12 Larangan Haji yang Harus Dihindari, Wajib Tahu!

Ketahui dan praktikkan agar mendapat kemabruran

Intinya Sih...

  • Larangan-larangan dalam ihram, seperti pakaian berjahit bagi laki-laki dan penutup aurat bagi perempuan, harus dipatuhi sesuai syariat Islam.
  • Jemaah dilarang menggunakan wewangian, melakukan tindakan yang merusak lingkungan, dan melangsungkan akad nikah serta hubungan suami istri selama dalam keadaan ihram.
  • Melakukan perbuatan dosa seperti mencuri, berbohong, atau melakukan jima' juga harus dihindari dengan sungguh-sungguh selama menjalankan ibadah haji.

Melaksanakan ibadah haji adalah impian setiap umat Islam. Namun, untuk menunaikan ibadah ini dengan sempurna, jemaah harus memahami dan mematuhi berbagai larangan yang telah ditetapkan. Larangan-larangan tersebut bertujuan untuk menjaga kesucian ibadah dan memastikan bahwa setiap tindakan selama haji sesuai dengan syariat Islam.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui larangan-larangan haji yang perlu dihindari agar setiap jemaah dapat meraih kemabruran hajinya. Mari ketahui bersama larangan haji yang harus dihindari melalui artikel berikut ini.

1. Mengenakan pakaian berjahit

12 Larangan Haji yang Harus Dihindari, Wajib Tahu!ilustrasi ibadah haji dan umrah (pexels.com/drmkhawarnazir)

Dalam ibadah haji, terdapat larangan bagi laki-laki untuk mengenakan pakaian berjahit. Larangan ini merupakan salah satu bagian dari aturan ihram, yang merupakan kondisi khusus yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang melaksanakan ibadah haji atau umrah.

Saat seorang laki-laki memasuki ihram, ia dilarang memakai pakaian yang dijahit, seperti kemeja, celana, atau pakaian yang terbentuk sesuai dengan tubuh. Sebagai gantinya, ia harus mengenakan dua lembar kain yang disebut kain ihram, yang satu dililitkan di pinggang dan yang lainnya disampirkan di bahu. Hal ini berdasarkan hadis Nabi SAW yang berbunyi:

"Dari Abdullah bin 'Umar RA, seorang laki-laki datang lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah, pakaian apa yang Anda perintahkan untuk kami ketika ihram?’ Nabi SAW menjawab, ‘Janganlah kalian memakai baju, celana, sorban, jubah (pakaian yang menutupi kepala) kecuali seseorang yang tidak memiliki sandal, hendaklah dia memakai khuf (sejenis sepatu kulit) dan tapi hendaklah dipotongnya hingga berada di bawah mata kaki.” (HR Al-Bukhari)

2. Menutup wajah bagi perempuan

12 Larangan Haji yang Harus Dihindari, Wajib Tahu!ilustrasi Ka'bah (pexels.com/mutahirjamil)

Pakaian ihram bagi perempuan adalah pakaian yang menutupi seluruh auratnya. Aurat perempuan meliputi seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi SAW:

Ibnu Umar RA berkata, "Aku mendengar Nabi SAW melarang perempuan yang sedang ihram memakai sarung tangan, penutup muka, pakaian yang dicelup waras dan za'faron, ia boleh memakai selain dari itu dari apa yang ia suka dari macam-macam perhiasan yang dicelup warna kuning atau sutra, atau perhiasan atau celana atau baju." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud), Al-Albani berkata hadits ini shahih.

Selain itu, jemaah perempuan tidak diperbolehkan memakai penutup wajah seperti niqab atau burqa, dan juga tidak boleh menggunakan sarung tangan tertutup. Namun, mereka diwajibkan memakai kaos kaki karena kaki termasuk aurat yang harus ditutupi.

Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW, "Jangan sekali-kali perempuan yang sedang ihram itu mengenakan cadar penutup muka dan jangan pula memakai kaos tangan." (HR Al-Bukhari)

3. Menutup kepala bagi laki-laki

12 Larangan Haji yang Harus Dihindari, Wajib Tahu!ilustrasi Ka'bah (pexels.com/zawawirahim)

Ketika seorang laki-laki berada dalam keadaan ihram, ia dilarang menutupi kepalanya dengan apa pun seperti topi, sorban, atau kain. Larangan ini bertujuan untuk menjaga kesederhanaan dan kesamaan di antara para jamaah haji, serta menghilangkan perbedaan yang disebabkan oleh status sosial atau kekayaan.

Hal ini berdasarkan hadis Nabi SAW yang berbunyi, "Janganlah kalian memakai baju, celana, sorban, jubah (pakaian yang menutupi kepala).” (HR Al-Bukhari)

4. Memotong kuku

12 Larangan Haji yang Harus Dihindari, Wajib Tahu!ilustrasi Ka'bah (pexels.com/sultan)

Terdapat anjuran untuk tidak memotong kuku dan mencukur rambut selama dalam keadaan ihram. Jemaah haji dilarang untuk menggunting atau memotong kuku tangan atau kaki selama berada dalam keadaan ihram, berdasarkan analogi dengan larangan mencukur bulu di tubuh. 

Ini merupakan kondisi khusus yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang melaksanakan ibadah haji atau umrah. Namun, mereka diizinkan untuk memotong kuku yang pecah jika mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan, tanpa perlu membayar sanksi fidyah.

5. Mencukur rambut atau bulu

12 Larangan Haji yang Harus Dihindari, Wajib Tahu!ilustrasi Ka'bah (pexels.com/mutahirjamil)

Ketika dalam keadaan ihram selama perjalanan ibadah haji, baik jemaah laki-laki maupun perempuan dilarang untuk mencukur atau mencabut bulu dan rambut dari seluruh tubuh mereka. Namun, setelah menyelesaikan rangkaian ibadah seperti wukuf, tawaf, dan sa'i, mereka diizinkan untuk melakukan tahallul, yaitu memotong rambut.

Dalam situasi tertentu, jika terpaksa untuk mencukur rambut karena alasan sakit, seseorang harus memilih di antara tiga opsi: berpuasa selama 3 hari, menyembelih seekor kambing, atau memberi makan 6 orang miskin. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud)

6. Mengenakan parfum

12 Larangan Haji yang Harus Dihindari, Wajib Tahu!ilustrasi Ka'bah (pexels.com/haydanassoendawy)

Baik jemaah laki-laki maupun perempuan diharamkan untuk menggunakan wewangian pada pakaian atau menggunakan parfum ketika berada dalam keadaan ihram. Dalam ibadah haji, jemaah diharapkan untuk fokus pada ibadah dan refleksi spiritual dan menghindari segala hal yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari tujuan utama mereka, yaitu mencapai kesucian dan kesalehan. 

Penggunaan wewangian atau parfum dianggap sebagai bentuk kesenangan yang mengalihkan perhatian dari esensi spiritual perjalanan haji. Oleh karena itu, menjauhi penggunaan wewangian atau parfum selama haji merupakan bagian penting dari keseluruhan pengalaman ibadah yang mendalam dan bermakna.

Baca Juga: Apa Itu Haji Furoda? Ini Penjelasan Lengkapnya!

7. Membunuh hewan dan berburu

12 Larangan Haji yang Harus Dihindari, Wajib Tahu!ilustrasi Ka'bah (pexels.com/sultan)

Larangan selanjutnya dalam ibadah haji adalah tidak diperbolehkan untuk membunuh hewan atau binatang apa pun. Hal ini didasarkan pada ajaran yang terdapat dalam hadis Rasulullah SAW.

"Janganlah kamu membunuh serangga di Tanah Haram, kecuali jika itu membahayakanmu." (HR Abu Dawud)

Selain itu, selama berada dalam keadaan ihram, jemaah haji dilarang untuk menjebak atau berburu binatang liar darat yang bisa dimakan, bahkan di luar wilayah haram. Jika terjadi kejadian di mana jemaah haji secara tidak sengaja membunuh atau membinasakan binatang buruannya, maka mereka diwajibkan untuk menggantinya dengan binatang yang sebanding.

Sebagai contoh, jika seorang jemaah haji membinasakan seorang sapi, maka ia harus menggantinya dengan sapi juga, bukan dengan binatang lain seperti kambing. Ketentuan ini teradapat dalam ayat Al-Qur'an, yaitu “Diharamkan bagimu (menangkap) binatang buruan darat selama kamu dalam ihram.” (QS Al-Maidah: 96).

8. Memotong pohon atau mencabut rumput hijau

12 Larangan Haji yang Harus Dihindari, Wajib Tahu!ilustrasi Ka'bah (pexels.com/yasirgurbuz)

Para jemaah haji dilarang melakukan tindakan yang dapat merusak lingkungan selama dalam keadaan ihram. Misalnya, memotong pohon atau mencabut rumput yang masih hijau, baik itu dilakukan di dalam maupun di luar wilayah ihram.

