3 Alasan Pemimpin Harus Lapang Dada Menerima Kritik

Selama bertujuan demi membangun kebaikan, mengapa tidak?

Menjalankan tugas sebagai pemimpin bukanlah perkara mudah. Tidak peduli apakah kamu memimpin diri sendiri, rumah tangga, perusahaan, atau bahkan negara, semua memiliki tugas berat sesuai dengan porsi masing-masing. Di samping adanya beragam tanggung jawab yang wajib untuk dilaksanakan, pemimpin juga kerap mendapatkan kritik dari orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya.

Harus diakui bahwa terkadang kritik bisa begitu tajam dan menusuk kalbu. Rasanya ingin menghindar, membantah, atau melakukan perlawanan, tetapi bila ternyata memang itu fakta, maka sebaiknya diterima dengan hati terbuka. Oleh sebab itu, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin karena harus bersikap lapang dada terhadap kritik atas dasar beberapa alasan berikut ini.

Baca Juga: 5 Kriteria Pemimpin Tegas Dambaan Masyarakat, Apa Saja Sih?

1. Orang-orang yang dipimpin selalu punya latar belakang beragam

3 Alasan Pemimpin Harus Lapang Dada Menerima Kritikilustrasi suasana rapat (pexels.com/Rebrand Cities)

Ketika kamu dipercaya untuk menjadi pemimpin, maka wajib untuk membuka diri terhadap semua orang yang ada di bawah kepemimpinanmu. Bukan tanpa alasan, mereka tentu berasal dari latar belakang yang sungguh beragam dan memiliki respons berbeda terhadap suatu hal. Ketika ada yang menyampaikan kritik, sekali pun terdengar begitu pedas, terimalah dengan lapang dada.

Semakin kaya masukan yang berhasil ditampung, ini akan membantumu saat hendak membuat sebuah keputusan yang menyangkut nasib bersama. Memang pasti pada akhirnya kamu tetap tidak bisa menyenangkan semua orang, tetapi setidaknya ada banyak suara yang sudah berhasil terwakili. Barulah kamu jadi pemimpin yang bijaksana, iya kan?

Baca Juga: 7 Penyebab Penulis Kadang Susah Menerima Kritik, Bikin Bad Mood?

2. Salah satu tugas pemimpin adalah melayani mereka yang dipimpin

3 Alasan Pemimpin Harus Lapang Dada Menerima Kritikilustrasi mengobrol (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Banyak yang lupa bahwa pemimpin bukanlah sosok yang bisa memberikan perintah tanpa boleh dibantah. Akibatnya, segelintir orang yang merasa sudah menempati posisi ini malah bertindak sewenang-wenang. Padahal, salah satu tugas pemimpin adalah memberikan pelayanan kepada mereka yang dipimpinnya, sehingga menciptakan suasana kehidupan yang lebih baik.

Jika kamu sedang mengemban amanah sebagai seorang pemimpin, jangan pernah lupakan prinsip tersebut. Ketika ada yang menyampaikan kritik, sudah seharusnya kamu mendengarkannya dengan saksama karena di sanalah terdapat keluh kesah yang sesungguhnya. Ambil poin pentingnya dan jadikan sebagai modal untuk memberikan pelayanan yang lebih baik di waktu mendatang.

3. Seorang pemimpin adalah manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan

3 Alasan Pemimpin Harus Lapang Dada Menerima Kritikilustrasi rapat (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Meski menempati posisi sebagai seorang pemimpin, bukan berarti kini kamu menjadi pribadi hebat yang tanpa cela. Pada dasarnya, kamu tetaplah manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan. Oleh sebab itu, diperlukan kontrol dari orang-orang sekitar agar dapat lekas kembali ke jalur yang benar begitu melakukan tindakan yang tidak sepantasnya.

Salah satu bentuk kontrol itu berupa kritik, terutama yang sifatnya membangun. Masukan semacam ini merupakan wujud kepedulian kepada pemimpin agar orang nomor satu itu bisa terus berbenah diri dan menjadi pribadi yang semakin berkualitas. Jadi, bila kamu mendapatkan kritik, sampaikan terima kasih alih-alih bantahan keras. Bersyukurlah bahwa ternyata masih ada yang ingin kamu tetap berada di jalan yang semestinya.

Perlu digarisbawahi bahwa kritik bisa diartikan sebagai wujud dari kepedulian seseorang terhadap orang lain. Melalui penilaian yang disampaikan, baik yang bernada positif mau pun negatif, patut dijadikan bahan pertimbangan untuk evaluasi diri, sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih berkualitas. Inilah mengapa pemimpin wajib untuk menjadi pendengar yang baik dan menunjukkan sikap lapang dada, terutama saat “dihadiahi” kritikan. Kalau tidak mau dikritik, mau jadi apa nanti?

Baca Juga: 5 Cara Menerima Kenyataan Berkurangnya Pertemanan, Ambil Sikap Bijak!

Ratna Kurnia Ramadhani Photo Verified Writer Ratna Kurnia Ramadhani

Sometimes a Vet, sometimes a writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya