5 Hal yang Perlu Kamu Beri Red Flag bila Ingin Berkembang

25 Jan 2023, 14:16 WIB

Ilustrasi pria yang sedang berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Red flag atau yang berarti bendera merah dalam Bahasa Indonesia. Istilah ini digunakan untuk tanda berhenti dalam melakukan sesuatu. Bisa juga sebagai tanda yang kalau sudah diberikan pada sesuatu, maka itu berarti ada hal buruk pada sesuatu tersebut.

Hal tersebut sejalan dengan yang dikutip dari Collinsdictionary, "A red flag is the flag that is red in colour and is used to indicate danger or as a sign that you should stop."

Dalam hal pengembangan diri, kamu perlu memberikan red flag pada lima hal di bawah ini mulai sekarang! Supaya kamu bisa berubah menjadi sosok yang lebih baik lagi.

1. Mengabaikan kesempatan yang ada

Ilustrasi lelaki yang sedang berteriak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terkadang, kamu perlu peka dengan kode Tuhan yang dipersembahkan semesta. Hal ini berlaku saat kamu berada pada proses meraih mimpi. Seperti kamu mendapat kesempatan yang berhubungan dengan mimpimu, maka terima saja.

Ketika kesempatan itu membawa lebih banyak dampak baik, sebaiknya pertimbangkan lagi. Sebisa mungkin juga kamu mencoba untuk mengambil kesempatan itu. Sebab, bisa saja kesempatan itu tidak datang lagi di lain waktu.

2. Mempertahankan hubungan yang toxic

Ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)

Kenyamanan perasaan dan pikiran sangat penting untuk kamu jaga. Beri red flag besar untuk hubungan yang beracun. Hubungan yang membuatmu tersiksa dan menghambatmu untuk maju.

Apabila kamu terus mempertahankan hubungan yang seperti itu, maka itu akan membawa dampak buruk yang panjang. Belum lagi jika masalah besar sudah muncul. Kamu pasti tidak akan merasa aman.

Yuk, mulai sekarang lepaskan orang-orang yang sering membuat perasaan dan jalan hidupmu berantakan!

3. Membiasakan menunda dan membuang waktu

Ilustrasi lelaki yang sedang bermain laptop (pexels.com/Michael Burrows)

Coba ingat-ingat lagi, sudah berapa banyak hal yang kacau karena kamu suka menunda mengerjakannya? Sudah berapa banyak waktu yang kamu sia-siakan keberhargaannya? Kamu sudah kelewatan berapa banyak kesempatan untuk berubah lebih baik?

Mulai sekarang, beri red flag pada kebiasaan menunda dan membuang waktu. Sebab, keduanya memiliki pengaruh pada produktivitasmu. Cobalah untuk mengatur skala prioritas dan jadwal harian yang baik. Hal tersebut akan membantumu mengatasi permasalahan waktu yang kamu hadapi.

4. Selalu memaksakan keadaan

Ilustrasi lelaki yang sedang berteriak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dewasa ini, banyak orang yang senang sekali memaksakan keadaan atau memaksakan diri mereka sendiri. Mungkin, niatmu bagus untuk ke luar dari zona nyaman, tapi tidak semua hal harus dipaksakan. Beberapa hal cukup dilakukan sesuai kemampuanmu saja.

Tidak baik terlalu dipaksa, nanti kamu tersiksa dan jauh dari bahagia. Kalau jauh dari bahagia, bagaimana bisa kamu meraih hal-hal lainnya? Ingat, tidak semua hal harus kamu dapatkan sekarang. Usahakan segala sesuatunya sebaik yang kamu mampu. Sudah, berhenti saja di situ dulu.

5. Tidak menjaga pola hidup yang sehat

Ilustrasi junk food (pexels.com/Robin Stickel)

Untuk bisa meraih hal-hal hebat, kamu perlu menjaga pola hidup yang sehat. Dengan tubuh yang sehat, produktivitas dan kreativitasmu juga bisa lebih terpacu. Kamu pun lebih mudah untuk meraih apa yang kamu mau.

Sekarang coba pasang red flag pada kebiasaan kurang tidur, malah berolahraga, sering makan junk food, dan melakukan aktivitas fisik berlebihan. Kalau perlu beri red flag juga pada kebiasaan mendengarkan banyak omongan negatif yang membuat hatimu sakit. Intinya, jaga kesehatan badan dan mentalmu sebaik mungkin!

Apabila kamu lekas mengurangi melakukan lima hal tadi, maka lebih cepat juga energi positif yang kamu dapatkan. Ketika energi positif sudah kamu dapatkan, maka lebih mudah untukmu berkembang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.