Pameran seni 'Pada Satu Titik' karya seniman Revoluta S didukung oleh in-Lite, dibuka pada Senin (17/2/25) di The Ritz Carlton, Jakarta Selatan. (IDN Times/Dina Salma)
Menghadirkan karya dua dan tiga dimensi sebagai bentuk ekspresi diri, karya Revoluta banyak bicara mengenai pemikiran di masa depan. Ia juga menghadirkan berbagai perenungan pribadi yang dituangkan pada seni yang ditampilkan.
Revoluta jelaskan makna dari pameran tunggalnya, "Pada Satu Titik bukan berhenti pada satu titik. Jadi, juga bukan bicara tentang masa lalu. Jadi, bicara sekarang dan ke depan. Jadi, karya-karya itu memang korelasinya seperti keadaan nyanyian jiwa, apa pun, kehidupan, itu dua jiwa, seperti itu. Jadi, semuanya itu lebih memang ke diri saya sendiri."
Dalam pameran tunggal 'Pada Satu Titik', Revoluta menampilkan karya seni dengan judul 'Utopia Pangguk', 'Tangguh', dan 'Jiwa Merdeka'. Setiap karya menampilkan visual yang artistik dan menarik.
Revoluta sampaikan makna yang mendalam di balik setiap karya yang ditampilkan, "Jadi, memang banyak perenungan-perenungan dan kegelisahan saya dari dua tahun lalu, yang itu mengganggu banget. Kalau saya gak ada itu, apa yang orang akan kenang tentang seorang Revoluta?"