10 Fakta tentang Kesepian, Subjektif dan Berasal dari Pikiran

Fakta- fakta dari riset terbaru tentang kesepian

Fenomena kesepian merupakan isu yang masih menjadi concern besar hingga saat ini. Dampak yang ditimbulkan terhadap kesehatan fisik dan mental mendorong para ahli untuk terus melakukan uji kualitatif untuk menemukan fakta- fakta baru. Pada 2023 sendiri, sudah ada beberapa penelitian yang dilakukan berkaitan kesepian.

Jika kamu pernah merasakan kesepian atau saat ini tengah kebingungan apakah yang kamu rasakan adalah kesepian atau bukan, maka kamu perlu membaca artikel ini hingga selesai. Pelajari 10 fakta tentang kesepian berdasarkan hasil penelitian terbaru yang bisa kamu pelajari, lalu sesuaikan konteksnya dengan apa yang tengah kamu rasakan.

1. Kesepian sangat berkaitan dengan emosi manusia

10 Fakta tentang Kesepian, Subjektif dan Berasal dari Pikiranilustrasi orang kesepian (pexels.com/Cottonbro Studio)

Penelitian yang dilakukan oleh Phoebe McKenna-Plumley dan rekan-rekannya dari Queen's University Belfast (2023) menyebutkan bahwa "emosi yang menyertai kesepian merupakan aspek kunci dari pengalaman tersebut". Artinya, orang yang mengaku kesepian akan merasakan beragam emosi- emosi dan tidak selalu sama pengalaman yang dialami setiap orang. Sedangkan emosi yang dimaksud adalah sejumlah perasaan tidak menyenangkan yang disampaikan oleh orang- orang, termasuk juga rasa bersalah hingga cemburu.

Baca Juga: 5 Penyebab Perasaan Kesepian yang Berkepanjangan, Sering Kamu Alami?

2. Kesepian dipengaruhi oleh kepribadian dan identitas

10 Fakta tentang Kesepian, Subjektif dan Berasal dari Pikiranilustrasi orang kesepian (pexels.com/mikoto.raw Photographer)

Orang-orang yang kesepian akan menggambarkan diri mereka sebagai orang yang lemah dan terisolasi dari dunia luar. Lalu, pada saat yang bersamaan mereka juga menghubungkan kesepian tersebut dengan kepribadian mereka, misalnya pemalu atau introver. Itulah sebabnya, orang yang ekstrover sering dianggap tidak pernah merasa kesepian meski sebenarnya tidak selalu seperti itu.

3. Kesepian dapat berkaitan dengan adanya atau tidak adanya hubungan tertentu

10 Fakta tentang Kesepian, Subjektif dan Berasal dari Pikiranilustrasi orang kesepian (pexels.com/Liza Summer)

Kesepian dapat muncul karena berakhirnya suatu hubungan, seperti kehilangan pasangan, atau ketika anggota keluarga atau teman pindah tempat tinggal. Konstruksi budaya juga dapat mempengaruhi timbulnya kesepian. Misalnya, orang yang menjalin hubungan dengan orang luar, terlihat tidak familiar, atau dengan bentuk ikatan yang tidak biasa. Orang tersebut bisa saja merasa bahwa mereka "berbeda" dari orang lain dalam jaringan sosial mereka.

4. Kesepian dapat berasal dari kecemburuan sosial

10 Fakta tentang Kesepian, Subjektif dan Berasal dari Pikiranilustrasi orang kesepian (pexels.com/Polina Sirotina)

Perasaan kesepian dapat timbul karena seseorang merasa cemburu atau iri dengan orang lain di lingkungan sosialnya. Contohnya, saat melihat orang- orang memiliki hubungan yang harmonis dengan keluarga atau relasi lainnya, sementara ada orang lain yang memang benar-benar hanya sendirian. Perasaan seperti itu berpotensi membuat seseorang merasa sangat kesepian dan terasingkan. Kondisi itu juga bisa dialami saat seseorang tidak menikah di usia tertentu yang kemudian membuatnya merasa terasing karena menganggap belum mampu memenuhi ekspektasi sosial.

5. Kesepian tidak sama dengan kesendirian

10 Fakta tentang Kesepian, Subjektif dan Berasal dari Pikiranilustrasi orang kesepian (pexels.com/Thought Catalog)

Ada beberapa kesalahpahaman yang masih sering terdengar di kalangan masyarakat terkait kesepian ini. Banyak yang menganggap bahwa kesendirian atau orang yang sendiri adalah orang yang kesepian, padahal tidak selalu seperti itu. Kesendirian memang dapat berkaitan dengan kesepian, namun, tidak sama dengan kesepian itu sendiri. Banyak orang yang memilih untuk sendiri; memisahkan diri dari kelompok sosial dan tidak merasa kesepian sama sekali. Sebaliknya, orang yang berada di keramaian atau memiliki banyak teman tetap berpotensi merasa kesepian.

dm-player

Baca Juga: 5 Tanda Kesejahteraan Mental Rendah, Sering Kesepian?

6. Kesepian berkaitan dengan kurangnya hubungan yang dalam dan bermakna

10 Fakta tentang Kesepian, Subjektif dan Berasal dari Pikiranilustrasi orang kesepian (pexels.com/Pixabay)

Sebagai makhluk sosial, manusia cenderung menginginkan hubungan apa pun, baik percintaan, keluarga, ataupun pertemanan yang memberikan makna serta membuat manusia merasa bahagia. Akan tetapi, saat berada di dalam sebuah hubungan yang hanya bersifat superfisial, hanya ikatan tanpa makna dan kehadiran kedua belah pihak, tentu ini akan menyebabkan timbulnya kesepian. Apalagi, kondisi tersebut bisa makin parah jika dibiarkan berlangsung terlalu lama.

7. Kesepian dapat berubah jenis, intensitas, dan durasinya

10 Fakta tentang Kesepian, Subjektif dan Berasal dari Pikiranilustrasi orang kesepian (pexels.com/Keenan Constance)

Bagi sebagian orang, kesepian merupakan hal yang selalu ada atau hampir menjadi bagian dari kepribadian mereka. Namun, ada juga orang yang merasa lebih kesepian atau tidak terlalu kesepian pada saat-saat tertentu. Misalnya, ada orang yang merasa kesepian saat mereka melakukan kegiatan benar- benar seorang diri. Namun, ada juga yang merasa kesepian hanya karena mereka tidak bisa berinteraksi dengan orang lain meskipun tengah berada di keramaian.

8. Kesepian dapat disebabkan oleh pengalaman atau perubahan dalam hidup

10 Fakta tentang Kesepian, Subjektif dan Berasal dari Pikiranilustrasi orang kesepian (pexels.com/John Rae Cayabyab)

Beberapa jenis peristiwa penting yang termasuk dalam kategori ini adalah masa berduka cita, pensiun dari pekerjaan, perceraian, dan relokasi (pindah tempat tinggal). Pandemik COVID-19 juga termasuk ke dalam kategori ini. Hal itu tak lain karena karantina wilayah memaksa banyak orang untuk hidup berbulan-bulan terpisah dari keluarga dan teman.

9. Kesepian adalah pengalaman yang tidak menyenangkan

10 Fakta tentang Kesepian, Subjektif dan Berasal dari Pikiranilustrasi orang kesepian (pexels.com/Valeria Ushakova)

Faktanya, banyak orang- orang menggambarkan kesepian sebagai pengalaman yang tidak menyenangkan dan keadaan yang ingin mereka hindari. Mereka pun akan terus mencari orang lain yang dianggap bisa menjauhkan mereka dari kesepian. Bahkan, lebih buruk lagi, orang tidak ingin membicarakan kesepian mereka dengan orang lain karena takut terlihat negatif atau takut diabaikan. 

10. Kesepian berkaitan dengan persepsi dan kemampuan kognitif

10 Fakta tentang Kesepian, Subjektif dan Berasal dari Pikiranilustrasi orang kesepian (pexels.com/Rafael Barros)

Fakta yang satu ini mungkin cukup baru bagi sebagian orang. Saat kebanyakan orang menganggap bahwa kesepian sangat berkaitan erat dengan perasaan, sebenarnya fakta yang didapat dari penelitian terbaru menunjukkan sebaliknya. Kesepian ternyata dapat dipicu oleh persepsi atau kemampuan kognitif seseorang.

Orang yang kesepian sering menyalahkan diri sendiri dan menganggap mereka lebih rendah dari orang lain sehingga wajar mereka menjadi kesepian. Selain itu, orang yang kesepian juga menganggap waktu berlalu terlalu cepat, terlalu lambat, atau berhenti sama sekali sehingga mereka kesulitan untuk menjalin relasi dengan orang lain. Sebenarnya, persepsi atau cara berpikir seperti inilah yang dapat menyebabkan kesepian itu benar- benar terjadi. 

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesepian hadir dalam diri seseorang karena kesepian tidak selalu berkaitan dengan kehadiran orang lain secara fisik. Namun, bisa dipastikan bahwa setiap orang pasti pernah mengalami kesepian. So, jangan khawatir dan tetaplah berusaha menjalani hidup dengan positif, ya!

Baca Juga: 5 Hal yang Diajarkan Kesepian, Tidak Selalu Buruk!

Shera Suprapto Photo Verified Writer Shera Suprapto

Sharing useful, attractive and entertaining informations to you

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya