5 Pertanyaan Reflektif Sebelum Ramadan Berakhir, Coba Renungkan!

Sudah sejauh mana kamu memaknai Ramadan tahun ini?

Bulan Ramadan sebentar lagi akan segera berakhir. Banyak orang justru bersuka cita karena mereka akan segera merayakan Hari Raya Idulfitri yang penuh kegembiraan dan kebersamaan dengan keluarga serta kerabat. Momen ini menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang karena memberikan kesempatan untuk bersatu kembali dengan keluarga yang mungkin terpisah jarak oleh rutinitas sehari-hari.

Namun demikian, ada juga sebagian orang yang merasa sedih menyambut akhir Ramadan. Bagi mereka, bulan Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang kedekatan spiritual, introspeksi diri, dan konsentrasi penuh dalam menjalankan ibadah beserta amalan-amalan yang dianjurkan. Mereka merasa sedih karena menyadari bahwa kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam bulan Ramadan akan segera berakhir.

Atmosfer spiritual dan nuansa ketenangan batin yang ditemukan selama bulan Ramadan sering kali membuat mereka merasa kehilangan setiap momennya. Sebelum Ramadan usai, berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa kamu jadikan sebagai refleksi terkait sejauh mana kamu sudah memaknai bulan suci ini khususnya dalam melaksanakan ibadah selama sebulan penuh. Mari sama-sama renungkan bersama.

Baca Juga: 7 Meme Kocak Sebentar Lagi Lebaran, Bakal Kangen Suasana Ramadan

1. Apakah aku benar-benar memanfaatkan setiap kesempatan yang Allah berikan selama Ramadan ini?

5 Pertanyaan Reflektif Sebelum Ramadan Berakhir, Coba Renungkan!ilustrasi seorang muslim berdzikir (pexels.com/mohammad ramezani)

Ramadan telah memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk memperbanyak amalan baik itu yang bersifat kewajiban-kewajiban atau kesunahan-kesunahan. Setiap fase di bulan Ramadan memiliki makna tersendiri. Misalnya 10 hari pertama maka Allah SWT akan membukakan pintu rahmat bagi hambanya. 10 hari kedua di bulan suci Ramadan maka hambanya akan memperoleh ampunan. Begitupula di 10 hari terakhir, sebagai hamba kita diberikan kesempatan untuk menyempatkan waktu untuk beribadah demi memperoleh kemuliaan malam Lailatul Qadar sehingga kita semua dibebaskan dari siksa api neraka.

Saat kita melihat kembali cara kita menghabiskan waktu selama Ramadan, kita perlu bertanya pada diri sendiri apakah kita telah memanfaatkannya sebaik mungkin. Sudahkah kita memperbanyak amalan baik, seperti shalat, membaca Al-Quran, bersedekah, dan berdzikir? Ataukah kita malah terbuang dalam kesibukan dunia yang tidak bermanfaat? Mungkin kamu lalai dalam salat Magribmu sehingga kamu lebih mementingkan bukbermu. Mungkin kamu lalai dalam membaca Al-Quranmu sehingga kamu lebih mementingkan notifikasi di HPmu.

Pertanyaan ini tidak hanya sekadar mengingatkan, tetapi juga sebagai pemicu untuk melakukan introspeksi dan evaluasi diri. Sebab, jika kita merasa bahwa waktu yang kita punya justru terbuang sia-sia, masih ada sisa hari di bulan suci Ramadan yang bisa dimanfaatkan lebih baik. Kita masih punya kesempatan untuk memperbaiki diri, meraih ampunan, dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Oleh karena itu, mari gunakan sisa waktu Ramadan dengan sebaik-baiknya. Jadikan setiap detik berharga dan setiap amalan sebagai investasi untuk kehidupan akhirat yang lebih baik.

2. Apakah aku telah membaca Al-Quran dengan khusyuk dan merenungkan maknanya?

5 Pertanyaan Reflektif Sebelum Ramadan Berakhir, Coba Renungkan!ilustrasi tadarus Al Quran (unsplash.com/Yayan Mulyana)

Sudah bukan rahasia lagi, Ramadan adalah bulan turunnya kitab suci Al Quran. Itulah mengapa ada peristiwa Nuzulul Quran yang hendaknya dimaknai oleh setiap Muslim bahwa keberadaan Al Quran bukan hanya dibaca secara momentum di bulan suci Ramadan saja. Namun, dalam sebelas bulan setelahnya, Al Quran harus tetap menjadi pedoman utama dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Sebab, pesan-pesan yang terkandung di dalamnya tidak hanya relevan selama Ramadan, tetapi juga sepanjang tahun. Bahkan kandungan dalam ayat suci Al Quran tak pernah lekang oleh zaman. Apapun momentumnya dan apapun ragam peristiwanya, Al Quran tentu menjadi obat yang paling ampuh untuk mengarahkan kehidupan manusia menuju kebaikan dan kebenaran. 

Namun, selama di bulan suci Ramadan, apakah kamu pernah menyentuh Al Quran dan membacanya? Sudahkah kamu meluangkan waktu untuk tadarus dan mentadaburi isinya? Di saat masjid-masjid bersahut-sahutan kencang akan bacaan Al Quran yang dibacakan oleh jamaah, apakah kamu juga turut meramaikan suasana dengan mengikuti bacaan mereka atau justru memilih untuk menjauh? 

Kalau kamu merasa belum meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan Al-Quran selama Ramadan ini, marilah kita gunakan sisa waktu yang ada untuk memperbaiki hal tersebut. Kita bisa memulainya dengan langkah kecil, seperti menetapkan waktu harian untuk membaca beberapa ayat Al-Quran, memahami maknanya, dan merenungkan pesan yang terkandung di dalamnya. Luangkan waktu minimal satu halaman dulu saja. Jangan biarkan kesibukan dunia menghalangi kita untuk mendekatkan diri kepada-Nya melalui Al-Quran, karena setiap ayat yang kita baca dan renungkan adalah sebuah investasi besar bagi kehidupan kita di dunia dan akhirat.

