5 Sisi Lain Kalimat Toxic Positivity, Bantu jadi Realistis

Jangan mau terjebak! 

Apa kamu pernah mendengar omongan seperti ini, "mungkin saja, kamu jarang beribadah, makanya hidup kamu selalu sulit seperti ini.” Nah, itulah, contoh kalimat toxic positivity yang melegenda. Alih-alih menolong, justru nasihat di atas semakin menambah beban di dalam hidup.

Sebab itulah, apabila kalimat toxic positivity dilihat dari sudut pandang lain dapat menyisakan makna hidup yang mendalam, sehingga menjadikan kamu berjiwa kritis dalam menjalani kehidupan. Kira-kira ucapan apa saja, ya? 

1. Manusia adalah makhluk tempatnya salah dan lupa

5 Sisi Lain Kalimat Toxic Positivity, Bantu jadi Realistisilustrasi orang yang sedang mengakui kesalahannya (pexels.com/Austin Guevara)

Sering kali, ucapan, “Saya juga seorang manusia tempatnya salah dan lupa,” seolah menjadi pembenaran dari setiap perbuatan yang salah. Saking saktinya, ucapan ini dijadikan sebagai tameng untuk melindungi diri sendiri atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan.

Sejatinya, manusia memang mustahil luput dari suatu kelalaian. Namun, jangan mentang-mentang manusia sebagai makhluk yang tak pernah luput dari salah dan lupa, justru dijadikan sebagai dalil pembenaran dari setiap kesalahan.

2. Jangan suka membandingkan dirimu dengan orang lain

5 Sisi Lain Kalimat Toxic Positivity, Bantu jadi Realistisilustrasi saat membandingkan diri dengan orang lain (pexels.com/Kindel Media)

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain, akan membuat hidup merasa tersisihkan. Alhasil, memunculkan perasaan minder dan kurang percaya diri. Akan tetapi, membandingkan diri dengan orang lain, setidaknya memberikan sebuah pelajaran, agar dapat berkaca bahwa banyak hal yang harus kamu kejar dan wujudkan.

Dengan mengagumi kelebihan orang-orang sukses dapat memotivasi diri supaya semangat mengejar segala impian. Namun, jangan terlalu berlebihan, apalagi dijadikan sebagai patokan, sebab kamu dan dia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tak serupa, punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Baca Juga: 5 Alasan Membandingkan Diri dengan Orang Lain Itu Terkadang Diperlukan

3. Jangan terlalu berlebihan, istirahatlah sebentar

5 Sisi Lain Kalimat Toxic Positivity, Bantu jadi Realistisilustrasi orang malas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebenarnya, tidak ada yang salah jikalau kamu kerap bekerja keras dalam segala hal. Akan tetapi, pikiran dan tubuh juga butuh istirahat sebentar untuk mengumpulkan tenaga, agar dapat produktif kembali.

dm-player

Sebaliknya, kalimat ini sering kali disalahgunakan terutama bagi para pemalas. Mereka kerap menunda-nunda tugas dan menganggap masih punya banyak waktu. Penyebab malas pun bisa muncul dari berbagai faktor seperti, kehilangan motivasi, target yang tidak realistis, kurang adanya rasa tanggung jawab, dan gangguan dari lingkungan sekitar.

4. Kamu adalah seorang pemenang

5 Sisi Lain Kalimat Toxic Positivity, Bantu jadi Realistisilustrasi seorang pemenang (pexels.com/Brett Sayles)

Para motivator di luar sana, kerap sekali berkata, “Kamu adalah seorang pemenang dari ratusan juta sel sperma yang mampu membuahi sel telur,” Motivasi itu seolah telah berubah menjadi suatu tanggungan bahwa kamu harus menjadi seorang pemenang di segala kondisi.

Namun, sayang, hidup bagaikan sebuah ‘kompetisi’ tanpa henti, maka apabila kenyataan hidup kerap bertolak belakang dengan keinginan atau impianmu, relakan dan terimalah dengan ikhlas sebagai solusi terbaik untuk melanjutkan hidup.

Mulai detik ini juga, berhentilah beranggapan bahwa menjadi seorang pemenang harus mendapatkan sesuatu. Hal itu merupakan anggapan yang keliru. Sebab, sejatinya kamu adalah pemenang untuk dirimu sendiri. Bertahan dalam situasi sulit sekalipun sudah menandakan bahwa kamu adalah seorang pemenang sejati dengan tidak pernah menyerah, bahkan selalu sigap menghadapinya.

Meski begitu, kamu harus tetap memotivasi diri dan memiliki ambisi tinggi untuk meraih kesuksesan. Tak lain, sebab seorang pemenang sejati adalah mereka yang terus berlatih, berkomitmen tinggi, dan mempunyai keinginan kuat untuk mengenggam segala impiannya.

5. Jangan pernah menyerah

5 Sisi Lain Kalimat Toxic Positivity, Bantu jadi Realistisilustrasi orang yang sedang menyerah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menyerah bukan berarti menandakan kalau kamu telah kalah. Sebab, bisa jadi suatu hal yang jika terlalu dipaksakan, justru akan mengundang masalah. Menyerah itu adalah suatu kewajaran, apalagi selama ini kamu telah memperjuangkan seluruh kemampuan yang dimiliki.

Akan tetapi, jangan terlalu berlebihan apalagi sampai merasa putus asa. Ketahuilah, saat berada pada kondisi sulit sekarang ini merupakan momen terbaik untuk menyadari sekaligus menata ulang semua rencana yang gagal kemarin.

Sekalipun, jangan pernah beranggapan bahwa hidup kamu paling kejam, sehingga menyerah menjadi satu-satunya jalan yang dapat ditempuh. Maka tak heran, jika kamu kerap berpikiran “aku berantakan”, “aku tidak bisa diandalkan”, atau “aku bodoh”, dan lain sebagainya.

Buanglah pikiran itu jauh-jauh. Percayalah sesulit apa pun situasinya, bad day pasti akan berlalu. Mungkin nasihat ini terdengar klise, tetapi ampuh menenangkan batin kamu sekarang, kan? Sisi lain kalimat toxic positivity yang akan membantu kamu lebih realistis menjalani hidup. Untuk itu, gunakan kalimat di atas dengan bijak, ya!

Baca Juga: Pantang Menyerah, Ini 5 Mental Juara yang Perlu Dinyalakan dalam Diri

Shafira Arifah Photo Verified Writer Shafira Arifah

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya