Setiap orang punya cara berbeda dalam mengekspresikan pendapat. Ada yang tenang tapi berani, ada pula yang vokal tapi langsung ciut begitu dihadapkan pada tantangan nyata.
Dalam astrologi Tionghoa, beberapa shio dikenal punya karakter yang digambarkan “mulut besar tapi nyali kecil” ini. Yuk, lihat siapa saja mereka!
Tikus punya lidah tajam dan kemampuan bicara yang memikat. Mereka pandai menegur atau mengkritik dari balik layar.
Namun saat dihadapkan langsung pada lawan, Tikus akan berputar arah secepat mungkin. Mereka lebih suka bermain aman daripada berisiko kalah.
Kambing bisa tampak tegas saat berbicara, terutama jika sedang emosi. Namun di balik itu, mereka sangat sensitif dan mudah cemas.
Saat diserang balik, Kambing cenderung memilih diam atau menangis diam-diam. Mereka bukan pengecut, hanya terlalu damai untuk berdebat.
Anjing dikenal setia dan idealis. Mereka cepat bereaksi terhadap ketidakadilan, bahkan bisa sangat vokal membela yang benar.
Tapi saat situasi jadi tegang, Shio ini lebih memilih mundur dan mencari cara damai. Rasa takut mengecewakan orang lain membuat mereka sulit bersikap keras.
Ayam senang tampil dan menjadi pusat perhatian. Mereka sering lantang menyuarakan pendapat, bahkan terkesan galak.
Namun ketika situasi berubah panas atau ada konfrontasi langsung, Ayam bisa tiba-tiba melempem. Ego besar membuat mereka sulit mengakui kelemahan, tapi nyali tak selalu seimbang dengan suaranya.
Sebenarnya shio ini cerdas, pandai berbicara, dan punya segudang ide. Tapi saat waktunya membuktikan, Monyet sering kebingungan.
Bukan karena tidak mampu, tapi lebih karena takut gagal dan kehilangan muka. Shio ini lebih suka terlihat “pintar” tapi tidak pernah terjun langsung mengeksekusi isi kepalanya.
Itu dia beberapa shio yang dikenal vokal saat bicara maupun diskusi tapi ciut ketika ditantang untuk beraksi. Kelima shio ini bukan berarti pengecut, mereka hanya lebih nyaman di wilayah kata-kata daripada aksi.
Kadang, suara lantang mereka lahir dari keinginan agar didengar, bukan untuk berhadapan langsung. Jadi kalau kamu termasuk salah satu dari mereka, ingatlah kalau keberanian sejati bukan hanya soal bicara keras, tapi juga berani berdiri tegak saat diuji.