7 Alasan di Balik Tindakan Bullying pada Remaja, Ingin Diakui!

Paling sering terjadi pada remaja

Bullying, sendiri merupakan sebuah perilaku intimidasi dan perundungan, masih menjadi momok di kalangan remaja. Tindakan ini tidak hanya menyakiti fisik, tetapi juga melukai mental dan emosional korbannya.

Bullying bukan hanya sekedar masalah kenakalan pada anak-anak. Perilaku ini bahkan dapat meninggalkan luka mendalam dan berdampak jangka panjang bagi korbannya.  Oleh sebab itu, penting untuk memahami alasan di balik perilaku bullying menjadi langkah penting untuk mencegah dan menanganinya secara efektif. Berikut tujuh alasan yang melatarbelakangi tindakan bullying pada remaja.

Baca Juga: 7 Alasan Bullying Tidak Boleh Dianggap Wajar, Harus Tanggap!

1. Keinginan untuk mendominasi dan merasa berkuasa

7 Alasan di Balik Tindakan Bullying pada Remaja, Ingin Diakui!ilustrasi bullying(pexels.com/Mikhail Nilov)

Remaja yang melakukan bullying seringkali memiliki rasa insecure dan rendah diri. Mereka mencari cara untuk merasa superior dan meningkatkan rasa percaya diri mereka dengan menindas orang lain. Bullying menjadi cara mereka menunjukkan kekuatan dan kontrol atas orang lain, dan mendapatkan pengakuan dari teman sebayanya.

2. Pengalaman masa lalu

7 Alasan di Balik Tindakan Bullying pada Remaja, Ingin Diakui!ilustrasi bullying(pexels.com/Mikhail Nilov)

Remaja yang pernah menjadi korban bullying atau mengalami trauma di masa lalu, berisiko tinggi menjadi pelaku bullying. Rasa sakit dan trauma yang mereka alami dapat termanifestasi dalam bentuk tindakan kekerasan terhadap orang lain. Mereka mungkin ingin membalas dendam atas apa yang mereka alami, atau mungkin tidak tahu cara lain untuk mengatasi rasa sakit mereka.

3. Mencari perhatian dan popularitas

7 Alasan di Balik Tindakan Bullying pada Remaja, Ingin Diakui!ilustrasi bullying(pexels.com/Mikhail Nilov)

Bullying dapat menjadi cara remaja yang haus akan perhatian dan pengakuan untuk mendapatkan popularitas di lingkungannya. Remaja ini mungkin merasa tidak aman dan tidak dihargai, dan mereka mencari cara untuk mendapatkan pengakuan dan rasa belonging. Bullying dapat memberi mereka rasa superioritas dan membuat mereka merasa diterima oleh kelompok tertentu.

4. Kurangnya empati

7 Alasan di Balik Tindakan Bullying pada Remaja, Ingin Diakui!ilustrasi bullying(pexels.com/Kiera Burton)

Ketidakmampuan memahami perasaan orang lain menjadi faktor utama bullying. Remaja dengan empati rendah mungkin tidak menyadari dampak negatif tindakan mereka terhadap korban. Mereka mungkin tidak memiliki kemampuan untuk memahami bagaimana perasaan korban saat diintimidasi, dan tidak peduli dengan konsekuensi yang ditimbulkan.

Baca Juga: 5 Jenis Bullying yang Wajib Kamu Tahu, dari Fisik sampai Psikis!

5. Masalah di rumah

7 Alasan di Balik Tindakan Bullying pada Remaja, Ingin Diakui!ilustrasi bullying(pexels.com/cottonbro studio)

Masalah di lingkungan keluarga juga dapat menjadi pemicu remaja melakukan bullying. Remaja yang menyaksikan atau mengalami KDRT di rumah mungkin lebih cenderung menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah.

Konflik dan pertengkaran yang sering terjadi antara orangtua juga dapat menciptakan lingkungan yang penuh tekanan dan stres bagi remaja. Mereka mungkin melihat intimidasi sebagai cara untuk melepaskan frustrasi dan kemarahan yang mereka alami di rumah.

6. Mencari kesenangan

7 Alasan di Balik Tindakan Bullying pada Remaja, Ingin Diakui!ilustrasi bullying(pexels.com/Kiera Burton)

Remaja yang merasa bosan dan tidak memiliki kegiatan positif mungkin mencari "kesenangan" dengan mengintimidasi orang lain. Bagi mereka bullying dapat memberikan rasa dan sensasi kegembiraan yang sesaat.

Mereka mungkin memilih untuk melakukan intimidasi karena kurang perhatian dan pengawasan dari orangtuanya. Akibatnya, bullying menjadi pelampiasan untuk mendapatkan perhatian.

7. Tekanan dari teman sebaya

7 Alasan di Balik Tindakan Bullying pada Remaja, Ingin Diakui!ilustrasi bullying(pexels.com/cottonbro studio)

Tekanan teman sebaya merupakan salah satu faktor yang paling sering dikaitkan dengan perilaku bullying pada remaja. Tekanan dari teman sebaya untuk mengikuti perilaku bullying dapat mendorong remaja yang awalnya tidak memiliki niat untuk melakukan bullying.

Hal ini biasanya terjadi ketika mereka ingin bergabung dan diterima di kelompok tertentu. Memahami akar permasalahan bullying merupakan langkah awal untuk mencegah dan menanganinya. Orangtua, guru, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan suportif bagi remaja. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Anak Menjadi Pelaku Bullying, Jangan Sepelekan!

Rinada Photo Verified Writer Rinada

Pemula

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya