Sedang Susah Hati? Simak 7 Langkah Membuat Hati Menjadi Tenang

Kesibukan membuat kita lupa terhadap banyak hal, termasuk mengingat Allah Swt. sehingga saat ditimpa masalah hati kita menjadi susah, apa pun yang kita lakukan tidak lantas membuat hati kita menjadi tenang. Kekalutan yang kita rasakan sebenarnya sudah diberi obatnya oleh Allah Swt. dalam surat Ar-Ra'd ayat 28 yang berbunyi:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. Masalah yang dialami oleh setiap manusia memang berbeda-beda, namun jika kita memiliki Allah yang mahasegalanya, insyaallah kita bisa menghadapi setiap masalah. Jangan pernah mengatakan pada diri kita, "Ya Allah, aku punya masalah yang besar!", tetapi katakanlah, "Duhai masalah, aku memiliki Allah Yang Mahabesar!"

Selama ini, mungkin kita berpikir bahwa berwudu hanya sebagai syarat sahnya salat kita. Padahal, berwudu pada dasarnya adalah menyucikan diri dari hadas kecil sebelum salat. Namun, yang tidak kita ketahui adalah bahwa berwudu juga dapat menjadi penawar bagi hati yang gelisah. Allah menyukai orang-orang yang menyucikan diri, seperti dalam firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 222:

إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ…..

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyucikan diri."

Jika diri kita sudah suci, Allah pun akan menyukai kita dan siapa lagi yang mampu menenangkan hati kita selain Allah Swt.?

Salat tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban bagi umat Islam, tetapi juga berfungsi sebagai media komunikasi antara manusia dan Allah Swt.. Selain itu, salat juga dapat menjadi penolong kita, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Bahkan, dalam surat Al-Baqarah ayat 153, Allah memerintahkan kita untuk menjadikan salat sebagai penolong,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

"Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar."

Nabi Muhammad saw. juga mencontohkan kepada umatnya saat beliau mengalami perkara yang sulit beliau mendirikan salat.

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ، صَلَّى

“Dulu jika ada perkara yang menyusahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mendirikan salat.” (HR. Abu Dawud no. 1420).

Jadi, saat kita ditimpa masalah yang berat, salatlah untuk meminta pertolongan kepada Allah Swt. seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.

Dalam Quran surat Al-Isra ayat 82 Allah berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

"Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

Para ulama berpendapat bahwa obat yang dimaksud dalam ayat di atas adalah obat untuk penyakit hati. Pendapat lain mengatakan bahwa obat yang dimaksudkan adalah obat untuk sakit fisik seperti sakit kepala dan sebagainya.

Oleh karena itu, jika kita sedang mengalami kesulitan dan hati kita sedang tidak tenang, bacalah Alquran, insyaallah dapat kita temukan solusi dan ketenangan bagi hati kita karena Allah yang telah menjanjikan hal tersebut bagi kita.

Jika kita mengalami kesulitan hidup, berdoalah kepada Allah agar diberikan kemudahan. Allah Swt. adalah pemilik segala sesuatu di langit dan bumi sehingga tidak ada satu pun hal yang bisa kita dapatkan kecuali dengan kehendak-Nya. Keengganan kita untuk berdoa dan meminta kepada Allah menandakan bahwa masih ada rasa sombong dalam diri kita. Padahal, kita hanya makhluk yang tidak memiliki apa pun saat dilahirkan.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

"Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina." (QS. Al-Mu'min: 60).

Dari ayat di atas, kita bisa pelajari bahwa Allah akan senantiasa mengabulkan doa-doa kita. Apa pun yang kita minta pasti akan Allah kabulkan. Oleh karena itu, jika sedang gundah, galau, depresi, mintalah kepada Allah untuk jalan keluar dari masalah tersebut, insya Allah akan Allah berikan jalan keluar.

Manusia adalah makhluk yang lemah, tidak memiliki kekuatan apa pun kecuali dari Allah Swt.. Oleh karena itu, jika kita memiliki masalah yang kita rasa berat, pasrahkan segalanya kepada Allah Swt.. Bertawakallah kepada Allah untuk segala keputusan yang terbaik.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar." (QS. Ath-Thalaq: 2)

Tawakal dan pasrah di sini bukan berarti sejak muncul masalah kita pasrahkan seluruhnya pada Allah, tetapi kita serahkan segala keputusan dari apa yang sudah kita usahakan kepada Allah, tidak protes saat kehendak Allah berlawanan dengan apa yang kita harapkan. Oleh karena itu, kita harus yakin bahwa Allah Swt. adalah sebaik-baik pemberi keputusan.

Allah Swt. berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

kita akan mendapat "bonus" nikmat dari Allah saat kita bersyukur terhadap nikmat-Nya. Di balik segala masalah yang kita hadapi, pasti ada nikmat dari Allah yang mungkin saja luput untuk kita syukuri. Misalnya, kita masih bisa berangkat kuliah atau sekolah dengan berjalan kaki, tetapi masih mengeluh saat melihat teman kita yang mengendarai sepeda motor atau mobil. Padahal, kemampuan kita untuk berjalan saja masih dapat kita syukuri, tetapi kita memilih untuk mengeluh dan menyulitkan hati kita.

فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

"Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman: 13)

Ya Allah, jauhkanlah kami dari susah hati, gundah, gelisah, dan berbagai penyakit hati lainnya. Hanya Engkau yang dapat menenangkan hati kami. Maafkanlah kami yang merasa mampu menghadapi masalah kami sendiri tanpa bantuan-Mu. Wallahua'lam bishshawab.