Sering Terlupa, 6 Kenikmatan Sederhana Ini Bikin Lebih Mensyukuri Hidup

Data UNICEF tahun 2016 menyebutkan bahwa sebanyak 2,5 juta anak Indonesia tidak dapat menikmati pendidikan lanjutan yakni sebanyak 600 ribu anak usia sekolah dasar (SD) dan 1,9 juta anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Meski mencerdaskan kehidupan bangsa adalah salah satu cita-cita yang dituangkan dalam pembukaan UUD 1945, nyatanya sampai sekarang masih banyak anak di luar sana yang terlantar gak mampu sekolah karena faktor kemiskinan maupun masalah ekonomi.

Jadi, sudah selayaknya kamu jadi orang beruntung karena masih bisa sekolah atau bisa mengenyam pendidikan hingga di perguruan tinggi.

Tidak semua dari kita memiliki sedikitnya satu orang saja yang bisa mendukung apa yang kita lakukan. Beberapa mereka punya orangtua yang seringkali menentang jalan hidup yang dipilih, bahkan ketika apa yang dilakukan adalah hal positif dan tidak merugikan orang lain.

Namun jika sekarang kamu masih merasakan kebebasan dalam memilih jalan hidup yang kamu yakini dan bisa mempertanggungjawabkannya, kamu termasuk salah satu orang yang beruntung.

Bukan cuma beberapa negara Afrika yang mengalami tingkat kelaparan dan kemiskinan parah, di Indonesia sendiri masih sering kita dapati kasus kekurangan gizi dan busung lapar.

Sesulit apapun persoalan yang kamu hadapi, ketika hari ini kamu masih bisa makan, hal itu adalah salah satu kenikmatan yang sudah sepatutnya kamu syukuri.

Waktu menjadi sangat berharga bagi mereka yang telah divonis dokter karena memiliki penyakit kanker atau penyakit mematikan lainnya. Kamu yang sekarang masih diberi kesehatan dan memiliki waktu berlebih untuk mencapai apa yang kamu inginkan, sudah sepantasnya kamu mensyukurinya.

Jika menilik peperangan yang saat ini masih terjadi pada beberapa negara di berbagai belahan dunia, bandingakan dengan kita yang masih bisa bernapas lega tanpa perlu tiap detik ketakutan karena dentuman peluru dan bom seperti di negara mereka.

Meski bangsa ini masih carut-marut karena KKN, kemiskinan, kesenjangan sosial, dan berbagai masalah bangsa yang tak kunjung tuntas. Namun kita patut bersyukur masih bisa menikmati kemerdekaan dan hidup damai di negara ini.

Dalam beberapa penelitian, kita seringkali mendengar bahwa kemampuan berbagi atau melakukan kegiatan sosial akan berbanding lurus dengan tingkat kebahagiaan yang kita miliki. Kita merasa lebih puas secara batin karena bisa meringankan beban mereka yang kekurangan.

Maka ketika kita bisa berbagi sedikit kebahagiaan seperti sebuah senyuman atau sekadar canda tawa bersama teman pun, sudah selayaknya kita mensyukuri momen seperti itu.  

Ketika kita kesulitan menghadapi persoalaan di tengah jalan, barangkali kita perlu sejenak tengok ke bawah bahwa masih banyak orang di luar sana yang memiliki kesulitan lebih dari apa yang kita alami.

Barangakali memang tidak ada hubungannya, namun sedikit banyak hal tersebut akan membuat kita lebih mensyukuri apa yang kita miliki saat ini. Jadi, sudah merasa lebih bersyukur sekarang?