Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rutinitas Sore Hari yang Bantu Tutup Hari Kerja dengan Tenang

ilustrasi jalan sore (freepik.com/freepik)
ilustrasi jalan sore (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Jalan santai selama 20 menit di sekitar rumah untuk mengendorkan ketegangan fisik dan mental setelah bekerja.
  • Menuliskan hal-hal yang sudah diselesaikan hari ini untuk menumbuhkan rasa puas dan bersyukur serta membantu menjaga kesehatan mental.
  • Mengatur ulang meja kerja sebelum meninggalkannya untuk menciptakan perasaan lega dan memberi sinyal ke otak bahwa jam kerja sudah selesai.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjelang akhir hari kerja, banyak orang sering merasa kelelahan baik secara fisik maupun mental. Rasa penat itu kadang gak langsung hilang meski pekerjaan sudah selesai. Justru, pikiran masih suka sibuk mengulang apa yang terjadi sepanjang hari, atau bahkan sudah mulai khawatir soal tugas esok hari. Di momen seperti ini, rutinitas sore yang tepat bisa sangat membantu menciptakan batas jelas antara jam kerja dan waktu istirahat.

Rutinitas sore bukan cuma soal menutup laptop dan mematikan notifikasi. Lebih dari itu, ini soal menciptakan transisi yang lembut dari dunia kerja menuju waktu tenang buat diri sendiri. Kebiasaan sederhana tapi konsisten bisa sangat berdampak pada kualitas istirahat malam, kesehatan mental, dan produktivitas keesokan harinya. Berikut beberapa rutinitas sore yang bisa bantu menutup hari dengan tenang dan terkendali.

1. Jalan santai selama 20 menit di sekitar rumah

ilustrasi jalan sore (freepik.com/freepik)
ilustrasi jalan sore (freepik.com/freepik)

Berjalan kaki di sore hari bisa membantu tubuh mengendorkan ketegangan setelah duduk seharian. Suasana luar rumah yang berbeda dari lingkungan kerja, bahkan jika cuma di sekitar gang kecil, memberi kesempatan buat pikiran bernapas. Tubuh pun lebih mudah merasa ringan karena pergerakan lembut ini membantu aliran darah jadi lebih lancar. Apalagi jika dilakukan sambil dengerin musik pelan atau sekadar mengamati pemandangan sekitar.

Aktivitas ini kelihatannya sederhana, tapi efeknya bisa sangat terasa setelah dijalani secara rutin. Hormon stres perlahan menurun, dan mood bisa lebih stabil saat malam tiba. Jalan santai juga bisa jadi waktu refleksi tanpa gangguan layar atau percakapan kerja. Ketenangan ini sangat berharga buat siap-siap menyambut malam dengan rileks.

2. Menuliskan hal-hal yang sudah diselesaikan hari ini

ilustrasi menulis (freepik.com/peoplecreations)
ilustrasi menulis (freepik.com/peoplecreations)

Banyak orang lebih fokus pada hal-hal yang belum selesai daripada yang sudah dikerjakan. Padahal, mencatat pencapaian harian sekecil apa pun bisa membantu menumbuhkan rasa puas dan bersyukur. Dengan menuliskannya, beban pikiran soal pekerjaan jadi lebih ringan. Pikiran juga gak terlalu kalut karena sudah punya gambaran apa yang sudah dicapai hari itu.

Kegiatan ini bisa dilakukan dengan catatan fisik atau aplikasi sederhana. Proses mencatat dilakukan secara jujur dan konsisten. Lama-lama, ini bisa jadi kebiasaan yang menyenangkan dan membantu menjaga kesehatan mental. Hasilnya, tidur malam terasa lebih lelap karena gak ada pikiran yang menggantung.

3. Mengatur ulang meja kerja sebelum meninggalkannya

ilustrasi meja kerja rapi (unsplash.com/Nubelson Fernandes)
ilustrasi meja kerja rapi (unsplash.com/Nubelson Fernandes)

Meja kerja yang rapi di sore hari bisa menciptakan perasaan lega yang gak disangka-sangka. Membereskan meja bukan cuma buat tampilan, tapi juga memberi sinyal ke otak bahwa jam kerja sudah selesai. Barang-barang yang berantakan sering kali menciptakan kesan pekerjaan belum benar-benar tuntas. Dengan merapikan, ruang kerja jadi terasa lebih ringan dan menyenangkan saat kembali keesokan harinya.

Kegiatan ini bisa meliputi menyimpan alat tulis, membersihkan sisa makanan, atau menyiapkan catatan untuk esok hari. Butuh waktu gak lebih dari lima menit, tapi dampaknya bisa tahan lama. Meja yang rapi juga membantu mengurangi kecemasan saat pagi hari, karena gak perlu repot bersih-bersih dulu sebelum mulai bekerja.

4. Mematikan notifikasi digital setelah jam kerja

ilustrasi mematikan notifikasi (freepik.com/tonodiaz)
ilustrasi mematikan notifikasi (freepik.com/tonodiaz)

Salah satu penyebab utama stres kerja yang berkepanjangan adalah notifikasi yang terus muncul meskipun waktu kerja sudah lewat. Kebiasaan mengecek email atau grup kantor di luar jam kerja tanpa sadar memperpanjang tekanan mental. Maka, sangat penting untuk mengatur batas digital dengan mematikan notifikasi begitu pekerjaan selesai. Ini bukan soal malas, tapi bentuk menjaga batas diri.

Buat sebagian orang, awalnya memang terasa aneh atau bersalah. Tapi perlahan, tubuh dan pikiran mulai terbiasa dengan jeda ini. Gak semua hal harus dibalas seketika, dan istirahat itu hak yang perlu dijaga. Dengan begitu, malam hari bisa jadi waktu pemulihan yang utuh, bukan sekadar perpanjangan dari kantor.

5. Minum teh hangat sambil menyendiri

ilustrasi minum teh (freepik.com/freepik)
ilustrasi minum teh (freepik.com/freepik)

Minuman hangat di sore hari bisa jadi ritual penutup yang membawa ketenangan. Teh herbal seperti chamomile, peppermint, atau lavender punya efek menenangkan bagi tubuh dan pikiran. Saat diminum perlahan tanpa distraksi, tubuh seperti diajak masuk ke mode istirahat. Suhu hangatnya membantu mengendurkan otot, sementara aroma tehnya bisa memicu relaksasi alami.

Momen ini bisa dinikmati sambil duduk di balkon, membaca buku ringan, atau hanya memejamkan mata beberapa menit. Kesederhanaan rutinitas ini justru yang membuatnya kuat sebagai penutup hari. Minum teh bukan cuma soal rasa, tapi juga tentang menciptakan ruang tenang untuk diri sendiri.

Menutup hari kerja dengan tenang bukan hal mustahil, asal ada niat dan rutinitas yang konsisten. Gak perlu langsung mengubah semua kebiasaan, cukup mulai dari satu langkah kecil yang dilakukan dengan kesadaran penuh. Setiap sore bisa jadi momen menyenangkan kalau tubuh dan pikiran diajak berhenti sejenak dari hiruk-pikuk harian. Waktu tenang di akhir hari adalah bentuk penghargaan tertinggi untuk diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us