4 Alasan Menunjukkan Pencapaian Adalah Hal Berbeda dari Pamer Semata

Jangan salah mengira, ya

Saat ini, media sosial sudah menjadi tempat khusus di mana setiap orang dapat mengekspresikan apa yang dirasa. Di samping banyaknya orang yang gemar membagikan daily life atau rutinitas hidup hariannya. Ada pula sosok lain yang sesekali menunjukkan pencapaian yang didapatnya lewat media sosial pribadinya.

Meskipun gak ada yang salah dari mengunggah pencapaian sendiri. Namun, seringnya hal ini menjadi bahan perbincangan buat beberapa orang. Gak sedikit orang yang merasa, bahwa sebuah prestasi ada baiknya disimpan sendiri saja, daripada dibagikan ke dunia maya.

Selain itu, ada pula yang beranggapan bahwa mengumbar pencapaian itu sebenarnya sama saja dengan tindakan pamer. Padahal, kenyataannya gak begitu, lho. Coba, deh, simak artikel berikut untuk mengetahui perbedaannya!

1. Niat awalnya saja sudah tidak sama

4 Alasan Menunjukkan Pencapaian Adalah Hal Berbeda dari Pamer Sematailustrasi menentukan niat (pexels.com/Ivan Samkov)

Kalau mengintip dari niat awalnya, sebenarnya sudah dapat dipahami bahwa perilaku menunjukkan pencapaian itu sangat berbeda jauh dari pamer.

Tindakan menunjukkan pencapaian biasanya didasari atas keinginan untuk mengekspresikan diri serta berbagi kebahagiaan dengan dunia. Sementara pamer, umumnya dilakukan dengan tujuan menyombongkan diri semata.

2. Ada karakteristik yang berbeda dari keduanya

4 Alasan Menunjukkan Pencapaian Adalah Hal Berbeda dari Pamer Sematailustrasi memamerkan belanjaan (pexels.com/Gustavo Fring)

Bila dilihat dari karakteristiknya, sebenarnya mudah sekali untuk membedakan dua perilaku ini. Seseorang yang menunjukkan pencapaian biasanya hanya fokus ke diri sendiri saja tanpa sekalipun merendahkan orang lain.

dm-player

Sedangkan mereka yang gemar pamer, meskipun pencapaiannya benar-benar ada dan bukan kebohongan. Tapi karena tindakannya diiringi dengan melebih-lebihkan diri serta menyudutkan orang lain, itulah kenapa perilaku ini terlihat sangat negatif.

3. Tidak butuh pengakuan vs butuh pengakuan

4 Alasan Menunjukkan Pencapaian Adalah Hal Berbeda dari Pamer Sematailustrasi bahagia tanpa validasi (pexels.com/Matthias Cooper)

Mereka yang menunjukkan pencapaian sebenarnya tidak memerlukan pujian maupun rasa kagum dari orang lain. Sosok seperti ini tidak bergantung pada respon orang lain atas pencapaiannya. Namun, bukan berarti mereka akan menolak respon positif yang diarahkan padanya. Tentu mereka akan dengan senang hati menerimanya.

Lain halnya dengan sosok yang suka pamer, orang-orang seperti ini sangat butuh atensi atau perhatian dari orang lain. Mereka akan sangat jengkel bila tidak ada orang yang menanggapi unggahannya.

4. Dampak yang ditimbulkan pada orang lain

4 Alasan Menunjukkan Pencapaian Adalah Hal Berbeda dari Pamer Sematailustrasi menyimak pembicaraan (pexels.com/SHVETS production)

Menunjukkan pencapaian dapat bermanfaat buat orang lain. Ketika seseorang secara kebetulan melihat unggahan yang kamu bagikan, bukan tidak mungkin hal itu dapat membuat mereka tergerak untuk melakukan hal yang sama.

Kalaupun tidak memotivasi untuk bertindak nyata, minimal energi positif yang ditularkan lewat unggahan tersebut. Di mana hal itu dapat menjadi penyemangat sekaligus pembangkit mood buat orang lain.

Sangat berbanding terbalik dengan perilaku pamer, tindakan ini seringnya menimbulkan perasaan tidak nyaman pada orang lain. Bukannya terkesan, kebanyakan orang justru malah ingin menjauhi mereka yang doyan pamer.

Terbukti bahwa ada banyak perbedaan mendasar dari perilaku menunjukkan pencapaian dengan pamer. Setelah ini, jangan lagi memandang sinis orang yang suka mengumbar prestasinya, ya!

Hay Lee Photo Verified Writer Hay Lee

Nulis karena bingung mau ngapain lagi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya