Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kondisi yang Mengharuskanmu Pergi ke Terapis

ilustrasi alami fobia (pexels.com/MART PRODUCTION)

Stigma menemui terapis sudah mulai berubah di masa sekarang. Jika dulu orang enggan ke terapis karena takut dicap tidak waras, kini orang mengunjungi terapi karena menyadari ada yang salah dengan dirinya. Terapis memang bisa membantu seseorang untuk memahami dan membimbing untuk menghilangkan halangan dalam dirinya. Biasanya terapis membantu orang yang merasa perkembangan dirinya yang terhambat, memperbaiki hubungannya dengan pasangan atau orang di sekitarnya.

Apakah kamu merasa ada hambatan dalam dirimu sendiri? Apakah perasaanmu selalu kacau? Apakah hubunganmu dengan pasangan atau orang lain tidak sehat? Jika beberapa pertanyaan ini mengganggumu, mungkin itu tanda kamu juga memerlukan terapis. Untuk lebih jelasnya, lihatlah uraian berikut mengenai alasan seseorang perlu mengunjungi terapis.

1. Selalu merasa cemas dan stres

ilustrasi stres (pexels.com/RODNAE Productions)

Sebenarnya cemas dan stres adalah hal yang wajar karena setiap manusia pasti punya masalah atau ketakutan. Namun, jika kamu merasa cemas dan stres yang berkepanjangan, gangguan kesehatan seperti depresi dan masalah tidur sangat mudah dialami.

Ini bisa jadi pertanda kamu memerlukan terapis. Seorang terapis akan membantumu mengindentifikasi sumber stres dalam hidupmu. Selain itu, terapis juga mencari strategi yang tepat agar menghadapi stress dengan lebih baik.

2. Mengalami peristiwa masa lalu yang membuatmu trauma

ilustrasi menceritakan peristiwa kelam di masa lalu (pexels.com/Alex Green)

Tak jarang peristiwa masa lalu yang kelam memengaruhi kesehatan mental seseorang. Beberapa peristiwa yang dapat membuat trauma seperti kematian orang yang dicintai, mengalami perceraian, kehilangan pekerjaan yang dicintainya, atau peristiwa kelam yang traumatis.

Kesedihan yang berkepanjangan dapat membuat emosi mengendalikan hidup sehingga kamu sulit menavigasi dirimu sendiri. Dengan mengunjungi terapis, kamu dapat mengidentifikasi peristiwa yang menyebabkanmu trauma, cara mengatasi kesedihan, menerima perasaan kehilangan, dan berdamai dengan peristiwa tersebut.

3. Sulit mengatur emosimu

ilustrasi orang marah (unsplash.com/Julien L)

Merasa sedih, marah, atau cemas dalam hidup adalah hal yang normal sebagai manusia yang memiliki emosi. Tapi kalau kamu merasa setiap saat emosimu seperti roller coaster, waspadalah karena bisa jadi ada yang salah dengan dirimu. Dalam laman Forbes, Dr. Ramani Durvasula, seorang psikolog klinis berlisensi dan penulis buku mengatakan bahwa kemarahan adaah presentasi dari depresi. Kemarahan yang tak terkendali mencerminkan perasaan negatif tentang diri sendiri, lingkungan, dunia. Kemarahan ini juga pertanda bahwa kamu sedang frustasi atau sebagai respons stres yang tidak bisa diatur dengan baik.

Terapis akan membantumu mencari akar masalah kenapa emosimu tidak stabil. Setelah ketemu, kamu akan diajak oleh terapis untuk mengelola emosi dengan lebih efektif. Tenang saja, terapis tidak akan menceritakan masalahmu pada orang lain sehingga kamu bisa cerita masalahmu dengan lebih leluasa.