Pembatasan ini mencakup semua upaya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada tumbuhan hidup, baik yang telah ditanam oleh manusia maupun yang tumbuh secara alami. Hal ini terdapat dalam HR Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasai, yakni:

“Rasulullah saw bersabda, ‘’Kota ini terhormat karena penghormatan Allah. Pohonnya tidak boleh ditebang. Binatang liarnya tidak boleh diburu. Rumput basahnya tidak boleh dibersihkan".”

9. Berdebat sengit dengan orang lain

12 Larangan Haji yang Harus Dihindari, Wajib Tahu!ilustrasi ibadah haji dan umrah (pexels.com/alikarim)

Ketika menjalankan ibadah haji, jemaah diharapkan untuk memelihara kedamaian dan ketenteraman bersama. Tindakan negatif seperti pertengkaran, perdebatan, penghinaan, gosip, dan fitnah terhadap sesama dapat mengurangi pahala yang diperoleh dari ibadah haji. Ketentuan ini terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 197 yaitu :

"Haji adalah beberapa bulan yang ditentukan. Siapa saja yang menetapkan niatnya untuk melaksanakan haji pada bulan-bulan itu tidak boleh rafats [jimak], berbuat fasiq [dosa], dan berbantah-bantahan dalam masa pelaksanaan haji.” 

10. Nikah atau menikahkan

12 Larangan Haji yang Harus Dihindari, Wajib Tahu!ilustrasi ibadah haji dan umrah (pexels.com/hafizhumayunkhan)

Jemaah dilarang untuk melangsungkan akad nikah, termasuk proses ijab dan qabul selama melaksanakan ibadah haji. Selain itu, mereka juga tidak diperbolehkan untuk mengadakan pernikahan bagi orang lain selama berada dalam keadaan ihram.

Penting untuk dicatat bahwa akad nikah yang dilakukan saat dalam keadaan ihram dianggap tidak sah menurut syariat Islam. Hal ini dijelaskan dalam HR. Muslim, yaitu:

"Orang berihram tidak boleh menikah dan tidak boleh menikahkan.”

11. Melakukan hubungan suami-istri atau segala perbuatan yang menyebabkannya

12 Larangan Haji yang Harus Dihindari, Wajib Tahu!ilustrasi Ka'bah (pexels.com/yasirgurbuz)

Selama berada dalam keadaan ihram, hubungan suami istri (jima') dilarang sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Al-Qur'an. Melakukan jima' akan merusak pelaksanaan ibadah haji dan umrah, asalkan pelakunya mengetahui tentang larangan ini, melakukannya dengan sengaja, tanpa adanya paksaan, dan dalam keadaan sadar.

Jima' akan merusak ibadah haji jika dilakukan sebelum jemaah haji melakukan tahallul awal, dan hal ini juga berlaku dalam pelaksanaan ibadah umrah. Selain mengganggu pelaksanaan haji dan umrah, melakukan jima' juga akan menimbulkan dosa dan memerlukan kafarah bagi pelakunya. Ketentuan ini terdapat dalam QS Al-Baqarah: 197.

“Siapa saja yang menetapkan niatnya untuk melaksanakan haji pada bulan-bulan itu tidak boleh rafats [jimak].” 

12. Melakukan perbuatan maksiat atau tercela

12 Larangan Haji yang Harus Dihindari, Wajib Tahu!ilustrasi ibadah haji dan umrah (pexels.com/konevi)

Sangat ditegaskan untuk menghindari melakukan perbuatan dosa ketika menjalankan ibadah haji. Perbuatan dosa meliputi tindakan-tindakan yang tercela seperti mencuri, berbohong, dan perilaku lain yang bertentangan dengan ajaran agama Islam juga harus dihindari dengan sungguh-sungguh. Ketentuan ini terdapat dalam QS Al Baqarah ayat 197, yaitu:

"Musim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (bersetubuh), berbuat fisik, dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji."

Dalam menjalankan ibadah haji, memahami dan menghindari larangan-larangan yang telah ditetapkan adalah suatu keharusan. Larangan-larangan ini tidak hanya menjadi bagian dari aturan ritual, tetapi juga merupakan pedoman moral dan etika yang harus dipegang teguh oleh setiap jemaah.

Baca Juga: 5 Perbedaan Haji dan Umroh yang Perlu Kamu Tahu, Hukumnya Beda!

Shasya Khairana Photo Verified Writer Shasya Khairana

S

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya