5 Cara Cegah Sakit Hati karena Gak Diundang ke Pesta Teman

- Pahami konsep acaranya
Tidak semua penyelenggara pesta ingin acaranya didatangi oleh sebanyak mungkin orang. Pertimbangan biaya, tempat, serta kesakralan dapat mendorongnya bikin pesta kecil. - Gak usah terus memikirkan alasannya tak mengundangmu
Tidak ada gunanya kamu berkepanjangan memikirkannya. Terus berpikir mengenai segala kemungkinan justru membuatmu cemas. - Ukur lagi kedekatan kalian yang sesungguhnya
Kadang persepsi orang akan hubungan gak sama. Dirimu belum termasuk kawan yang masuk ke daftar wajib tamu undangan di acara-acaranya yang bersifat pribadi.
Ada bermacam-macam pesta yang memungkinkanmu menjadi tamunya. Tidak hanya pesta pernikahan yang umum. Ada pula pesta ulang tahun, Valentine, tahun baru, atau perpisahan. Apa pun jenis pestanya, mendapatkan undangan dari pemilik acara merupakan suatu kehormatan.
Undangan itu membuatmu merasa benar-benar dianggap dalam circle-nya. Apalagi banyak kawanmu juga diminta hadir. Namun, bagaimana perasaanmu apabila dirimu malah gak menerima undangan sampai detik-detik terakhir?
Bahkan akhirnya kamu tahu bahwa dirimu satu-satunya yang tidak diundang. Barangkali kamu menjadi overthinking, merasa dikucilkan dalam pertemanan, lalu sakit hati. Ingat, sakit hati buruk sekali buat diri sendiri. Bikin santai saja, yuk! Kalau kamu sakit hati karena gak diundang ke pesta teman, netralkan kembali perasaanmu dengan cara berikut.
1. Pahami konsep acaranya

Tidak semua penyelenggara pesta ingin acaranya didatangi oleh sebanyak mungkin orang. Pertimbangan biaya, tempat, serta kesakralan dapat mendorongnya bikin pesta kecil. Dia sengaja tak mengundang semua orang yang dikenalnya.
Kamu cuma satu dari sekian banyak kenalannya yang juga gak memperoleh undangan. Bahkan ada orang yang menikah dan sama sekali tidak mengundang teman. Sahabat pun gak diundang. Acara benar-benar cuma dihadiri oleh keluarga besar kedua belah pihak.
Juga tetangga rumah untuk menghindari fitnah mereka kumpul kebo. Kawan-kawan sepertimu cukup tahu nanti saja. Mungkin sambil kalian mengobrol santai di jam makan siang kantor. Baik kalian mengetahui pernikahannya atau tak dinilai bukan sesuatu yang amat penting.
2. Gak usah terus memikirkan alasannya tak mengundangmu

Tentu begitu kamu dipastikan tidak diundang terlintas pertanyaan seputar alasannya. Kenapa dia gak mengundangmu? Apakah namamu hanya terlewat, undangannya tak sampai, atau ia memang sengaja gak mengundang? Ada banyak sekali kemungkinannya.
Akan tetapi, tidak ada gunanya kamu berkepanjangan memikirkannya. Terus berpikir mengenai segala kemungkinan justru membuatmu cemas. Padahal, kepastianmya hanya diketahui oleh penyelenggara acara. Apa pun alasannya juga tak lagi terlalu penting.
Faktanya, kamu gak diundang. Sudahi sampai di situ saja dan jangan berpikir ke mana-mana. Pemikiran yang berkepanjangan dapat mendorongmu berburuk sangka. Nanti ketika kalian kembali bertemu, sikapmu tahu-tahu berubah. Padahal, belum tentu tindakannya tak mengundangmu didasari rasa permusuhan.
3. Ukur lagi kedekatan kalian yang sesungguhnya

Terkadang persepsi orang akan hubungan gak sama. Antara kamu dan temanmu, misalnya. Dirimu merasa dekat dengannya. Kalian selalu mengobrol saat bertemu. Kalian punya nomor telepon masing-masing.
Kamu dan dia bahkan sekelas di kampus atau beberapa kali bersama dalam perjalanan dinas. Bagimu, itu sudah cukup untuk menjadikanmu salah satu tamu undangan dalam pestanya. Akan tetapi, baginya barangkali berbeda. Benar, kalian berteman.
Namun, dirimu belum termasuk kawan yang masuk ke daftar wajib tamu undangan di acara-acaranya yang bersifat pribadi. Menurutnya, boleh jadi pertemanan kalian lebih dipengaruhi oleh kesamaan kampus atau kantor. Tidak lebih dari itu. Jika dia bahkan tak pernah curhat padamu, artinya kalian memang gak begitu dekat.
4. Ambil sisi positifnya

Kalau kamu hendak fokus ke sisi negatifnya juga bisa. Misalnya, yakin bahwa ketiadaan undangan untukmu adalah tanda dia membencimu. Pertemanan di antara kalian sudah berakhir sampai di sini. Besok-besok kalian bertemu lagi, dirimu tak bakal menyapanya.
Namun, kamu masih punya pilihan untuk berpikir positif saja. Dirimu gak diundang ke pestanya tidak selalu merugikanmu. Bila itu pesta pernikahan, artinya kamu tak perlu mengeluarkan uang sumbangan. Jika itu pesta Valentine atau ulang tahun, dirimu menghemat uang bakal beli kado.
Juga tidak ada persiapan khusus buat pakaian serta riasan yang cocok. Waktunya dapat digunakan untuk hal-hal lain yang lebih menyenangkan buatmu. Mulai dari tidur sampai berbagai aktivitas lainnya. Kamu sedang dibebaskan dari kewajiban memenuhi undangan.
5. Boleh jadi ia berpikir kamu tak suka berpesta

Kamu dinilai oleh setiap orang yang bertemu denganmu. Apalagi teman-teman yang hampir setiap hari berinteraksi denganmu. Dari interaksi itu, mereka mengambil beberapa kesimpulan. Kesimpulan mereka bisa benar atau keliru.
Namun, mereka tidak bermaksud buruk. Mereka cuma gak mau salah memperlakukanmu. Contohnya, kamu pendiam dan di kantor atau kampus lebih suka menyendiri. Dirimu tidak menyukai keramaian. Dilihat dari karakter tersebut, wajar siapa pun menilaimu gak bakal senang berpesta.
Pesta identik dengan keramaian baik suara maupun banyaknya orang yang hadir. Pikir mereka, andai pun dirimu diundang besar kemungkinan tak akan datang. Maka penyelenggara pesta fokus ke orang-orang yang sudah jelas menyukai acara seperti itu.
Jangan sakit hati karena gak diundang ke pesta teman. Selama sikap kawan-kawanmu dalam keseharian tetap baik padamu, kamu gak diundang ke pesta mereka bukan masalah. Suatu saat dirimu yang punya pesta, boleh jadi juga tak bakal mengundang semua orang.