Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Agar Anak Gak Drama di Hari Senin, Coba Rutinitas Ini saat Weekend!

ilustrasi keluarga
ilustrasi keluarga (pexels.com/Vlada Karpovich)
Intinya sih...
  • Akhir pekan tidak selalu harus strict, tetapi usahakan rutinitas tidak melenceng dari biasanya.
  • Tetap selaraskan waktu bangun dan jadwal tidur agar anak tidak kesulitan menyesuaikan diri saat Senin datang.
  • Jaga waktu makan tetap konsisten untuk menjaga ritme tubuh anak dan suasana hatinya lebih baik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi banyak orangtua, akhir pekan sering kali terasa seperti momen 'balas dendam.' Waktu di mana anak-anak boleh tidur lebih malam, nonton lebih lama, atau bermain gadget sepuasnya. Dua hari yang mestinya jadi waktu istirahat justru sering berubah jadi 'zona bebas aturan.' Tak heran kalau begitu Senin tiba, drama kecil pun muncul: anak susah bangun, rewel, dan malas ke sekolah.

Menurut Psikolog Klinis, Faza Maulida, M.Psi., Psikolog, rutinitas akhir pekan ternyata punya pengaruh besar terhadap kesiapan anak menghadapi hari Senin, "Sebenarnya cukup penting (membangun rutinitas weekend), juga mengingat sebenarnya kalau weekend itu anak sebenarnya lebih banyak dibiarkan untuk bebas gitu. Mungkin kita lihat di sekitar kita, kalau weekend itu banyak anak kemudian sering bergadang," saat diwawancarai IDN Times (8/11/2025).

Kenyataannya, menjaga ritme anak tetap stabil di akhir pekan bukan berarti membuat hari libur terasa kaku. Justru sebaliknya, dengan rutinitas ringan yang menyenangkan, anak bisa belajar bahwa bersenang-senang dan bertanggung jawab bisa berjalan berdampingan. Dengan begitu, Senin pagi tak lagi terasa seperti beban, melainkan awal baru yang disambut dengan senyum.

Lantas, rutinitas akhir pekan seperti apa yang bisa membantu anak menyambut Senin dengan lebih tenang dan bahagia?

1. Tidak harus selalu strict, tapi usahakan rutinitas tidak melenceng dari biasanya

Ilustrasi anak main game dari gadget (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Ilustrasi anak main game dari gadget (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Akhir pekan sering kali jadi 'zona bebas' bagi banyak keluarga. Setelah lima hari penuh rutinitas sekolah dan pekerjaan, Sabtu dan Minggu terasa seperti kesempatan untuk melepaskan diri sejenak. Namun, tanpa disadari, kebiasaan kecil di dua hari itu bisa memengaruhi mood anak saat kembali ke rutinitas Senin pagi. Karena itu, penting bagi orangtua untuk tetap menjaga keseimbangan: memberikan ruang bagi anak untuk bersantai, tapi tidak sampai mengacaukan ritme yang sudah terbentuk di hari sekolah.

"Kalau rutinitas seperti apa sebenarnya sih gak yang muluk-muluk bahwa weekend itu harus menjadi kaku seperti atau strict kayak hari-hari biasanya. Tapi misalnya dalam beraktivitas, sebisa mungkin hal-hal yang memang tuh sudah rutin itu. Tidak melenceng terlalu jauh. Seperti misalnya contohnya jam tidur, jam makan, dan juga jam bangun," jelas Faza.

2. Tetap selaraskan waktu bangun dan jadwal tidur

ilustrasi anak tidur dengan menggunakan pakaian nyaman (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi anak tidur dengan menggunakan pakaian nyaman (pexels.com/cottonbro studio)

Setelah terbiasa dengan ritme sekolah yang padat, anak memang pantas mendapat sedikit 'kelonggaran' saat akhir pekan tiba. Tapi, terlalu longgar justru bisa bikin mereka sulit menyesuaikan diri lagi ketika Senin datang. Salah satu yang paling sering jadi tantangan adalah pola tidur, di mana anak-anak cenderung tidur lebih larut dan bangun lebih siang karena tidak ada tuntutan berangkat sekolah. Padahal, perubahan besar pada jam tidur ini bisa membuat tubuh mereka 'kaget' saat harus kembali ke rutinitas weekday.

"Misalnya nih biasanya weekday mereka itu tidur jam 9 malam, kemudian jangan terus dibiarkan bahwa karena weekend boleh sampai jam 12 gitu. Karena itu kan terlalu jauh. Setidaknya, kalau memang mau diperbolehkan untuk agak punya spare waktu yang lebih banyak, lebihnya sekitar 30 menit aja," kata Faza.

