5 Cara Membantu Seseorang yang Punya Anger Issues

Hindari untuk memprovokasi mereka!

Marah merupakan emosi manusia yang normal. Jika marah sudah tidak terkendali dan tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan konflik dan dampak negatif pada hubungan dengan orang lain. 

Membantu seseorang yang memiliki masalah kemarahan merupakan tantangan yang memerlukan pemahaman, kesabaran, dan empati. Jika ini terjadi pada orang terdekat yang punya anger issues, cari tahu cara membantu mereka lewat artikel berikut ini. 

1. Coba dengarkan mereka

5 Cara Membantu Seseorang yang Punya Anger Issuesilustrasi pasangan berdebat (pexels.com/budgeronbach)

Jika bisa, beri mereka waktu untuk menyampaikan perasaan mereka tanpa menghakimi. Seringkali, ketika seseorang merasa bahwa mereka didengar, mereka lebih mampu mendengarkan sudut pandang orang lain juga. Dan terkadang, hanya diberi izin untuk menyampaikan perasaan marah sudah cukup membantu seseorang untuk meredakan diri.

Mendengarkan dengan penuh perhatian, tetap tenang, dan merespons dengan lebih terukur dapat membantu menghadapi situasi yang potensial menimbulkan stres. Usahakan untuk tidak terprovokasi atau merasa gelisah selama interaksi. Sebaliknya, coba merespons dengan rasa empati dan perhatian.

2. Sarankan terapi

5 Cara Membantu Seseorang yang Punya Anger Issuesilustrasi pasangan berkonsultasi dengan profesional (pexels.com/shvetsproduction)

Sarankan kepada mereka untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental, seperti seorang psikolog atau psikiater. Terapi kognitif perilaku atau terapi marah dapat membantu seseorang mengelola kemarahan mereka.

Dilansir Verywell Mind, Sanjana Gupta, penulis dan editor kesehatan, memberikan tips  untuk mengatasi seseorang yang memiliki anger issues, dalam situasi di mana seseorang memiliki masalah kemarahan, penting untuk mendorong mereka untuk mencari bantuan profesional. Mendorong seseorang untuk mencari bantuan profesional merupakan langkah penting dalam membantu mereka mengelola dan mengatasi masalah ini.

Ada berbagai jenis terapi yang dapat membantu mengatasi kemarahan, termasuk terapi kognitif-perilaku, terapi keluarga, terapi psikodinamik, terapi psikoterapi sensorimotor, dan pengalaman somatik.

"Terapi adalah lingkungan yang sangat berguna untuk mengatasi masalah emosi dan reaksi kita terhadap situasi yang memicu emosi tersebut. Ketika mengalami emosi kuat atau marah, seringkali kita hanya melihat sebagian kecil dari situasi tersebut dan tidak mampu melihat gambaran keseluruhan, kata Pauline Peck, PhD, seorang psikolog berlisensi di Santa Barbara, California, dilansir Psych Central.

"Terapis dapat membantu mengidentifikasi pemicu-pemicu dan melakukan pemulihan pada trauma yang belum terselesaikan yang mungkin berkontribusi pada timbulnya kemarahan," tambahnya.

3. Hindari memprovokasi

5 Cara Membantu Seseorang yang Punya Anger Issuesilustrasi pasangan berdebat (pexels.com/alexgreen)
dm-player

Orang yang memiliki masalah kemarahan cenderung lebih sensitif terhadap stimulus yang memicu kemarahan. Jika memprovokasi seseorang yang memiliki anger issues, ini bisa membuat mereka lebih marah dan menyebabkan reaksi yang lebih intens.

Sanjana Gupta juga menyarankan untuk menghindari mengatakan kepada orang yang memiliki masalah kemarahan hal-hal seperti "Kamu selalu merusak segalanya dan kamu tidak akan pernah berubah." Sebaiknya gunakan pernyataan yang berbasis pada diri sendiri. Cobalah menggunakan frasa, "Saya merasa ____ karena ____."

Sebagai contoh, katakan, "Saya merasa sedih dan takut ketika kamu berteriak pada saya." Beri tahu mereka bahwa kamu peduli tentang mereka dan jujur tentang dampak kemarahan yang dilakukannya pada kamu dan orang sekitar.

Baca Juga: 7 Hal Penting tentang Kematangan Emosi, Lebih Stabil dan Bijak 

4. Ajari keterampilan mengelola emosi

5 Cara Membantu Seseorang yang Punya Anger Issuesilustrasi menghibur teman yang sedih (pexels.com/karolinagrabowska)

Bantu mereka mengembangkan keterampilan untuk mengenali dan mengelola emosi  dengan lebih baik. Misalnya, ajari mereka cara mengidentifikasi pemicu kemarahan dan bagaimana meresponsnya dengan cara yang lebih positif. Untuk mengatasi emosi yang intens, fokus pada hal-hal fisik seperti perawatan diri, seni ekspresif, dan identifikasi pemicu emosi. Cara ini dapat membantu mengelola emosi.

"Berolahraga, mendapatkan tidur yang cukup, makan makanan bergizi, dan melibatkan diri dalam hobi dapat mendukung kesejahteraan emosional. Cara ini juga mengatur emosi yang intens serta membangun pembelajaran sosial dan emosional," kata Deborah Serani, PsyD, profesor di Adelphi University dan penulis, dilansir Verywell Mind.  “Studi telah lama menunjukkan bahwa merawat pikiran, tubuh, dan jiwa dengan cara-cara ini akan memperdalam keterhubungan dengan diri sendiri dan membantu dalam pengaturan emosi dan diri,” tambahnya.

5. Eksplorasi berbagai sumber bantuan untuk mengatasi masalah

5 Cara Membantu Seseorang yang Punya Anger Issuesilustrasi kedua wanita bercengkrama (pexels.com/ekaterinabolovtsova)

Terdapat beberapa kelompok dukungan dan program pengelolaan amarah, baik yang dihadiri secara langsung maupun daring, yang dapat membantu. Sarankan satu yang sesuai untuk orang tersebut dan ajak mereka untuk bergabung.

Selain itu, terdapat buku, video, podcast, dan sumber daya lain yang dimaksudkan untuk membantu individu yang menghadapi masalah ini. Kamu dapat membagikan sumber-sumber ini kepada orang tersebut dan mendorong mereka untuk memanfaatkannya, dengan tujuan membantu mereka meningkatkan keterampilan komunikasi.

Melalui pemahaman, dukungan, dan komunikasi yang efektif, kita dapat membantu individu tersebut membangun keterampilan pengendalian emosi yang lebih baik. Penting untuk diingat bahwa proses ini mungkin memerlukan waktu, dan kemajuan bisa berubah-ubah, maka itu diperlukan kesabaran dan kerjasama.

Baca Juga: 5 Cara Elegan Menghadapi Orang Julid, Gak Perlu Emosi!

Shasya Khairana Photo Verified Writer Shasya Khairana

expecto patronum

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya