Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Makna Haji Mabrur, Kenali Tanda Kamu Meraih Haji Mabrur

Ka'bah, kiblat bagi umat muslim sedunia. (IDN Times/Uni Lubis)
Ka'bah, kiblat bagi umat muslim sedunia. (IDN Times/Uni Lubis)

Meski perjalanan dan rangkaian ibadah haji melelahkan, banyak umat Muslim yang bercita-cita agar ibadah hajinya mabrur. Pasalnya, ibadah haji yang mabrur merupakan amalan yang paling afdal. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Aisyah ra, yaitu:

يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »

Artinya: “Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdal. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur,” jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1520)

Gak hanya sebagai amalan yang afdal, seseorang yang hajinya mabrur akan mendapat surga. Seperti yang dikatakan Rasulullah,

وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

Artinya: “Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)

Pelaksanaan haji ke tanah suci adalah ibadah yang wajib dilakukan bagi orang yang mampu dan telah memenuhi syarat wajib haji. Gak hanya sekadar menyelesaikan rukun dan wajib haji, seseorang harus melakukan beberapa hal untuk mencapai haji yang mabrur. Lantas, apa itu makna haji mabrur?

1. Makna haji mabrur

Ilustrasi rombongan jemaah haji. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi rombongan jemaah haji. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Dilansir situs Kementerian Agama Republik Indonesia, mabrur berasal dari kata al-mabrur (aksara Arab:المَبْرُوْرُ) yang diambil dari kata al-birr yang berarti 'ketaatan'. Para ulama pun memiliki banyak pendapat mengenai haji mabrur.

Dilansir Rumaysho.com yang mengutip Syarh Shahih Muslim, An-Nawawi menyebutkan bahwa pendapat yang paling kuat untuk memaknai haji mabrur adalah ibadah haji yang diterima dan tidak dinodai oleh dosa. Adapun tanda jika haji seseorang diterima adalah ada perubahan yang lebih baik setelah pulang dari haji dan tidak membiasakan kembali untuk berbuat maksiat. Ada juga yang berpendapat bahwa haji mabrur adalah haji yang tidak dicampuri unsur ria.

2. Haji mabrur berarti ikhlas dalam beribadah

Jemaah Haji Indonesia melempar jumrah. (Dok. Kemenag).
Jemaah Haji Indonesia melempar jumrah. (Dok. Kemenag).

Ibadah haji yang diterima Allah adalah ibadah yang dijalankan dengan ikhlas, tidak ada niat untuk ria, dan tidak sum'ah. Adapun sifat sum'ah adalah melakukan perbuatan yang bertujuan agar orang lain mendengarnya sehingga mendapat pujian.

Semua sifat dan perbuatan yang dapat menodai niatan seseorang saat melaksanakan ibadah haji, sebaiknya dihindari. Kamu bisa fokus dan meluruskan niat hanya untuk beribadah kepada Allah SWT semata, bukan untuk dilihat manusia.

3. Haji mabrur berarti menggunakan harta halal

Ilustrasi Uang Riyal (IDN Times/Umi Kalsum)
Ilustrasi Uang Riyal (IDN Times/Umi Kalsum)

Berhaji dengan harta yang halal adalah yang terpenting. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yakni:

إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah Maha Baik dan Allah tidak menerima, kecuali yang baik pula.” (HR Muslim no 1015).

Jangan sampai kamu berhaji dengan harta yang haram, misalnya hasil riba, hasil judi, menipu, serta menzalimi orang lain, ya! Maka dari itu, penting banget untuk memilih harta yang halal agar haji kamu diterima dan mencapai haji yang mabrur.

4. Haji mabrur berarti jauh dari maksiat

Ilustrasi jemaah calon haji asal Indonesia (IDN Times/Umi Kalsum)
Ilustrasi jemaah calon haji asal Indonesia (IDN Times/Umi Kalsum)

Melakukan ibadah haji dengan tidak mencampurinya dengan kemaksiatan. Ibadah haji hendaknya dilaksanakan dengan penuh ketaatan kepada Allah SWT sehingga tidak tercampur dengan dosa.

Untuk kamu yang sedang berhaji, penting untuk menghindari kemaksiatan, baik kecil maupun besar, selama melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji. Di antara beberapa contoh kemaksiatan yang mungkin dilakukan saat sedang berhaji, misalnya, syirik kepada Allah SWT, mengganggu jemaah haji lain, gibah, ria, dan bercampur baur dengan lawan jenis saat di kamar atau di kemah Arafah dan Mina.

5. Haji mabrur berarti berakhlak baik

Jamaah haji melakukan tawaf, mengelilingi kabah, di Masjidil Haram dengan menjaga jarak pada ibadah haji tahun 2020 di Kota Mekah, Arab Saudi. (ANTARA/REUTERS/Saudi Ministry of Media via / La/pri.)
Jamaah haji melakukan tawaf, mengelilingi kabah, di Masjidil Haram dengan menjaga jarak pada ibadah haji tahun 2020 di Kota Mekah, Arab Saudi. (ANTARA/REUTERS/Saudi Ministry of Media via / La/pri.)

Seseorang yang sedang melaksanakan ibadah haji hendaknya memiliki akhlak yang baik. Akhlak yang baik berarti menjaga perilaku, mulai dari berangkat, saat di tanah suci, hingga kembali ke tanah air.

Saat berhaji, hendaknya kamu selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Misalnya, dengan banyak zikir, takbir, tasbih, tahmid, dan istigfar.

Gak hanya itu saja, kamu harus senantiasa bersabar menerima segala hal yang terjadi ketika melaksanakan yang harus dilakukan (misalnya: menjalankan seluruh wajib dan rukun haji) dan meninggalkan larangan berhaji (misalnya: meninggalkan larangan ihram). Kamu juga gak boleh sombong, ria, dan angkuh. Perbanyak istigfar agar ibadah haji kamu lancar dan meraih haji mabrur.

Meski gak mudah mencapai haji mabrur, kamu bisa terus mengusahakannya demi meraih pahala-Nya. Pada dasarnya, haji mabrur adalah ketika setibanya di tanah air, kamu menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya dan tidak mengulangi perbuatan maksiat atau dosa. Yuk, persiapkan dengan baik agar haji kamu mabrur! 

 

Penulis: Fanny Haristianti

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sierra Citra
Febriyanti Revitasari
3+
Sierra Citra
EditorSierra Citra
Follow Us