3. Jaga waktu makan tetap konsisten

Ilustrasi anak makan bersama orang tua
Ilustrasi anak makan bersama orang tua (freepik.com/freepik)

Selain tidur, jadwal makan juga punya peran penting dalam menjaga ritme tubuh anak. Saat weekend, orang tua biasanya lebih santai. Kadang sarapan jadi kesiangan atau makan malam molor karena terlalu asik menonton atau jalan-jalan. Tapi pola makan yang terlalu bergeser bisa bikin anak cepat lapar, lemas, bahkan rewel di hari berikutnya. Menjaga jam makan tetap teratur membantu tubuh mereka tetap seimbang, energinya stabil, dan suasana hatinya lebih baik sepanjang akhir pekan.

Faza juga mengatakan hal serupa, "Kemudian jam makan juga sama, bahwa ini waktunya sarapan, ini waktu makan siang, ini waktu makan malam loh. Sehingga memang tetap diperhatikan terkait hal seperti itu."

4. Bangun ritme akhir pekan yang menyenangkan

Ilustrasi keluarga bahagia dengan asuransi hidup
Ilustrasi keluarga bahagia dengan asuransi hidup (freepik.com/tirachardz)

Akhir pekan sebenarnya bisa jadi waktu yang pas untuk menanamkan rasa nyaman sekaligus konsisten pada anak. Bukan berarti jadwal harus seketat hari sekolah, tapi adanya pola ringan membuat anak tahu apa yang bisa mereka harapkan setiap minggunya. Dengan begitu, weekend tetap terasa bebas, tapi tidak kehilangan arah.

Coba mulai dengan tradisi sederhana yang mudah diulang setiap minggu. Misalnya, Jumat malam jadi waktu makan pizza bersama, Sabtu sore main board game sekeluarga, atau Minggu malam menonton film sambil nyemil popcorn. Rutinitas kecil seperti ini bukan cuma menciptakan kenangan manis, tapi juga membantu anak belajar bahwa kesenangan tetap bisa berjalan berdampingan dengan keteraturan. Menjadi sebuah bekal penting agar mereka tak kaget saat kembali ke rutinitas hari Senin.

5. Lakukan 'sunday night reset'

ilustrasi ibu anak tertawa (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
ilustrasi ibu anak tertawa (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Menjelang akhir pekan, Minggu malam bisa jadi momen kecil tapi berharga untuk membantu anak lebih siap menyambut hari Senin.

"Sabtu mungkin bisa kasih kelonggaran, boleh lebih longgar sedikit daripada hari Minggu aktivitasnya. Karena hari Minggu ini berarti anak udah harus mulai disiapkan lagi untuk dia itu beraktivitas sekolah. Misalnya di Minggu sore atau Minggu malam itu udah mulai ngecek-ngecek, diajak nyiapin seragamnya misalnya," tutur Faza.

Rutinitas sederhana seperti ini bukan hanya membantu anak mempersiapkan kebutuhan sekolah, tapi juga menenangkan pikiran mereka sebelum kembali ke rutinitas. Orangtua bisa menjadikannya kegiatan santai, seperti menyiapkan seragam bersama, memilih menu sarapan, atau membaca buku favorit sebelum tidur. Bahkan sepuluh menit saja di Minggu malam dapat membuat transisi ke hari Senin terasa lebih ringan dan menyenangkan bagi anak.

6. Tetap batasi screen time

ilustrasi anak main game
ilustrasi anak main game (freepik.com/freepik)

Meski terasa menyenangkan bagi anak untuk menonton atau bermain gadget saat akhir pekan, terlalu lama menatap layar bisa membuat mereka sulit beristirahat dengan tenang. Cahaya dari layar cenderung membuat otak tetap aktif dan menunda rasa kantuk. Karena itu, sebaiknya orangtua mulai membatasi waktu layar di sore hari, terutama menjelang waktu tidur.

Sebagai gantinya, arahkan anak pada aktivitas yang lebih menenangkan. Bisa dengan bermain bersama mainan favoritnya, menggambar, membaca buku cerita, atau sekadar ngobrol santai di kamar. Rutinitas tanpa layar ini membantu anak menurunkan ritme tubuhnya secara alami, sehingga waktu tidur jadi lebih mudah dan suasana malam terasa lebih damai.

Dapat disebutkan, rutinitas saat weekend sebaiknya tetap selaras dengan hari-hari biasanya. Meskipun mungkin tetap harus diselipkan berbagai aktivitas menyenangkan sebagai reward untuk anak. Namun, usahakan tetap mindful, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Sinyal Kamu dan Pasangan Harus Istirahat dari Drama Hubungan

08 Nov 2025, 23:15 WIBLife