3 Perspektif Keliru tentang Pribadi dengan Kemandirian Tinggi

Sering dianggap tidak membutuhkan kehadiran orang lain

Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya memerlukan interaksi dengan manusia lain. Namun demikian, bukan berarti dapat menggantungkan semua aspek kepada orang lain dan tidak ada usaha untuk memenuhi kebutuhan sendiri terlebih dahulu. Oleh sebab itulah, setiap orang juga sebaiknya belajar menjadi sosok yang mandiri.

Sayang, pribadi dengan kemandirian tinggi juga kerap dipandang sebelah mata. Alih-alih dijadikan sebagai panutan, mereka malah dilabeli dengan beberapa cap bernada negatif. Berikut ini beberapa perspektif keliru tentang mereka yang kemandiriannya mandiri.

1. Tidak memerlukan bantuan orang lain

3 Perspektif Keliru tentang Pribadi dengan Kemandirian Tinggiilustrasi seseorang yang sedang memasak (pexels.com/cottonbro)

Orang mandiri sering dianggap tidak memerlukan atau bantuan orang lain. Tentu saja anggapan ini muncul bukan tanpa alasan. Sosok yang mandiri tampaknya selalu bisa melakukan banyak hal seorang diri, baik urusan kecil hingga perkara yang rumit sekali pun. Mereka dapat mengatasinya dengan baik dan tidak pernah melibatkan orang lain.

Padahal, kenyataanya sama sekali berbeda. Tidak peduli sebesar apa rasa kemandirian seseorang, pasti dia tetap membutuhkan bantuan orang lain. Bedanya, sosok tersebut selalu ingin berusaha sendiri terlebih dahulu karena siapa tahu dia bisa mengerjakan apa yang dianggapnya sulit. Jika memang ternyata tidak dapat mengatasi permasalahan seorang diri, maka dia juga akan meminta pertolongan.

Baca Juga: 5 Sikap Mandiri yang Akan Membuatmu Disukai Banyak Orang

2. Tidak pernah merasa sedih

3 Perspektif Keliru tentang Pribadi dengan Kemandirian Tinggiilustrasi pria yang sedang duduk sendiri (pexels.com/Budgeron Bach)
dm-player

Pribadi yang mandiri kerap tampil dengan berbagai kesibukan, selalu serbabisa, dan tampak kuat sepanjang waktu. Hal ini membuat orang-orang di sekitarnya beranggapan bahwa dia tidak pernah merasa sedih, dibuktikan dengan terus beraktivitas tanpa kenal lelah. Lantas, benarkah demikian?

Tentu saja orang yang sangat mandiri sekali pun bisa merasa sedih, karena mereka pada dasarnya adalah manusia biasa. Bedanya, mereka memilih untuk tidak memperlihatkannya pada sembarang orang agar tidak menimbulkan permasalahan tidak perlu. Mereka mampu mengelola perasaannya dengan terampil, sehingga tahu kapan bisa bersedih dan kapan saatnya berseri-seri seolah tidak terjadi apa-apa.

3. Tidak membutuhkan pasangan

3 Perspektif Keliru tentang Pribadi dengan Kemandirian Tinggiilustrasi seorang pria (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pribadi berkemandirian tinggi biasanya dipandang identik dengan keinginan untuk hidup tanpa pasangan. Well, tidak dapat dimungkiri bahwa memang ada sebagian yang merasa cukup dengan dirinya sendiri, sehingga memutuskan untuk menikmati hidup sebagai sosok single yang bahagia. Namun, kamu juga tidak boleh mengabaikan kenyataan bila tidak sedikit juga yang punya kemandirian tinggi, tetapi tetap mendambakan kehadiran seseorang yang bisa melengkapinya.

Hal yang perlu digarisbawahi di sini adalah orang yang punya kualitas tinggi tentu juga berharap mendapatkan pasangan yang sepadan. Jika orang tersebut merupakan pribadi yang mandiri, maka besar kemungkinan dia akan mencari sosok yang serupa agar kehidupan yang dijalani kelak bisa berjalan dengan lebih baik karena masing-masing pihak bisa mengerjakan beberapa urusan seorang diri. Praktis saja, hal seperti ini membuat hubungan tidak berat sebelah, sehingga tidak ada pihak yang merasa terganggu atau terbebani saat sedang mengerjakan aktivitasnya.

Masalahnya, terkadang bukan perkara mudah untuk menemukan calon pasangan yang seimbang. Dibutuhkan usaha dan proses panjang, sehingga harus sabar. Masa-masa sendiri seperti inilah yang orang lain simpulkan bahwa sosok mandiri pasti tidak membutuhkan pendamping hidup.

Menjadi pribadi yang punya tingkat kemandirian tinggi sebenarnya adalah sesuatu yang positif dan perlu untuk diteladani. Sayangnya, masih ada saja orang yang justru melihat sifat ini dari sisi negatif, itu pun kebanyakan hanya sebatas asumsi belaka. Nah, buat kamu yang mampu jadi sosok mandiri, pertahankan kelebihanmu tersebut dan abaikan omongan-omongan yang tidak bermanfaat, ya!

Baca Juga: 5 Keuntungan Gak Terbiasa Bergantung ke Siapapun, Mandiri!

Ratna Kurnia Ramadhani Photo Verified Writer Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya