Profil Sujiwo Tejo, Budayawan dengan Gaya Nyentrik
- Nama lengkap: Agus Hadi Sudjiwo
- Nama panggilan/nama panggung: Sujiwo Tejo
- Tempat, tanggal lahir: Jember, 31 Agustus 1962
- Profesi: Aktor, Musisi, Sutradara, Dalang
- Agama: Islam
- Instagram: @president_jancukers
- Sujiwo Tejo menempuh pendidikan di ITB pada 1980-1985 di jurusan Matematika dan Teknik Sipil pada 1981-1988.
- Pada masa kuliah, ia aktif sebagai penyiar radio, bermain teater, mendirikan ludruk di ITB.
Sujiwo Tejo adalah salah satu budayawan Indonesia yang dikenal karena gaya nyentrik dan pemikirannya yang out of the box. Ia tidak hanya berbicara tentang seni dan budaya, tetapi juga sering menyuarakan pandangan kritisnya tentang kehidupan hingga politik.
Diketahui, ia merupakan lulusan ITB atau Institut Teknologi Bandung. Yuk, simak di bawah ini profil lengkap Sujiwo Tejo!
1. Biodata Sujiwo Tejo
- Nama lengkap: Agus Hadi Sudjiwo
- Nama panggilan/nama panggung: Sujiwo Tejo
- Tempat, tanggal lahir: Jember, 31 Agustus 1962
- Profesi: Aktor, Musisi, Sutradara, Dalang
- Agama: Islam
- Instagram: @president_jancukers
2. Latar belakang pendidikan
Sujiwo Tejo menempuh pendidikan di ITB atau Institut Teknologi Bandung pada 1980-1985 di jurusan Matematika. Bukan hanya itu, ia juga mengambil jurusan Teknik Sipil di kampus yang sama pada 1981-1988.
Sejak berada di bangku kuliah, ia memiliki minat yang besar pada bidang seni. Semasa kuliahnya dulu, ia menjadi penyiar radio, bermain teater, hingga mendirikan ludruk di ITB.
Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Perdalangan di Persatuan Seni Tari dan Karawitan Jawa ITB. Ia pun merupakan sosok yang menciptakan hymne jurusan Teknik Sipil ITB pada orientasi 1983.
3. Perjalanan karier Sujiwo Tejo
Kemampuan Sujiwo Tejo dalam dunia seni, khususnya wayang, sudah terlihat sejak usia muda. Ia menciptakan lakon seperti Semar Mesem pada 1994 dan menuntaskan 13 episode wayang kulit Ramayana di TPI pada 1996. Tejo juga pernah mendalang di Yunani pada 2004 dan terus melanggar pakem wayang tradisional dengan mengubah karakter seperti Rahwana dan Pandawa menjadi lebih kompleks.
Dalam bidang musik, Tejo dikenal lewat album Pada Suatu Ketika (1998) dengan video klip yang meraih penghargaan di Grand Final Video Musik Indonesia 1999. Ia juga menciptakan musik untuk musikal Battle of Love (2005) yang keuntungannya disumbangkan untuk pendidikan anak-anak putus sekolah.
Selain ikut teater, ia juga aktif sejak 1997 untuk mengajar, memberikan workshop, dan terlibat dalam pertunjukan kolaboratif seperti pada 1999. Tejo juga menjajal dunia film. Debutnya dimulai pada 2001 lewat film Telegram dan berlanjut ke berbagai film populer seperti Janji Joni dan Sang Pencerah.
Demikian profil lengkap dari Sujiwo Tejo. Sampai sekarang, Sujiwo Tejo mampu menjadi sosok inspiratif yang memberikan berbagai sudut pandang baru tentang kehidupan.
