Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)

Hidup tidak pernah jauh-jauh dari yang namanya masalah. Entah itu karena kesalahan pribadi maupun kesalahan orang lain yang kemudian berdampak pada diri sendiri, kita harus selalu siap dalam menghadapi apa pun yang terjadi

Apa pun masalah yang tengah dihadapi, hal terbaik untuk dilakukan adalah dengan segera menyelesaikannya. Menundanya malah akan membuat kita harus berhadapan dengan masalah-masalah baru yang sebenarnya bisa kita hindari.

1. Semakin lama kita selesaikan masalah, semakin banyak asumsi yang timbul dalam pikiran

ilustrasi overthinking (pexels.com/Anna Shvets)

Sembari masalah itu masih terjadi dan belum ada solusi, kita cenderung melindungi diri dengan memikirkan hal-hal negatif yang tidak berdasar. Alhasil, semua asumsi tersebut akan terus berulang dan kita mulai meyakini sesuatu yang sebenarnya hanya ada di pikiran kita saja.

Segera selesaikan masalah yang dihadapi agar kita tidak terbebani dengan masalah yang berlarut-larut. Juga, kita tidak perlu berlarut-larut dalam membuat prasangka yang hanya didasarkan pada asumsi saja.

2. Hubungan dengan orang lain semakin renggang seiring masalah yang terus dibiarkan begitu saja

ilustrasi suasana canggung (pexels.com/cottonbro studio)

Saat konflik terjadi, kedua belah pihak cenderung akan menjaga jarak. Nyatanya, hal tersebut tidak hanya berdampak bagi mereka sendiri, namun juga bagi orang-orang di sekitar. Suasana yang biasanya nyaman menjadi kaku hingga enggan untuk memulai percakapan.

Bila masalah ini terjadi antar sahabat, menunda masalah memiliki risiko lebih tinggi. Komunikasi yang sudah dibangun bertahun-tahun harus perlahan kandas karena munculnya rasa canggung. Carilah waktu berdua untuk ngobrol dan bertukar pikiran.

3. Suasana di lingkungan kita berada menjadi canggung, apalagi kalau orang lain tahu tentang masalah tersebut

ilustrasi masalah di kantor (pexels.com/Monstera)

Meski masalah hanya terjadi di antara beberapa orang, hal ini bukan berarti orang di sekitar tidak terkena imbasnya. Suasana yang biasanya positif, nyaman, dan menyenangkan bisa saja berubah menjadi berjarak dan kaku.

Harus diakui, saat ada masalah terjadi dalam suatu perkumpulan, pasti akan terasa perbedaannya. Bila masalah ini terjadi pada kita, segera selesaikan. Bila melihat hal ini terjadi pada orang terdekat kita, menawarkan bantuan sebagai penengah bisa jadi solusi bagi mereka.

4. Pikiran kita akan selalu tergiring ke arah yang negatif bila bersangkutan dengan orang yang bermasalah dengan kita.

ilustrasi berpikiran negatif (pexels.com/RODNAE Productions)

Saat tengah diterpa masalah dengan seseorang, apa pun yang orang tersebut lakukan akan tampak seperti sebuah kesalahan. Bahkan untuk hal sehari-hari seperti berpapasan bisa membuat kita merasa kesal sendiri.

Suasana hati dan pikiran seperti ini sangat buruk bagi diri sendiri. Kita jadi lebih kaku dan negatif dalam berpikir. Padahal, hal tersebut belum tentu benar. Lebih buruknya, hal ini bisa memperbesar masalah yang ada.

5. Performa dalam bekerja jadi tidak maksimal

ilustrasi malas bekerja (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Ketika orang mengalami masalah yang tidak kunjung usai, fokus pun akan terbagi antara masalah tersebut dan kehadiran di masa kini. Badan bisa jadi di masa kini, tapi pikiran sedang pergi entah ke mana memikirkan masalah tersebut.

Alhasil, kita jadi susah untuk memberikan yang terbaik dalam hal yang kita kerjakan. Orang yang telah mempercayakan pekerjaan tersebut pada kita kemungkinan akan kecewa dan mempertanyakan keseriusan kita dalam bekerja.

Harus diakui, kadang kita sendiri bingung bagaimana harus menyelesaikan suatu masalah. Meski demikian, perlu disadari bahwa ada lebih banyak kerugian bila kita membiarkannya begitu saja. Oleh karena itu, temui orangnya, bicarakan masalahnya, dan diskusikan solusinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team