Buku cerita bergambar dapat menjadi bahan bacaan menyenangkan untuk mengisi waktu luang bersama anak. Menurut Whalley (1996), seorang anak menganggap kegiatan membaca buku cerita bersama sebagai kegiatan rekreasi dalam mengisi waktu luang (leisure time). Kegiatan ini juga mendukung interaksi positif antara anak dan orang tua.
Pada awal perkembangan buku cerita anak, era 1920–1930-an, desain buku memiliki ciri khas tersendiri, seperti ilustrasi sederhana (simple), pewarnaan datar tanpa gradasi (flat colours), dan halaman buku yang lapang (spacious page). Ciri-ciri ini juga dipengaruhi oleh semangat zaman yang rasional dan fungsional, di mana buku anak-anak mulai didesain secara massal dengan format seragam dan praktis, seperti yang terlihat pada buku-buku di Uni Soviet pada dekade tersebut.
Saat ini, buku cerita bergambar berkembang begitu pesat. Ilustrasi dan desain dibuat menarik dan ramah anak. Begitu pula format buku cerita bergambar, ia tidak hanya hadir dalam bentuk cetak, melainkan bentuk digital. Berikut tiga rekomendasi buku cerita bergambar untuk anak usia dini.