Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi salat berjamaah (unsplash.com/Clique Images)

Intinya sih...

  • Salat tarawih Muhammadiyah dilakukan 11 rakaat, berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim
  • Format rakaat pertama adalah 4-4-3, sedangkan format kedua adalah 2-2-2-2-2-1
  • Rasulullah SAW mulai mengerjakan salat tarawih pada tahun ke-2 Hijriah dengan awalnya 8 rakaat, namun ada yang mengerjakan hingga 20 rakaat

Bulan Ramadan menjadi momentum untuk memperbanyak ibadah agar bisa meraih lebih banyak pahala dan keberkahan. Salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan adalah salat tarawih.

Salat tarawih dikerjakan selepas salat Isya dengan jumlah rakaat genap, kemudian ditutup dengan salat witir. Lantas, salat tarawih Muhammadiyah berapa rakaat? Mari simak penjelasannya!

1. Format 4-4-3

ilustrasi ayah dan anak salat berjamaah (pexels.com/Timur Weber)

Melansir laman resmi Muhammadiyah, jamaah Muhammadiyah melaksanakan salat tarawih ditambah salat witir sebanyak 11 rakaat. Hal ini mengacu pada hadis riwayat Bukhari dan Muslim sebagai berikut,

“Dari Aisyah radhiallahu ‘anha: Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam tidak pernah melakukan salat sunah pada Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian, beliau salat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat lagi tiga rakaat (witir).”

Format rakaat salat tarawih yang pertama adalah 4-4-3, yaitu 8 rakaat salat tarawih ditambah 3 rakaat salat witir. Setiap empat rakaat diselingi satu salam.

2. Format 2-2-2-2-2-1

ilustrasi duduk iftirassy saat salat berjamaah (pexels.com/Tuğba Özsoy)

Selain format 4-4-3, salat tarawih Muhammadiyah juga bisa dikerjakan dengan susunan rakaat 2-2-2-2-2-1. Jumlahnya tetap 11 rakaat, terdiri dari 10 rakaat salat tarawih ditambah 1 rakaat salat witir.

Jika menggunakan format yang ini, tiap dua rakaat diselingi satu salam, kemudian ditutup dengan 1 rakaat witir. Hal ini juga dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim sebagai berikut,

“Dari Ibn Abbas: Aku berdiri di samping Rasulullah, kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah salat dua rakaat kemudian dua rakaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rakaat, selanjutnya Rasulullah salat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai Bilal menyerukan azan. Maka bangunlah Rasulullah dan salat dua rakaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan saalat subuh.”

3. Salat tarawih seharusnya berapa rakaat?

ilustrasi salat berjamaah (unsplash.com/Annas Arfnahri)

Umat Islam mulai mengenal salat tarawih pada Ramadan tahun ke-2 Hijriah. Rasulullah SAW mulai mengerjakan salat tarawih pada masa tersebut sebagai ibadah sunah di bulan Ramadan. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim sebagai berikut,

"Dari 'Aisyah Ummil Mu'minin radliyallahu 'anha, sesungguhnya Rasulullah pada suatu malam salat di masjid, lalu banyak orang salat mengikuti beliau. Pada hari ketiga atau keempat, jamaah sudah berkumpul (menunggu Nabi) tapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam justru tidak keluar menemui mereka. Pagi harinya beliau bersabda, 'Sungguh aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi aku tidak datang ke masjid karena aku takut sekali bila salat ini diwajibkan pada kalian." Sayyidah 'Aisyah berkata, 'Hal itu terjadi pada bulan Ramadan'."

Pada mulanya Rasulullah SAW mengerjakan salat tarawih sebanyak 8 rakaat. Seiring berjalannya waktu, beberapa sahabat Rasulullah SAW ada yang mengerjakan hingga 20 rakaat. Aturan rakaat salat tarawih sebenarnya tidak ada batas maksimal, selama dikerjakan dalam jumlah genap dan minimal 8 rakaat.

Beberapa ulama besar berpendapat bahwa salat tarawih 8 rakaat adalah yang paling sesuai dengan sunah Rasulullah SAW. Namun, ada juga yang mengerjakan sebanyak 20 rakaat sesuai kebiasaan sahabat Rasulullah SAW, serta mengikuti pelaksanaan salat tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Itu tadi penjelasan tentang salat tarawih Muhammadiyah berapa rakaat. Formasi rakaat mana yang lebih kamu sukai?

Editorial Team