Setiap anak pasti memiliki ayah, tapi tidak semua anak mendapatkan kasih sayang atau pendidikan dari ayahnya. Entah karena sang ayah telah berpulang atau pergi tanpa kabar. Tapi, kita bisa belajar tentang sosok ayah dengan membaca buku.
Nah, di bawah ini ada kisah yang membahas tentang perjuangan seorang ayah, dari sudut pandang seorang ayah hingga sudut pandang seorang anak untuk ayahnya, patut banget buat dibaca lho. Intip listnya, yuk!
"Lihat, Mi.... fajar menyingsing itu, paduan warna pagi ini berbeda dengan yang kemarin dan esok. Begitu seterusnya tak pernah sama sepanjang tahun dan sepanjang abad. Tak seorang pelukis pun yang bisa meniru komposisi warna itu. Itulah kuasa Tuhan."
Buku ini merupakan karangan dari Rusydi Hamka anak dari pasangan Buya Hamka dan Siti Raham. Memiliki tebal 387 halaman yang membahas perjuangan Buya yang ditulis sesuai dengan ingatan anaknya.
Dipaparkan juga kisah tentang rumah tangga, politik, hingga dakwah Buya Hamka. Kita juga mendapat gambaran sosoknya secara detail, sebagai ulama karismatik yang hidup di tengah umat dan seorang ayah yang patut diteladani.
"Bapak minta kalian bermimpi setinggi mungkin. Tapi mimpi tanpa rencana dan action, hanya akan membuat anak istri kalian lapar." (hlm. 151)
Buku Sabtu Bersama Bapak sudah diadaptasi menjadi film yang tayang pada 2016 silam. Novel ini memiliki tebal 278 halaman yang akan membuatmu terharu melihat rasa sayang sang Bapak.
Menceritakan tentang kisah sebuah keluarga tanpa seorang Bapak. Tokoh Bapak meninggal karena memiliki penyaki kanker dan ia pun berinisiatif untuk merekam video yang akan diputar setiap hari Sabtu oleh istri dan kedua anaknya (Satya dan Cakra). Lalu, mampukah mereka bertahan dari kerinduan terhadap Bapaknya?
"Segala hal dalam hidup ini terjadi tiga kali, boi. Pertama lahir, kedua hidup, ketiga mati. Pertama lapar, kedua kenyang, ketiga mati. Pertama jahat, kedua baik, ketiga mati. Pertama benci, kedua cinta, ketiga mati. Jangan lupa mati, boi."
Buku Ayah merupakan fiksi dari Andrea Hirata yang terbit pada tahun 2015 dengan jumlah 432 halaman. Buku ini bisa menjadi referensi bacaan yang membahas tentang ayah.
Berlatar di Belitung, novel Ayah menceritakan tentang kisah Sobari yang polos, baik hati, namun tidak terlalu tampan menikahi Marlena yang cantik, dan berjiwa bebas. Hingga suatu hari, Marlena menggugat cerai Sobari dan ia pun harus berpisah dengan anaknya Zorro.
Melihat Sobari yang tak lagi ceria, sahabatnya Ukun dan Tamat mencoba membantu Sobari menemukan anaknya. Lalu, akankah Sobari bertemu kembali dengan Zorro? Dan akankah cintanya pada Merlena berkurang?
"Seorang anak akan merasa kehilangan kedua orang tua, ketika mereka telah tiada."
Seribu Wajah Ayah terbit kali pertama tahun 2020 dan memiliki tebal 144 halaman. Novel ini membuatmu memaknai kehadiran ayah, tentang perjuangannya, pengorbanan, hingga pergolakan batinnya.
Bercerita tentang kerinduan seorang anak kepada ayahnya yang selama ini telah mengasuhnya. Lalu, ketika ayahnya telah tiada, ia kembali ke rumah dimana kenangan bersama ayahnya ada.
Melalui sepuluh foto kenangan tersebut, si anak kembali mengingat memori indah bersama ayahnya. Dijamin bikin kamu merenung lagi tentang ayah!
"Dan kau tahu, Dam, hukum itu sejatinya adalah akal sehat, bukan debat kusir, bukan mulut pintar bicara."
Buku Ayahku Bukan Pembohong merupakan karya dari Tere Liye yang terbit pada 2016 silam dengan 304 halaman dan menggunakan sudut pandang orang pertama.
Menceritakan tentang kisah seorang anak bernama Dam yang memiliki seorang ayah sederhana yang dicintainya. Ia dibesarkan dengan dengan dongeng-dongeng masa lalu dari sang ayah. Akan tetapi kenapa ia malah membenci ayahnya? Novel ini sarat akan makna, mengajarkan tentang kebahagiaan sejati hingga cinta kasih yang tulus.
Ayah adalah pahlawan bagi anak-anaknya, ia akan senantiasa melindungi hingga memberi kebutuhan bagi anaknya. Nah, buku rekomendasi di atas akan memberimu perspektif baru tentang ayah lho. Selamat Hari Ayah Nasional!