5 Sebab Seseorang Tak Lagi Memiliki Empati, Pernah Dikecewakan!

Kita adalah manusia yang hidup berdampingan satu sama lain. Baik dengan tetangga lingkungan sekitar, atau hidup berdampingan dengan rekan kerja. Di sinilah pentingnya memiliki kepedulian. Tapi sayangnya, di era sekarang ini banyak orang sudah tidak lagi memiliki empati. Mereka tidak mau tahu urusan orang lain, bahkan saat kondisi genting sekalipun.
Mengapa bisa seperti itu? Barangkali seseorang pernah dikecewakan secara mendalam. Atau dia tumbuh di lingkungan apatis yang tidak memiliki kepedulian satu sama lain. Untukmu yang merasa kehilangan empati, renungkan tulisan berikut. Cari tahu sebabnya untuk mengembalikan kepedulianmu di lingkungan sosial.
1. Terbiasa tumbuh di lingkungan yang apatis

Satu lingkungan dengan yang lainnya memiliki karakteristik berbeda. Jika beruntung, kamu dipertemukan dengan lingkungan yang memiliki kepedulian sosial tinggi. Masyarakatnya tidak segan membantu satu sama lain. Tapi tidak semua lingkungan demikian. Ada pula lingkungan yang dipenuhi oleh orang-orang apatis dengan jiwa sosial rendah.
Lingkungan jadi sebab seseorang tak lagi memiliki empati. Ketika kamu tumbuh di lingkungan yang apatis dan individualis, rasa kepedulian antar sesama akan terkikis. Kamu tidak mau lagi ikut campur urusan orang lain. Bahkan sudah dimintai pertolongan pun masih acuh. Tidak memperdulikan satu sama lain seolah menjadi kebanggaan dalam menjalani hidup.
2. Pernah dikecewakan seseorang secara mendalam

Kita kerap merasa heran dengan seseorang yang tidak memiliki belas kasihan. Ia dikenal tega kepada sesama, walaupun dengan teman atau saudara yang sedang kesusahan. Seolah jiwa kepedulian dalam dirinya sudah padam. Namun demikian, apakah kamu tidak menyadari pasti ada sebab di balik karakternya yang demikian?
Barangkali sosok tersebut pernah dikecewakan oleh orang lain. Sikap baiknya sama sekali tidak dihargai. Entah dikecewakan dari segi ucapan maupun perbuatan. Atau ia adalah salah satu korban penindasan oleh orang-orang sekitarnya. Kenangan buruk masa lalu mempengaruhi karakternya yang sekarang. Ia tumbuh jadi sosok bengis yang tidak memiliki rasa belas kasihan pada sesama.
3. Terlalu condong dengan dunia maya

Generasi muda di era sekarang ini sangat condong dengan kehidupan dunia maya. Kamu gemar menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk scrolling media sosial. Padahal selain kehidupan media sosial, kamu juga memiliki kehidupan nyata di lingkungan sosial yang tidak boleh diabaikan. Ternyata ini menjadi sebab seseorang kehilangan empati.
Orang yang terlalu larut dalam kehidupan dunia maya tidak lagi dikenal dengan lingkungan sekitar. Kamu terbentuk sebagai individu yang acuh dan apatis. Bahkan saat lingkungan dalam kondisi genting dan orang-orang butuh bantuan, dirimu tetap tidak peduli. Pandanganmu tertutup oleh kehidupan yang sebenarnya palsu.
4. Terlalu ambisius meraih tujuan pribadi

Apakah seseorang tidak boleh memiliki tujuan pribadi? Tentu saja boleh. Bahkan bisa menjadi motivasi agar kamu melakukan kinerja terbaik. Tapi sayangnya, kita kerap larut dalam ambisi pribadi hingga lupa segalanya. Bahkan rela bersaing dan menjatuhkan orang lain.
Tanpa disadari, sikap terlalu ambisius dalam meraih tujuan pribadi bisa mematikan empati. Kamu tidak lagi memiliki kepedulian antar sesama. Bagimu yang terpenting tujuan pribadi bisa tercapai. Tidak peduli jika harus menjatuhkan orang lain yang tidak bersalah. Termasuk mengorbankan teman dan orang-orang terdekat.
5. Sengaja menghindar dari lingkungan sosial

Kita semua tercipta sebagai makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan banyak orang. Tapi anehnya, justru menarik diri dari lingkungan sosial dengan bermacam alasan. Entah karena rasa tidak percaya diri, atau menarik diri dari lingkungan sosial karena merasa tidak selevel dengan orang-orang sekitar.
Sengaja menghindar dari lingkungan sosial sekilas terlihat sederhana. Tapi lambat laun kamu kehilangan empati. Hidup terasing dari lingkungan sosial, rasa kepedulian antar sesama turut mati. Kamu tidak tergerak ingin membantu walaupun melihat orang lain kesusahan. Bahkan tidak tahu kabar apapun terkait kondisi dan situasi lingkungan sekitar.
Banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang kehilangan empati. Entah karena sikap ambisius atau pengalaman menyakitkan di masa lalu. Jika saat ini kamu merasa kehilangan empati, mari renungkan lima hal di atas. Jangan sampai lingkungan sekitar dan pengalaman pahit membentuk dirimu menjadi orang yang tidak memiliki kepedulian sama sekali. Ingat, di dunia ini kamu tidak hidup dan berdiri sendiri!