Seperti dijelaskan dalam poin 1, pengenalan diri adalah proses sepanjang hidup sekalipun bagian-bagian terpentingnya bisa tercapai sejak beranjak dewasa. Hal ini gak terlepas dari takdir manusia sebagai makhluk yang dinamis.
Jati diri manusia memang cenderung tetap. Bagaimanapun, hidup adalah sebuah perjalanan. Seiring dengan segala hal yang kita jumpai sepanjang perjalanan hidup, tentu sedikit banyak apa yang kita inginkan dan mengapa kita menginginkannya juga akan menjadi berbeda.
Di setiap fase hidup, prioritas kita juga pasti berubah. Misalnya, yang semula hanya berorientasi pada diri sendiri kemudian bergeser ke lingkungan kecil terdekat seperti keluarga. Lalu saat usia kita kian bertambah dan kebutuhan diri sendiri serta keluarga telah terpenuhi, orientasi kita makin ke arah sosial dalam bentuk keinginan untuk menjadi berguna bagi sebanyak mungkin orang.
Maka sampai kapan pun, luangkanlah waktu untuk berdialog dengan dirimu sendiri. Jangan berhenti berusaha mengenali diri sendiri hanya karena kamu merasa telah amat mengenalinya di waktu yang lampau.
Kamu yang sekarang dan akan datang tak pernah sepenuhnya sama lagi dengan kamu yang dahulu. Kalau kamu mengabaikan hal ini, siklus akan kembali berulang. Kamu akan bertemu lagi dengan orang-orang yang seperti lebih tahu tentang dirimu dan mengarahkanmu agar begini begitu.
Di lain sisi, kamu juga akan merasakan ketidakpuasan yang makin besar dalam hidupmu. Ini karena apa yang kamu lakukan dan dapatkan saat ini mungkin sesuai dengan kebutuhan dirimu di masa lalu, tetapi gak sesuai lagi untuk dirimu yang sekarang.