Baca Juga: Tugas Ramadan, 7 Meme Bocah Berebut Minta Tanda Tangan Imam Tarawih

3. Seberapa jauh aku telah mempraktikkan nilai-nilai Ramadan dalam kehidupan sehari-hari?

5 Pertanyaan Reflektif Sebelum Ramadan Berakhir, Coba Renungkan!ilustrasi kotak amal untuk sedekah subuh (unsplash.com/Wizdan Zacky Fauzan)

Bulan Ramadan mengajarkan umat Muslim akan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Misalnya sikap kedermawanan yang bisa kita tunjukkan dalam membagi takjil untuk berbuka puasa, meningkatkan status ekonomi masyarakat dan mengentaskan kemiskinan melalui zakat fitrah yang kita keluarkan, serta membantu mereka yang membutuhkan melalui sedekah dan infak. Bulan Ramadan juga mengajarkan tentang kesabaran, pengendalian diri, dan empati terhadap orang lain, terutama yang kurang beruntung. Hal ini tercermin dalam puasa yang mengajarkan kita untuk menahan lapar dan haus, sehingga kita bisa lebih memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang hidup dalam kekurangan.

Namun, seberapa jauh dirimu sudah mengamalkan nilai-nilai Ramadan dalam kehidupan sehari-hari? Terutama di sebelas bulan berikutnya. Mempraktikkan nilai-nilai Ramadan dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan melalui tindakan-tindakan kecil yang dilakukan secara konsisten. Misalnya, melalui kebiasaan memberikan sedekah secara rutin, menjaga lidah agar tidak mengucapkan kata-kata yang menyakiti hati sesama saudara Muslim, berusaha memaafkan orang lain, atau meningkatkan kualitas ibadah sehari-hari seperti shalat dan zikir.

4. Apakah aku sudah berusaha untuk memaafkan orang lain dan memperbaiki hubungan yang sempat retak?

5 Pertanyaan Reflektif Sebelum Ramadan Berakhir, Coba Renungkan!ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/Felicity Tai)

Bulan Ramadan juga identik dengan bulan memaafkan dan melunturkan dosa-dosa. Namun pertanyaan sebenarnya adalah sudahkah kita berusaha memaafkan dan memperbaiki hubungan dengan sesama selama bulan Ramadan ini? Sebab, selain memperbanyak amalan ibadah kepada Allah SWT, Ramadan juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan antarmanusia. Salah satu aspek penting dalam hal ini adalah memaafkan orang lain dan memperbaiki hubungan yang mungkin terganggu atau renggang.

Memperbaiki hubungan dan memaafkan adalah tindakan mulia yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Rasulullah SAW sendiri mengajarkan pentingnya memaafkan dan berdamai dengan sesama. Itulah mengapa ada pepatah mengatakan bahwa memaafkan bukan sebuah tanda kelemahan, tetapi memaafkan adalah tanda kebesaran jiwa.

5. Apa rencana selanjutnya setelah Ramadan berakhir? Apakah kamu tetap konsisten untuk beribadah atau justru ogah-ogahan?

5 Pertanyaan Reflektif Sebelum Ramadan Berakhir, Coba Renungkan!ilustrasi jamaah sedang beribadah (unsplash.com/SR)

Setelah Ramadan berakhir, pertanyaan besar yang harus kita renungkan bersama adalah apakah ibadah yang kita lakukan selama bulan suci ini akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya Ramadan, atau justru akan tetap berlanjut dan menjadi bagian dari rutinitas ibadah kita sehari-hari. Ramadan seringkali menjadi momen penyadaran bagi banyak orang untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, yang menjadi tantangan sebenarnya adalah bagaimana kita menjaga semangat dan kualitas ibadah tersebut setelah bulan Ramadan berakhir.

Apakah shalat kita akan tetap khusyuk seperti ketika kita melakukannya di bulan Ramadan? Apakah kebiasaan membaca Al-Quran setiap hari akan terus berlanjut? Apakah kebiasaan bersedekah dan berbuat kebaikan akan tetap menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang perlu kita jawab dengan sungguh-sungguh. Karena sebenarnya, ibadah yang dilakukan selama Ramadan seharusnya menjadi pendorong bagi kita untuk meningkatkan kualitas ibadah kita di luar bulan Ramadan. Konsistensi dalam ibadah adalah kunci untuk memperoleh ridha Allah SWT dan memperbaiki diri secara keseluruhan.

Harapannya pertanyaan-pertanyaan di atas, tidak hanya sebagai sarana untuk refleksi diri dan muhasabah masing-masing individu umat Muslim. Namun, pertanyaan ini bisa menjadi salah satu cara untuk mentracking agar ibadah yang selama ini sudah dilaksanakan dapat terus ditingkatkan dan dipertahankan setelah Ramadan berakhir. Sebagai umat Muslim, kita senantiasa diberi kesempatan untuk terus berbuat kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT tidak hanya selama bulan Ramadan, tetapi juga sepanjang tahun. Selamat merenungkan sisa-sisa akhir Ramadan yang diselimuti dengan nilai-nilai kebaikan yang telah diperoleh selama Ramadan. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi setiap langkah kita menuju kebaikan dan keberkahan. Aamiin.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Jalani Aktivitas Akhir Ramadan, Gak Konsisten!

Reyvan Maulid Photo Verified Writer Reyvan Maulid

Penyuka Baso Aci dan Maklor

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya