Apa yang kamu rasakan jika orang tidak bersedia mematuhi perintahmu? Apakah kamu sempat menanyakan alasannya atau malah langsung saja marah-marah?
Bila kamu langsung marah, kamu harus tahu nih. Bahkan kamu mungkin telah terlebih dahulu membuatnya sangat jengkel dengan perintahmu. Ayo, simak enam alasan selengkapnya kenapa orang enggan mematuhi perintahmu.
Bos bukan, guru atau dosen juga bukan, orangtua apalagi. Misalnya, kalian cuma teman sebaya atau tetangga. Kamu gak punya otoritas apa pun untuk memerintahnya.
Kalaupun kamu perlu minta tolong, pastikan bahasamu sopan. Sekadar meminta tolong dengan suka memerintah itu berbeda, lho. Meski kamu bisa saja memerintah dengan dalih minta tolong.
Bedanya di mana? Kalau sekadar minta tolong, kamu sudah siap bila orang lain gak bisa menolongmu. Kalau memerintah, kamu cenderung memaksa sehingga menunjukkan ketidaksukaan bila orang lain menolak perintahmu.
Makanya, kalau mau memerintah itu harus terlebih dahulu mengukur apa yang diperintahkan dan kemampuan orang yang diperintah. Jangan asal saja. Nanti orang lain gak mau atau gak bisa melaksanakan perintah itu, kamu menilainya gak bisa diajak kerja sama.
Padahal, perintahmu memang menyulitkannya. Oleh karena itu, sebaiknya kamu tanyakan dahulu kira-kira dia mampu atau tidak. Jangan cuma memerintah bahkan gak peduli saat dia menyatakan keberatannya.
Perintah gak benar, masa mau dituruti? Sudah pasti jika dilaksanakan akan menimbulkan bahaya atau kerugian, sekalipun kerugiannya ada di pihak lain. Namun tetap saja, orang yang hendak melakukannya jadi merasa takut.
Dia harus siap mempertanggungjawabkan risikonya yang mungkin sangat gak sebanding dengan iming-iming keuntungan darimu. Dengan akal sehat dan nurani, lebih baik dia menolak perintahmu mentah-mentah.
Ini terkait perintah-perintah yang sebenarnya sepele atau seharusnya menjadi urusan pribadimu. Jangan sampai di usia dewasa, kamu masih seperti anak-anak yang gak bisa apa-apa.
Sampai orang lain harus melakukan ini itu untukmu. Merepotkan saja! Juga bila urusannya terlalu pribadi, sebaiknya memang jangan melibatkan orang lain. Masa gak ingin punya privasi?
Kalau kamu sibuk banget, lebih sibuk daripada yang diperintah, tentu keputusanmu untuk mendelegasikan sejumlah tugas padanya menjadi bisa dimengerti. Itu pun dengan catatan kamu punya kewenangan seperti dalam poin pertama.
Namun bila kamu sehari-hari gak ada kerjaan dan suka memerintah orang lain yang jelas lebih sibuk, itu namanya gak tahu malu. Tahu gak? Sikapmu ini sukses bikin orang kesal!
Mungkin dulu dia masih oke-oke saja mencoba mematuhi perintahmu. Namun setelah beberapa kali, pengalaman menunjukkan kamu benar-benar kurang bisa menghargai usahanya.
Ada saja yang menurutmu kurang dari upayanya mematuhi perintahmu. Padahal dia sudah melakukannya sebaik mungkin. Kesalnya lagi, belum tentu kamu sendiri bisa melakukannya.
Saat kamu harus banget memberikan perintah pada orang lain; kamu memang wajib memikirkan etika, konteks, dan urgensi dari perintahmu. Diabaikan sedikit saja, siapa pun yang diperintah gak akan suka.