Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
seorang pria
ilustrasi seorang pria (pexels.com/RDNE Stock project)

Intinya sih...

  • Rutinitas membentuk disiplin dan pengaturan waktu

  • Rutinitas memacu peningkatan diri dan kualitas

  • Rutinitas positif mengarahkan pada aktivitas yang lebih baik

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kamu tim yang punya daftar kegiatan hampir pasti setiap hari atau lihat nanti saja? Kalau dirimu gak punya rutinitas, saat bangun pagi pun sering tak tahu mau ngapain. Beda dengan orang yang terbiasa dengan kerutinan sampai ke hal-hal terkecil.

Seperti hal pertama yang dilakukannya setelah bangun tidur ialah minum segelas air putih. Kemudian dia pergi ke kamar mandi buat menggosok gigi, mencuci wajah, lalu beribadah, siap-siap olahraga, dan sebagainya. Sementara kamu yang gak mengenal rutinitas bisa sampai berjam-jam setelah bangun masih di kasur sambil scrolling.

Nanti sepanjang hari dirimu lebih banyak duduk diam di depan televisi. Selonggar apa pun waktumu sebenarnya, bangunlah rutinitas. Kesuksesanmu di masa depan boleh jadi terukir dari rangkaian panjang rutinitas yang positif. Berikut penjelasan mengenai bagaimana rutinitas positif membentuk kesuksesan.

1. Tanpa sadar kamu sedang mendisiplinkan diri

ilustrasi rutin memasak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Rutinitas hanya bisa terbentuk kalau kamu punya kedisiplinan. Tentu kedisiplinan bukan sesuatu yang secara tiba-tiba dimiliki seseorang. Disiplin juga perlu pembiasaan. Namun, orang yang tadinya pemalas dan sembrono soal waktu sekalipun bisa berubah menjadi lebih disiplin.

Asal dari diri sendiri sudah ada tekad buat berubah. Setelah benih kedisiplinan tumbuh otomatis rutinitas juga terbentuk perlahan-lahan. Disiplin seakan-akan memberimu lebih banyak waktu karena pengaturan yang baik.

Orang yang disiplin selalu tahu akan melakukan apa pada jam berapa, di mana, dan untuk apa. Kamu punya rencana serta tujuan. Perjalanan hidupmu sangat terarah. Menuju kesuksesan tidak lagi sesulit seandainya dirimu gak tahu mau ngapain dari hari ke hari.

2. Setelah kamu ahli dalam suatu rutinitas pasti meningkatkan diri

ilustrasi rutin membuat konten (pexels.com/Alena Darmel)

Memang rutinitas kerap terasa membosankan. Sebab banyak kegiatan seperti cuma diulang-ulang. Sebulan saja kamu menjalaninya barangkali sudah jenuh apalagi dari tahun ke tahun. Namun, asal kamu tak terlalu cepat berhenti pasti justru terdorong buat menantang diri.

Ini sama seperti saat ada 500 anak tangga di hadapanmu. Awalnya, kamu mungkin hanya kuat berjalan naik turun setiap 100 anak tangga. Namun, setelah dirimu terbiasa, naik turun 100 anak tangga terasa terlalu ringan.

Kamu mulai ingin mencoba menambah 50 sampai 100 anak tangga lagi. Begitu seterusnya hingga tanpa terasa dirimu makin mendekati puncak. Rutinitas gak bakal bikin kamu selamanya di situ-situ saja.

Bila sekarang dirimu rutin bikin konten buat mencari uang, misalnya. Next time kamu pasti akan berusaha meningkatkan kualitas konten serta jangkauan. Sampai konten-kontenmu mendulang kesuksesan yang lebih besar.

3. Seperti tanaman yang dipupuk dan disiram rutin tumbuh lebih baik

ilustrasi rutin merawat wajah (pexels.com/Ivan S)

Bila kamu memiliki dua pot tanaman yang sama tapi diperlakukan berbeda, hasilnya juga pasti lain. Tanaman yang satu hanya disiram saat dirimu ingat. Padahal, itu bukan tanaman kaktus yang memang tahan kekeringan.

Sementara tanaman yang lain disiram sedikit demi sedikit setiap hari. Sudah pasti tanaman kedua tumbuh lebih subur daripada tanaman pertama. Jika kamu menyiram tanaman pertama langsung dengan seember air, malah akarnya busuk dalam semalam.

Sepenting itu kerutinan dalam menentukan hasil. Prosesnya memang tidak cepat. Namun, hasil akhirnya akan terlihat nyata. Hidup dalam keteraturan aktivitas barangkali monoton. Akan tetapi, itu seperti langkah kaki yang diulang-ulang dan membawamu makin jauh.

4. Kamu punya semangat dan daya tahan yang baik

ilustrasi rutin berolahraga (pexels.com/Kampus Production)

Punya semangat dan daya tahan yang baik tidak berarti kamu sama sekali tak pernah loyo. Gak apa-apa rutinitas sesekali ada bolongnya. Seperti kamu seharusnya berolahraga 5 kali dalam seminggu. Namun, minggu ini cuma 3 atau 4 kali.

Toh, minggu berikutnya rutinitas telah kembali seperti semula. Itu tetap menunjukkan semangat serta ketahanan di atas rata-rata. Banyak orang malah berolahraga sekali dalam seminggu saja belum tentu.

Apakah semangat serta daya tahan yang tinggi cuma penting terkait rutinitas? Pastinya tidak. Keduanya merupakan modal dasar untukmu bisa maju dalam berbagai hal. Dirimu gak bakal gampang menyerah ketika menghadapi berbagai kesulitan. Mentalmu tahan banting.

5. Makin banyak hal positif dilakukan, makin jauh dirimu dari kesia-siaan

ilustrasi menjalankan rutinitas (pexels.com/Yan Krukau)

Ingat bahwa rutinitas yang perlu dibangun bukan sekadar barisan kegiatan. Kamu harus memastikan setiap aktivitasnya positif. Rutinitas menikmati hiburan buat melepas penat sekalipun ada pilihan baik atau buruk.

Hiburan yang negatif misalnya, mabuk-mabukan atau main judol (judi online). Hiburan yang positif bisa menonton film dalam waktu yang wajar sehingga tidak membuatmu kelelahan. Emosi pun tak terlalu terpengaruh. Dengan kamu memperbanyak aktivitas positif otomatis menutup ruang buat kegiatan lain yang negatif.

Selain waktu serta energi sudah gak ada, dirimu tak lagi tertarik pada hal-hal kurang baik tersebut. Sebaliknya tanpa rutinitas jelas, secara psikis kamu bingung. Di samping ada banyak waktu serta tenaga. Kamu akan gampang sekali dipengaruhi untuk melakukan keburukan atau iseng-iseng mencobanya sendiri. Masa depan yang suram dimulai dari sini.

Tanpa kamu sadari, rutinitas positif membentuk kesuksesan sebenarnya sudah kamu lakukan sejak kecil. Terutama setelah dirimu bersekolah. Ada rutinitas belajar di rumah, sekolah, serta kegiatan-kegiatan lainnya. Jangan sampai setelah kamu dewasa malah kehilangan rutinitas. Itu sama artinya dengan kehilangan prioritas dan arah hidup. Kesuksesan pun menjauh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team