ilustrasi salat berjamaah (unsplash.com/Annas Arfnahri)
Umat Islam mulai mengenal salat tarawih pada Ramadan tahun ke-2 Hijriah. Rasulullah SAW mulai mengerjakan salat tarawih pada masa tersebut sebagai ibadah sunah di bulan Ramadan. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim sebagai berikut,
"Dari 'Aisyah Ummil Mu'minin radliyallahu 'anha, sesungguhnya Rasulullah pada suatu malam salat di masjid, lalu banyak orang salat mengikuti beliau. Pada hari ketiga atau keempat, jamaah sudah berkumpul (menunggu Nabi) tapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam justru tidak keluar menemui mereka. Pagi harinya beliau bersabda, 'Sungguh aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi aku tidak datang ke masjid karena aku takut sekali bila salat ini diwajibkan pada kalian." Sayyidah 'Aisyah berkata, 'Hal itu terjadi pada bulan Ramadan'."
Pada mulanya Rasulullah SAW mengerjakan salat tarawih sebanyak 8 rakaat. Seiring berjalannya waktu, beberapa sahabat Rasulullah SAW ada yang mengerjakan hingga 20 rakaat. Aturan rakaat salat tarawih sebenarnya tidak ada batas maksimal, selama dikerjakan dalam jumlah genap dan minimal 8 rakaat.
Beberapa ulama besar berpendapat bahwa salat tarawih 8 rakaat adalah yang paling sesuai dengan sunah Rasulullah SAW. Namun, ada juga yang mengerjakan sebanyak 20 rakaat sesuai kebiasaan sahabat Rasulullah SAW, serta mengikuti pelaksanaan salat tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Itu tadi penjelasan tentang salat tarawih Muhammadiyah berapa rakaat. Formasi rakaat mana yang lebih kamu sukai?