Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash/Vidar Nordli-Mathisen

Manusia diciptakan berbeda-beda. Gak cuma secara fisik, bahkan suara setiap orang pun bermacam jenisnya. Ada yang memiliki suara serak, lembut, pelan, hingga nyaring atau keras. Well, kita semua tentu tidak bisa memilih akan memiliki suara seperti apa ketika dilahirkan ke dunia. Jadi, bukan salah kita juga kalau akhirnya kita terlahir dengan suara keras ini.

Ada beberapa suka duka nih yang pastinya pernah dirasakan si pemilik suara keras atau nyaring. Apa aja sih? Yuk kepoin poinnya berikut ini.

1. Dibilang marah-marah padahal sebenarnya gak

unsplash/Mimi Thian

Banyak orang yang sering salah paham pada si empunya suara keras. Gak jarang, dia dibilang marah-marah meski sebenarnya gak. Akibat suaranya yang nyaring dan nada bicaranya yang mungkin agak lebih tinggi dibanding orang kebanyakan. Yang sabar ya.

2. Saat mulai bicara, seringkali membuat orang sekitar kaget

unsplash/Mimi Thian

Moment dimana orang sekitar jadi kaget saat si pemilik suara keras tiba-tiba bicara juga bukan hal yang langka lagi. Malah, hal ini hampir selalu terjadi. Dari sini, kamu jadi belajar untuk mulai menurunkan nada suaramu walaupun terkadang suka lupa, iya gak?

3. Dikatain galak, sudah jadi makanan sehari-hari

unsplash/Annie Spratt

Karena suara keras yang dimilikinya, ada aja yang selalu bilang kalau dia galak dan sangar. Padahal, cuma suaranya aja kok yang sekeras itu, hatinya tetap lemah lembut. Intinya sih, dikatain galak bagi dia adalah hal yang biasa.

4. Lebih tahu kondisi kapan harus mulai bicara, dan kapan gak

unsplash/Toa Heftiba

Sering mengalami momen memalukan dan kurang menyenangkan ketika mulai bersuara, membuat si pemilik suara keras jadi lebih hati-hati ketika akan bicara. Dia lebih suka memendam apapun yang ingin dia katakan dan lebih memilih-milih momen yang tepat untuk mulai menyuarakan pendapatnya.

5. Sering diminta jadi pemimpin regu atau pemimpin diskusi

unsplash/Campaign Creators

Suara keras juga memberi manfaat kepada pemiliknya, lho. Dia dianggap memiliki wibawa yang cukup untuk menjadi seorang pemimpin. Makanya, saat masih duduk di bangku sekolah atau kuliah, dia dipercaya untuk menjadi pemimpin. Alhasil, jiwa kepemimpinannya pun lebih terasah dan gak jarang juga masih terus berlanjut hingga memasuki dunia kerja.

Kamu punya suara keras juga? Suka duka apa nih yang sering kamu alami?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team