Tips Menentukan Topik Khutbah untuk Salat Jumat, Variasikan!

Variasikan topik sesuai kebutuhan jamaah adalah kuncinya

Salah satu syarat sah dalam Salat Jumat adalah adanya dua sesi dalam khutbah yang disampaikan oleh Khatib. Dalam setiap khutbahnya, khatib selalu berpesan kepada jamaah yang hadir untuk selalu meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, menjalankan semua kewajiban yang diperintahkan dan sebisa mungkin menghindari apa yang telah dilarang oleh-Nya. Jika khutbah tidak dilaksanakan, maka Salat Jumat dianggap tidak sah.

Namun, khatib sering kali kebingungan dalam menentukan topik khutbah. Hal ini terjadi karena kurangnya persiapan materi dari khatib. Sebagai seorang khatib, penting untuk menyusun materi khutbah yang kekinian dan sesuai dengan kebutuhan jamaah. Pada artikel kali ini akan dibahas tips menentukan topik khutbah untuk Salat Jumat. Wajib disimak untuk khatib yang akan bertugas menyampaikan materi khutbah kepada para jamaah. 

1. Pilih topik khutbah sesuai kebutuhan jamaah

Tips Menentukan Topik Khutbah untuk Salat Jumat, Variasikan!ilustrasi khatib menyampaikan khutbah (unsplash.com/Raka Dwi Wicaksana)

Sebagai seorang khatib, penting untuk memilih topik khutbah sesuai kebutuhan jamaah. Kehadiran khatib bukan hanya sebagai pembawa risalah agama, tetapi juga sebagai sosok yang dapat memberikan pandangan yang relevan dengan realitas hidup jamaah. Dengan memahami dinamika masyarakat, permasalahan yang sedang menjadi isu hangat, dan aspirasi umat, khatib dapat menciptakan materi khutbah yang tidak hanya bermakna teologis, tetapi juga relevan dengan tantangan sehari-hari yang dihadapi oleh jamaah. 

Dalam menentukan topik khutbah, khatib dapat merespons peristiwa-peristiwa aktual, isu-isu sosial, atau bahkan kondisi ekonomi yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Khatib bisa menyelipkan salah satu ayat Al Qur'an maupun hadits Rasulullah SAW sebagai pemantik dalam menentukan topik khutbah. Pastikan materi khutbah disampaikan dengan ringkas dan jelas. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Ammar Ibnu Yasir


عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)

Artinya: Dari Ammar Ibnu Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah shalat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik [HR Muslim dan Ahmad].

Baca Juga: 5 Tanda kalau Kamu adalah Pendengar yang Baik

2. Pilih topik yang edukatif dan inspiratif

Tips Menentukan Topik Khutbah untuk Salat Jumat, Variasikan!ilustrasi khatib menyampaikan kajian (unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan)

Memilih topik yang edukatif, inspiratif, dan sarat makna menjadi penting bagi khatib dalam menyampaikan khutbah. Topik edukatif memungkinkan jamaah untuk memperoleh pengetahuan lebih mendalam tentang ajaran Islam, tafsir ayat-ayat Al-Quran, atau hadis-hadis yang memberikan landasan keimanan. Dengan menyajikan materi khutbah secara terstruktur, khatib dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pemahaman keagamaan jamaah.

Selain edukatif, topik khutbah yang inspiratif dapat memberikan dorongan motivasi dan semangat kepada jamaah. Khatib dapat membagikan cerita-cerita sukses dari tokoh-tokoh Islam, atau mengangkat kisah-kisah inspiratif dari sekitar kita yang mencerminkan nilai-nilai kebaikan dan keberhasilan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, khutbah tidak hanya menjadi wacana teologis, tetapi juga sebagai penyemangat untuk mengatasi problematika hidup.

3. Sesuaikan topik khutbah sesuai dengan bulan Hijriyah dan hari besar Islam

Tips Menentukan Topik Khutbah untuk Salat Jumat, Variasikan!ilustrasi jamaah Salat Jumat (pexels.com/Chattrapal (Shitij) Singh)

Salah satu tips agar muatan materi khutbah yang kamu sampaikan tidak terkesan biasa saja adalah menyesuaikan topik khutbah sesuai dengan bulan Hijriyah dan hari besar Islam. Setiap bulan dalam kalender Hijriyah memiliki peristiwa dan makna tersendiri di baliknya. Misalnya jika khatib sedang menyampaikan khutbah tepat pada bulan Rajab, maka khatib bisa menyampaikan topik tentang perintah Salat sebagaimana dalam peristiwa Isra Miraj'. 

Tak cuma membahas tentang perintah Salat secara general, khatib juga bisa memetakan topik lain yang masih berkaitan dengan Salat. Misalnya salat sebagai mikraj bagi orang mukmin, salat ibarat tiang agama, derasnya kebaikan di bulan Rajab, keutamaan salat Rawatib, fadhilah salat, dan lain sebagainya. Contoh lagi, misalnya di bulan Safar, khatib juga menyampaikan tentang pemaknaan budaya Rebo Wekasan yang memang menjadi warisan amalan umat Islam di Indonesia. Kamu bisa mengkreasikan topik ini sehingga tidak terkesan monoton dan tetap kekinian sesuai dengan bulan dimana khatib menyampaikan khutbah.

4. Variasikan topik khutbah yang variatif dan anti membosankan

Tips Menentukan Topik Khutbah untuk Salat Jumat, Variasikan!ilustrasi jamaah jumat sedang menyimak dan merenungi khutbah yang disampaikan khatib (unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan)

Seorang khatib yang cerdas adalah khatib yang bisa memvariasikan topik khutbah yang variatif, kreatif, dan anti membosankan. Kreativitas khatib dalam merangkai pesan-pesan substantif soal agama dapat memberikan angin segar dan nuansa baru. Dengan demikian, bukan saja hanya merujuk pada bobot isi dari khutbah yang disampaikan namun jamaah juga seakan dilibatkan untuk merenung dan meresapi setiap kalimat demi kalimat yang terlontar dari seorang khatib. 

Seiring perkembangan zaman, khatib perlu mencari pendekatan-pendekatan inovatif dalam memilih topik khutbah. Misalnya, memanfaatkan analogi-analogi dari kehidupan sehari-hari, cerita-cerita inspiratif, atau bahkan menghubungkan ayat Al Quran dengan fenomena yang terjadi di zaman sekarang dapat menjadi strategi yang efektif untuk menarik perhatian jamaah. Dengan demikian, khutbah tidak hanya menjadi syarat dan sekadar menggugurkan kewajiban saja, tetapi juga momen yang dinanti-nanti oleh jamaah sebagai sumber inspirasi dan motivasi. Harapannya khatib bisa mengajak jamaah menuju jalan kebaikan dan kebenaran.

5. Tutup dengan bacaan doa khutbah

Tips Menentukan Topik Khutbah untuk Salat Jumat, Variasikan!ilustrasi jamaah mengangkat kedua tangan untuk berdoa dalam khutbah kedua (pexels.com/Serhat HAYTAOĞLU)

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, Salat Jumat dinyatakan sah apabila ada dua sesi dalam khutbah yang disampaikan. Sesi pertama dan kedua khutbah Shalat Jumat dipisahkan dengan duduknya seorang khatib. Setelah khatib duduk, kemudian berdiri kembali untuk menyampaikan khutbah kedua.

Biasanya khutbah kedua diakhiri dengan membacakan bacaan Hamdalah, bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, wasiat taqwa, kemudian ditutup dengan doa pada khutbah kedua. Setelah selesai berdoa, khatib turun dari mimbar dan mempersilakan muadzin untuk mengumandangkan iqomah dan segera melaksanakan ibadah Salat Jumat. 

Menyiapkan topik khutbah memiliki peranan yang sangat penting agar para jamaah bisa memetik hikmah dari pesan yang disampaikan khatib. Isi khutbah yang menarik dengan gaya penyampaian yang asik merupakan idaman seorang khatib agar dapat memukau para jamaah. Seorang khatib yang cerdik mampu memanfaatkan waktu dan kesempatannya untuk menyajikan topik khutbah yang sarat makna, pesan yang mendalam dan bisa menjadi pengingat yang tersemat di benak umat. Semoga artikel tips menentukan topik khutbah untuk Salat Jumat ini bermanfaat, ya.

Baca Juga: Salat Jamak dan Qasar: Pengertian dan Tata Caranya

Reyvan Maulid Photo Verified Writer Reyvan Maulid

Penyuka Baso Aci dan Maklor

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya