3 Tips agar Tidak Berlebihan dalam Membeli Takjil, Hindari Mubazir

Bisa lebih santai karena gak perlu repot ikut “takjil war”

Menjalani puasa Ramadan belum lengkap rasanya kalau belum membeli takjil. Aneka makanan dan minuman enak yang menggugah selera tersebut memang jadi pilihan tepat untuk berbuka puasa. Oleh karena itu, tidak heran bila banyak yang tertarik untuk berburu takjil agar bisa mendapatkan porsi yang lebih banyak.

Sayangnya, sering kali banyak orang membeli takjil akibat lapar mata. Begitu sudah masuk waktu berbuka, ternyata yang mampu dihabiskan hanya sebagian kecil saja. Sisa yang masih banyak terkadang masih dapat dikonsumsi keesokan harinya, tetapi tidak sedikit pula yang akhirnya terbuang sia-sia karena telah basi.

Tentu saja, hal tersebut sudah tergolong mubazir dan tidak boleh dibiasakan. Lantas, bagaimana agar tidak berlebihan dalam membeli takjil? Coba ikuti tips berikut ini, ya!

Baca Juga: 5 Takjil yang Cocok untuk Penderita Asam Lambung, Nyaman di Perut!

1. Selalu ingat bahwa minum dan makan sekadarnya sudah cukup untuk berbuka puasa

3 Tips agar Tidak Berlebihan dalam Membeli Takjil, Hindari Mubazirilustrasi seseorang yang sedang berbuka puasa (pexels.com/RODNAE Productions)

Tidak dapat dimungkiri bahwa deretan takjil dengan beraneka ragam makanan dan minuman menggugah selera memang selalu sayang untuk dilewatkan. Membayangkan menyantap bermacam-macam kudapan tersebut saat buka puasa nanti tentu terasa menyenangkan. Oleh sebab itu, tidak heran apabila banyak orang rela ikut serta dalam “takjil war” demi mendapatkan jajanan enak yang sudah diincar.

Namun, pahami bahwa lapar mata itu nyata adanya. Perasaan menggebu-gebu untuk memborong aneka jajanan sebenarnya hanya hawa nafsu belaka. Begitu adzan maghrib sudah berkumandang dan diperbolehkan untuk berbuka puasa, dahaga dan lapar bahkan sudah bisa diatasi dengan segelas air dan makanan dalam kuantitas kecil tetapi padat nutrisi, seperti kurma.

Jika pun perut masih terasa muat, mungkin satu atau dua jenis makanan saja sangat cukup untuk menghadirkan rasa kenyang. Jadi, beli takjil sekadarnya saja agar bisa dihabiskan, sehingga terhindar dari mubazir, ya!

2. Salah satu esensi puasa adalah belajar untuk menahan diri

3 Tips agar Tidak Berlebihan dalam Membeli Takjil, Hindari Mubazirilustrasi seorang perempuan yang sedang membeli makanan (pexels.com/Kampus Production)

Ketika berpuasa, umat Islam tidak hanya diperintahkan untuk menahan diri dari rasa lapar dan haus, tetapi juga dari segala hal yang bisa membatalkan ibadah tersebut. Hal ini dapat dimaknai bahwa puasa sejatinya bertujuan untuk melatih diri dalam mengendalikan hawa nafsu, sehingga tidak mudah tergoda oleh hal apa pun yang menggiurkan, tetapi dilarang. Jika berhasil, maka kamu akan jadi umat yang semakin berkualitas.

Oleh karena itu, jangan lupa untuk terus mengingat hal ini, sekali pun untuk urusan yang tampak sepele, seperti membeli takjil. Jangan sampai mudah tergoda untuk belanja berlebihan hanya karena merasa lapar. Makan dan minumlah secukupnya saja agar jalannya ibadah tidak terganggu.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Lokasi Pasar Takjil di Malang Raya

3. Jika telanjur beli terlalu banyak, maka bagikan pada orang yang membutuhkan

3 Tips agar Tidak Berlebihan dalam Membeli Takjil, Hindari Mubazirilustrasi berbagi makanan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Membatasi pembelian takjil ini memang perlu proses. Kamu butuh belajar untuk mengendalikan diri agar tidak belanja berlebihan yang sering kali ujung-ujungnya makanan dan minuman tidak habis dikonsumsi karena sudah terlalu kenyang. Lantas, bagaimana bila telanjur memborong banyak takjil?

Jika memang sudah telanjur membeli aneka jajanan dalam jumlah yang lebih dari kebutuhan, maka usahakan untuk berbagi. Berikan kelebihan kudapan itu kepada orang-orang yang memerlukan agar mereka juga punya makanan atau minuman lezat untuk berbuka. Dengan begini, perilaku mubazir dapat dicegah dan ibadah puasa menjadi semakin penuh berkah.

Bulan puasa adalah momentum yang pas untuk belajar kesederhanaan, termasuk dalam hal membeli takjil. Jangan sampai menuruti hawa nafsu untuk memuaskan perut, tetapi ternyata berakhir mubazir. Jadilah bijaksana agar kualitas diri naik kelas, ya!

Baca Juga: 5 Trik Kelola Bisnis Kuliner di Bulan Puasa, Atur Jamnya

Ratna Kurnia Ramadhani Photo Verified Writer Ratna Kurnia Ramadhani

Sometimes a Vet, sometimes a writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya