7 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Berbelanja Barang Bekas

Lakukan dengan cermat saat membeli barang bekas!

Berbelanja di toko barang bekas bukan hanya menjadi cara terjangkau untuk mendapatkan pakaian dan dekorasi, melainkan juga merupakan kesempatan untuk membawa pulang barang-barang unik yang tidak mudah ditemukan di tempat lain. Melalui keberuntungan dan kesabaran, seringkali kita menemukan item yang benar-benar istimewa.

Namun, dalam seni berburu barang bekas, tidak dapat dihindari adanya potensi kesalahan dalam berbelanja, terutama bagi para pemula. Oleh karena itu, penting untuk memahami trik dan kiat terpenting dalam berbelanja barang bekas. Ketahui kesalahan yang sering terjadi ketika berbelanja barang bekas melalui artikel berikut ini, yuk!

1. Membeli banyak barang daripada yang dibutuhkan

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Berbelanja Barang Bekasilustrasi paper bag (pexels.com/sorashimazaki)

Salah satu kesalahan yang sering terjadi saat berbelanja barang bekas adalah membeli lebih banyak barang daripada yang benar-benar dibutuhkan, seperti yang diungkapkan oleh Anaïs Chaumien, seorang perancang interior dan pemilik Design by Anaïs, dilansir Martha Stewart. Terkadang daya tarik harga yang menarik dapat membuat seseorang tergoda untuk membawa pulang banyak barang yang sebenarnya tidak diperlukan.

Anaïs menyarankan agar kita tidak langsung tergoda oleh setiap barang yang terlihat indah atau memiliki penawaran menarik, melainkan sebaiknya pergi ke toko barang bekas dengan daftar barang yang benar-benar dibutuhkan dan tetap berpegang pada daftar tersebut. Melakukan hal ini, kita dapat menghindari membeli secara impulsif dan memastikan bahwa setiap pembelian memiliki nilai dan kegunaan yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Membeli barang tanpa mengetahui ukuran yang pas

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Berbelanja Barang Bekasilustrasi lemari (pexels.com/pixabay)

Kesalahan umum yang sering dilakukan saat berbelanja barang bekas lainnya yaitu, membeli perabotan besar tanpa mengetahui apakah pas atau tidak di bawa ke rumah. Dilansir The Spruce, Chrissy Hunter, perancang interior dan pendiri Harlowe James, menyoroti bahaya tergoda oleh penampilan unik atau harga menarik, yang seringkali mengakibatkan pembelian barang yang tidak sesuai dengan skala atau proporsi ruangan. 

Penting untuk mengetahui lokasi yang tepat di rumah sebelum membeli, agar menghindari kesalahan memasukkan lemari besar atau meja samping yang tidak sesuai. Hunter menekankan bahwa proses mencari barang-barang vintage memerlukan waktu yang berkelanjutan, dan dengan meluangkan waktu, kita dapat memperoleh barang yang sesuai dan berkesan, bukan keputusan impulsif.

"Banyak orang lebih sering mengalami situasi ini daripada yang mungkin kamu kira. Akibatnya, mereka seringkali membeli lemari besar atau meja samping tanpa memperhatikan apakah ukurannya sesuai dengan ruangan, dan akhirnya harus berupaya menyesuaikannya agar cocok," ungkap Hunter.

3. Mengabaikan uji bau pada barang

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Berbelanja Barang Bekasilustrasi berbelanja sepatu (pexels.com/enginakyurt)

Kesalahan umum saat berbelanja barang bekas adalah mengabaikan bau tidak sedap pada barang. Bau asap rokok, jamur, atau bekas hewan peliharaan yang sudah lama dapat membuat barang menjadi menjijikkan dan kurang cocok untuk dibawa pulang.

Terlepas dari kesulitan menghilangkan aroma tersebut, bau yang tidak sedap juga dapat menjadi tanda masalah lain, seperti keberadaan jamur yang tersembunyi. Oleh karena itu, penting untuk mempercayai indera penciuman dan menghindari membawa pulang barang dengan bau yang meragukan agar rumah tetap nyaman dan bersih.

"Meskipun mungkin terdengar kurang menyenangkan, melewatkan langkah uji bau saat berbelanja di toko dapat menyebabkan pengalaman yang lebih tidak menyenangkan ketika kamu membawa pulang barang tersebut," kata Ashley Poskin, seorang perancang interior dan ahli DIY, dilansir Martha Stewart.

4. Membeli barang yang rusak

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Berbelanja Barang Bekasilustrasi keramik (unsplash.com/crystalmind_design)

Salah satu kesalahan yang sering terjadi saat berbelanja barang bekas adalah membeli barang yang rusak tanpa memiliki keterampilan untuk memperbaikinya. Kristin Keyes, pendiri Kristen Keyes Interiors, dilansir The Spruce, menyarankan bahwa sebaiknya tidak membeli barang yang rusak di toko barang bekas, kecuali jika memiliki keterampilan yang cukup untuk memperbaikinya.

Menurut Keyes, banyak barang bekas yang masih dalam kondisi baik yang tersedia, sehingga lebih baik fokus pada temuan yang masih berfungsi dan dapat digunakan tanpa perlu perbaikan tambahan. Menghindari pembelian barang rusak, kita dapat menghemat waktu, usaha, dan memastikan bahwa barang yang dibawa pulang dapat memberikan manfaat segera tanpa perlu perbaikan lebih lanjut.

Baca Juga: 7 Ide DIY untuk Mengubah Barang Bekas Menjadi Fungsional

5. Tidak mencari tahu informasi lebih dalam tentang barang yang akan dibeli

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Berbelanja Barang Bekasilustrasi buku (unsplash.com/tomhermans)

Kesalahan umum lainnya yang biasa dilakukan saat berbelanja barang bekas adalah tidak melakukan penelitian sebelumnya, terutama saat akan mengambil barang yang dijual secara online. Kristin Keyes menekankan pentingnya mendapatkan informasi sebanyak mungkin sebelum melakukan perjalanan jauh menuju tempat membeli barang.

Apalagi tidak ada yang bisa menjamin, karena seringkali penjual dapat keliru mengenai sifat asli barang yang dijual. Keyes menjelaskan bahwa beberapa penjual mungkin menganggap karya seni yang dijualnya asli, padahal sebenarnya itu hanyalah duplikat. Untuk menghindari kekecewaan dan memastikan keaslian barang, ajukan pertanyaan khusus dan memeriksa foto daftar dengan cermat.

Ini menjadi penting terutama ketika berurusan dengan barang-barang berharga tinggi. Kamu bisa melakukan pencarian gambar Google untuk membantu memverifikasi apakah produk tersebut sesuai dengan iklan penjual atau tidak.

6. Membeli pakaian "fast fashion"

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Berbelanja Barang Bekasilustrasi berbelanja baju (pexels.com/samlion)

Dilansir Money Talks News, Kentin Waits, seorang content writer dan communications specialist, menjelaskan, bahwa membeli pakaian "fast fashion" bekas tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan adalah sebuah kesalahan. "Fast fashion" mengacu pada produksi besar-besaran pakaian berkualitas rendah yang hanya dirancang untuk bertahan satu musim atau kurang sebelum dibuang.

Bagi banyak orang, membeli barang bekas mungkin dianggap sebagai opsi yang ramah lingkungan, tetapi ketika pakaian "fast fashion" bekas menjadi pilihan, dampaknya dapat bertambah buruk. Industri tekstil yang memproduksi pakaian semacam ini memberikan beban berat pada lingkungan, dengan emisi gas rumah kaca yang lebih tinggi daripada industri penerbangan dan pelayaran secara bersamaan.

"Fakta-fakta mencengangkan mengenai dampak mode terhadap lingkungan dan orang-orang miskin di dunia seharusnya membuat kita berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk membeli pakaian baru. Sebagai konsumen, kita memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan yang nyata," kata Danny Sriskandarajah, Chief Executive of Oxfam GB, dilansir Oxfam.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan aspek lingkungan dan etika saat berbelanja barang bekas. Ini perlu dilakukan agar pilihan konsumsi kita tidak hanya mengurangi pemborosan, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

7. Kurangnya kreativitas dalam memanfaatkan barang bekas

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Berbelanja Barang Bekasilustrasi keranjang (unsplash.com/lucasmendesph)

Ketika berbelanja barang bekas untuk dekorasi rumah, seringkali kita cenderung terjebak dalam penggunaan yang terlalu konvensional atau terpaku pada tujuan asli dari suatu item. Kesalahan yang sering dilakukan adalah kurangnya kreativitas dalam memanfaatkan barang bekas untuk kebutuhan yang berbeda.

Jess Harrell, pendiri The Styled Domicile, dilansir The Spruce menyoroti pentingnya untuk berfikir fleksibel ketika menggunakan barang. Biasanya, kita merasa wajib menggunakan barang bekas sesuai dengan tujuan aslinya, tanpa mempertimbangkan apakah itu cocok dengan kebutuhan.

Sebagai contoh, Harrell menunjukkan bahwa vas vintage yang indah bisa dihidupkan kembali sebagai wadah untuk peralatan masak, sementara cangkir telur antik dapat menjadi tempat penyimpanan perhiasan di dekat tempat tidur. Oleh karena itu, penting untuk berfikir fleksibel dan mempertimbangkan cara kreatif untuk memanfaatkan barang agar terdapat sentuhan unik dalam dekorasi rumah.

Penting bagi kita sebagai konsumen untuk lebih berhati-hati dan cerdas dalam menjalani proses berburu temuan unik. Kesalahan-kesalahan dalam membeli barang bekas dapat mengakibatkan pengeluaran yang tidak perlu dan kekecewaan di kemudian hari. Jadi, sangat penting untuk melakukan pembelian dengan cermat!

Baca Juga: 5 Barang Bekas yang Bisa Kamu Jadikan Investasi Masa Depan, Langka!

Shasya Khairana Photo Verified Writer Shasya Khairana

S

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya