7 Red Flag Terapis yang Harus Diwaspadai, Bahayakan Mentalmu!

Ibarat pasangan, menemukan terapis seperti psikolog, psikiater, atau konselor rupanya susah-susah gampang. Alih-alih menyelesaikan masalah, tak jarang para ahli tersebut justru membuatnya semakin bertambah. Banyak orang menemukan jalan buntu meski melakukan puluhan sesi konsultasi bersama pakar yang juga gak terhitung jumlahnya.
Biar gak zonk, kita mesti jeli membaca tanda-tanda terapis yang berpotensi membahayakan kesehatan mental maupun tubuh. Bisa diketahui sejak dini, berikut beberapa red flag terapis yang wajib diwaspadai seperti dilansir dari laman Verywell Mind. Apa saja?
1. Tidak memiliki lisensi resmi
Sebelum menentukan terapis untuk membuat janji, ada baiknya kita mengulik beberapa informasi umum dari media maya atau media sosial. Gak cuma latar belakang pendidikan atau pelatihan, pastikan psikolog, psikiater, atau konselor pilihan memiliki lisensi resmi. Dokumen ini merupakan bukti hitam di atas putih jika terapis layak melakukan praktik.
Bila kita mendapati mereka berbohong soal izin atau lisensi praktik, mempunyai latar belakang pendidikan atau pelatihan gak jelas, tertutup soal biaya terapi, atau bahkan menyembunyikan feedback negatif dari klien sebelumnya, lebih baik kita menghindar, deh!