In-Lite Kolab dengan Seniman Lokal, Bikin Pameran Seni Pakai Lampu

- Lampu in-Lite sebagai elemen penting dalam karya seni, mendukung pameran 'Pada Satu Titik' karya seniman Revoluta S.
- Lampu memiliki peran besar dalam meningkatkan nilai estetika karya seni, menciptakan pengalaman visual yang berbeda, dan memberi efek dramatis.
- Pencahayaan yang tepat membantu penikmat karya seni merasakan mood dan ambience secara lebih mendalam. Karya 3D dan 2D Revoluta dapat dinikmati secara maksimal melalui pencahayaan yang tepat.
Jakarta, IDN Times - Selama ini, kita mungkin hanya mengenal lampu sebagai bagian dari penerangan dan interior suatu bangunan. Namun, in-Lite hadir sebagai elemen penting dalam sebuah karya seni.
Lampu merek lokal karya anak bangsa ini, mempersembahkan konsep "Beyond Illmunation" yang menggandeng para seniman sebagai kolaborator. Kerja sama ini jadi bentuk usaha in-Lite untuk menekankan pentingnya sebuah lampu atau pencahayaan dalam karya seni.
Beyond Illumination mendukung pencahayaan pada pameran seni bertajuk 'Pada Satu Titik' karya seniman Revoluta S. Pameran tunggal Revoluta yang didukung oleh in-Lite, resmi dibuka pada Senin (17/2/25) di The Ritz Carlton, Jakarta dan dapat dinikmati hingga 16 Maret 2025 secara gratis.
1. Beyond Illumination: lampu memiliki peran penting dalam sebuah karya seni

Lampu ternyata bukan hanya pemanis sebuah ruangan. Benda ini memiliki fungsi yang besar untuk menciptakan kenyamanan dan keindahan.
Terlebih dalam sebuah karya seni, lampu ternyata memiliki peran besar untuk meningkatkan nilai estetika. Misalnya, menciptakan pengalaman visual yang berbeda, menghadirkan spotlight, serta memberi efek dramatis pada sebuah karya.
General Manager in-Lite, Fransiska Darmawan optimis akan pentingnya kehadiran sebuah lampu dalam karya seni. "Kita bisa berkontribusi, kita bisa jadi bagian dari karya seni," ujarnya.
Beyond Illumination jadi konsep yang dihadirkan untuk menginspirasi dan mendorong seniman terus berkarya. Konsep ini jadi bentuk komitmen in-Lite untuk memenuhi kebutuhan akan pencahayaan, tak hanya di dalam ruangan, namun juga melalui ruang ekspresi dalam seni.
2. Pameran seni Pada Satu Titik padukan permainan cahaya dan nilai seni yang artistik

In-Lite sebagai lampu merek lokal yang telah hadir selama 11 tahun di Indonesia, kali ini menggandeng seniman Revoluta S untuk gelar pameran 'Pada Satu Titik'. Mendukung pencahayaan secara penuh, pameran tunggal Revoluta di The Ritz Carlton memadukan permainan cahaya dan nilai seni artistik.
Revoluta akui tanpa adanya lampu sebagai penerangan yang tepat, karyanya dapat tampak kurang menarik. Pameran yang dibuka sejak 17 Februari hingga 16 Maret 2025 ini, hadirkan seni 3D dan 2D karya seniman perempuan tersebut.
"Sebagai seniman, kita sering fokus pada proses mencipta karya. Namun, kita kerap melupakan hal penting setelahnya, yakni cara menampilkan karya tersebut," ujar Revoluta.
Revoluta menilai pencahayaan ternyata jadi elemen yang sangat penting dalam karya. Meski mengalami banyak kesulitan untuk menggabungkan nilai estetika dan kesesuaian terhadap sebuah penerangan, pada akhirnya Revoluta akui puas karyanya dapat dinikmati secara umum.
3. Penting untuk memilih lampu yang tepat saat menciptakan karya visual

Karya seni biasanya dinikmati secara visual, terlebih seni rupa 3 dimensi yang memiliki bentuk, lekuk, serta volume. Oleh karenanya, pencahayaan dapat mendukung sebuah seni untuk dinikmati secara lebih maksimal.
Misalnya track light, yakni elemen lampu yang dapat menghidupkan setiap sisi dan sebuah karya untuk hasilkan nuansa yang lebih dramatis. Atau pun strip light, lampu dengan bentuk yang adjustable ini sangat fleksibel untuk memberi efek berbeda pada sebuah karya.
"Karya seni umumnya diapresiasi secara visual, sehingga pencahayaan yang tepat membantu penikmatnya merasakan mood dan ambience dari karya tersebut secara lebih mendalam," ujar Fransiska.