4. Tidak memiliki keyakinan hidup dan percaya diri

ilustrasi perempuan percaya diri (unsplash.com/DocuSign)

Tak hanya sebagai pemecah masalah, ada kalanya terapis bertindak sebagai pelatih. Jadi, dia akan mendukungmu mengenali potensi penuh, menemukan motivasi, dan melatih keterampilan komunikasi. Tak sedikit orang yang merasa kalau terapis mendukung mereka untuk melihat masalah jadi lebih jelas dan membuatmu berani ambil tindakan.

Walau sepertinya terapis terasa seperti teman, tapi seorang terapis sudah dilatih sebagai pendengar yang bijaksana dan gak memihak. Dia pun sudah mendapatkan sertifikasi untuk memberikan jawaban yang solutif. Ketika bertindak sebagai pelatih, dia akan menantangmu untuk dapat mengenali pola pikir dan hubunganmu supaya kamu bisa menjadi lebih baik dengan caramu. Secara tidak langsung, kamu jadi lebih yakin dengan hidupmu sendiri dan lebih percaya diri.   

5. Mengalami depresi

ilustrasi merenung(pexels.com/Engin Akyurt)

Depresi menjadi salah satu masalah kesehatan mental yang paling umum dialami. Stres yang berkelanjutan bisa menyebabkan depresi yang dapat memperburuk kehidupan dalam pekerjaan, produktivitas, hubungan, tidur, hingga nafsu makan. Jika dibiarkan, depresi bisa menyebabkan putus asa, rasa bersalah yang sangat kuat, ketidak berdayaan, hingga timbulnya keinginan untuk mengakhiri hidupnya.

Terapis bisa membantumu untuk mencari tahu penyebab depresi dan melaluinya dengan baik. Dia juga akan mendukungmu untuk mengelola gejala depresi yang muncul. Dengan beberapa cara ini, kamu jadi lebih positif dan merasa lebih lega menjalani hidup, lho.

6. Memiliki fobia

ilustrasi alami fobia (pexels.com/MART PRODUCTION)

Semakin hari semakin banyak saja jenis fobia yang membuat manusia ketakutan. Sebagai contoh fobia atau ketakutan terhadap laba-laba (arachnophobia), fobia terhadap warna kuning (xanthophobia), takut dengan rambut (trichonophobia), dan masih banyak lagi. Meski aneh, tapi ketakutan ini bisa menyebabkan tekanan emosional yang berlebihan.

Alhasil, tak sedikit orang yang menghindari hal-hal yang membuatnya takut dan membatasi aktivitas sehari-hari. Terapis yang memiliki sertifikasi dalam mengobati fobia bisa membantumu mengenali dan mengatasi ketakutan dengan berbagai Teknik seperti terapi bicara dan terapi paparan.

7. Masalah hubungan

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/RODNAE Productions

Manusia adalah makhluk sosial. Jadi ketika hubunganmu dengan orang lain bermasalah, maka hal ini akan berdampak secara signifikan ada perasaanmu. Hubungan ini termasuk hubunganmu dengan pasangan, keluarga, teman, dan orang sekitar, ya.

Tentu saja kamu gak ingin masalah hubungan ini tak kunjung selesai. Itulah mengapa kamu membutuhkan terapi untuk mencari bantuan dalam memperbaiki hubunganmu yang sedang tidak sehat. Nantinya, terapis akan membantumu lebih memahami dan menguraikan benang kusut dalam hubunganmu. Dia juga akan mendukungmu mencari cara memelihara hubungan yang sudah baik tetap hangat.

Bukan hal yang aneh untuk mencari bantuan dalam menghadapi hubungan yang menjadi sumber ancaman atau tantangan. Terapi dapat membantu Anda untuk lebih memahami dan memelihara hubungan yang penting bagi Anda.

Ini hanyalah beberapa masalah umum yang kerap dialami orang banyak. Bisa saja kamu mengalami masalah yang sama, bisa juga berbeda. Yang terpenting, dengan artikel ini diharapkan bahwa kamu bisa segera memecahkan batin yang ada dalam dirimu. Semakin cepat diatasi, masalah tidak akan semakin rumit. Tetap semangat ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us