3 Tips Minimalisir Perasaan Kecewa, BIkin Hidup Lebih Ceria
ilustrasi seorang perempuan yang sedang tersenyum (pexels.com/Vlada Karpovich)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak perasaan negatif yang dapat singgah di hati manusia. Salah satu yang rasanya cukup menyakitkan yaitu kecewa. Rasa ini kerap kali dipicu oleh adanya ketidaksesuaian antara angan-angan dengan kenyataan. Sudah telanjur memikirkan berbagai hal yang hebat, ternyata yang terjadi justru sangat bertolak belakang.
Perasaan kecewa ini bisa sangat sulit untuk dihilangkan. Tidak main-main, hal yang demikian bahkan mampu mengikis kepercayaan seseorang terhadap orang lain atau sesuatu yang dianggapnya menjadi sumber malapetaka tersebut. Kalau sudah begini, situasi bisa menjadi semakin rumit.
Untungnya, timbulnya perasaan kecewa yang berlebihan itu dapat dicegah. Dengan begini, sakit hati yang ada tidak akan terlalu parah meski harus menemui kenyataan yang tidak diharapkan. Bagaimana caranya?
1. Pahami bahwa hidup ini penuh dengan kejutan
ilustrasi pria yang sedang duduk sendiri (pexels.com/Budgeron Bach)Setiap manusia tentu menginginkan hidupnya stabil di kondisi yang terbaik. Jelas saja, di saat seperti ini, semua hal berjalan lancar, tidak ada tantangan berarti, dan hati rasanya tenang sekali. Kalau harapan ini terkabul, pasti hidup bisa dinikmati dengan sepuas-puasnya, ya?
Namun, realitas tentu tidak demikian. Pasalnya, hidup ini penuh dengan kejutan. Hari ini semuanya serba indah, tetapi dalam sekejap mata, banyak yang berubah menjadi penuh dengan air mata. Begitu juga sebaliknya.
Oleh sebab itu, alangkah bijaksana apabila setiap orang selalu bersiap akan segala kemungkinan dalam hidup. Tujuannya sederhana, yaitu agar tidak terkejut apabila sewaktu-waktu harus menghadapi situasi yang sulit. Hal ini dapat membantumu terhindar dari rasa kecewa yang terlalu dalam.
Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Kekecewaan, Waktunya Kelola Ekspektasi
2. Jangan sering berekspektasi
Editor’s picks
ilustrasi seseorang yang sedang berpikir (pexels.com/Karolina Grabowska)Salah satu sebab umum seseorang merasa begitu kecewa dengan sesuatu adalah karena hal itu tidak sesuai dengan ekspektasinya. Bisa saja, dia telah berangan-angan tentang segala hal baik, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Kenyataan yang hadir ternyata begitu rumit, pahit, dan sangat menyakitkan.
Guna mencegah terjadinya hal seperti ini, ada baiknya membiasakan diri untuk tidak terlalu sering berekspektasi. Latih dirimu untuk merasa biasa saja, tidak terlalu berharap, sekaligus tidak terlampau meremehkan. Dengan adanya sikap seperti ini, kamu tidak akan merasa kecewa berat bila tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.
Namun, ini bukan berarti kamu dilarang optimis. Memiliki harapan dan keyakinan akan keberhasilan untuk mewujudkan sesuatu harus tetap dimiliki. Hanya saja, imbangi dengan kesiapan untuk menghadapi situasi yang terburuk, ya!
3. Gantungkan harapan hanya kepada Tuhan
ilustrasi berdoa (pexels.com/Alena Darmel)Manusia sering kecewa karena menggantungkan nasibnya kepada seseorang atau sesuatu. Padahal, kekuatan manusia tentu sangat terbatas dan berpotensi untuk membuat kesalahan kapan saja. Kalau sampai hal ini menjadi kenyataan, maka kejadian-kejadian yang kurang menyenangkan dapat muncul dan itu dapat meruntuhkan harapan.
Jika tidak ingin menghadapi kekecewaan yang sangat menyakitkan seperti ini, maka hanya bergantunglah kepada Tuhan. Dia memiliki kuasa atas segala-galanya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya. Bila pun kelak kamu tidak berhasil mendapatkan sesuatu yang diharapkan, itu pasti karena Dia akan menggantikan dengan yang jauh lebih tepat.
Rasa kecewa yang berlebihan dapat dicegah lewat langkah-langkah sederhana. Kuncinya ada pada pola pikir dan manajemen ekspektasi yang tepat. Jika kamu selalu terbuka akan segala kemungkinan, maka tidak akan terkejut dengan hasil apa pun yang kelak harus dihadapi.
Baca Juga: 5 Cara Menyemangati Teman sedang Merasa Sedih dan Kecewa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
