan. Pasalnya, sudah banyak kaum hawa yang memiliki prestasi dan bisa menghidupi keluarganya dengan bekerja. Selain itu, banyak hal juga yang bisa dilakukan oleh perempuan, tapi tidak bisa dianggap mudah oleh para pria, seperti misalnya mengurus anak.
Karena itulah melalui film ini, pesan tersirat yang ingin disampaikan dan paling penting adalah kesetaraan gender, khususnya bagi perempuan yang memiliki keinginan untuk berkarier. Dengan berkarier, bisa menjadi salah satu cara bagi perempuan agar tidak merasakan depresi yang berlebihan dalam mengurus keluarga.
Itulah pelajaran yang tersirat dalam film Kim Ji Young: Born 1982. Ayo ajak teman-teman dan keluargamu untuk menonton film ini, agar bisa menyerap pesan yang terkandung dalam film ini, untuk mengerti tentang realita yang dirasakan perempuan dalam kehidupan berkeluarga.