5 Sikap Patriarki Laki-laki yang Tidak Disukai oleh Perempuan

Banyak laki-laki yang meyakini bahwa tugas rumah tangga adalah tanggung jawab istri. Ia hanya ingin mencari nafkah dan melakukan hal yang ia senangi setelah sampai di rumah. Pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci baju, hingga membersihkan rumah diserahkan kepada perempuan.

Tak jarang juga laki-laki yang akan marah ketika masakan belum ada di meja makan atau rumah masih berantakan. Padahal tidak ada salahnya laki-laki ikut mengerjakan pekerjaan rumah, karena pasangan sejatinya adalah sebuah tim yang saling membantu.

Peran laki-laki dalam berbagai bidang kehidupan sangat diperhitungkan, termasuk di dunia kerja. Laki-laki akan lebih mudah diterima dan dianggap mampu saat bekerja, sehingga dapat mencapai posisi sebagai pemimpin. Hal ini sering menjadi penyebab laki-laki merasa lebih superior dari perempuan.

Laki-laki seperti ini tidak lagi memperhitungkan effort yang dilakukan perempuan di dunia kerja. Dia juga bisa menganggap penggunaan tenaga kerja perempuan tidak efektif karena perempuan akan melalui fase hamil, melahirkan, dan menyusui. Sementara laki-laki dapat bekerja tanpa harus melalui fase itu.

Kekerasan dalam rumah tangga dipercaya sebagai salah satu akibat dari budaya patriarki, di mana perempuan dianggap lebih lemah dari laki-laki. Terutama dalam hal fisik, laki-laki yakin akan menang dan bisa melakukan lebih banyak hal daripada perempuan. Alhasil, kekerasan pun tak bisa dihindari.

Perempuan tentu tidak suka dengan kekerasan, baik kekerasan verbal maupun kekerasan fisik. Selain memiliki sikap patriarki, laki-laki seperti ini merupakan red flag yang wajib kamu hindari. Laki-laki yang tidak bisa menghargai kamu hanya akan menyakiti kamu.

Baginya, perempuan adalah sebuah objek. Sehingga perempuan akan dituntut untuk selalu berpenampilan sempurna apa pun situasinya. Semakin sempurna si perempuan, dia akan semakin merasa puas.

Padahal perempuan juga manusia yang tidak bisa sempurna setiap saat. Ia bisa lelah untuk selalu tampil sempurna. Perempuan juga akan lebih kesal jika laki-laki yang menuntutnya untuk sempurna tidak berkaca untuk memperbaiki diri.

Ketika perempuan memutuskan untuk berkarir di luar rumah, ia tidak akan menyetujuinya dengan alasan yang tidak masuk akal. Ia lebih senang ketika perempuan tidak berdaya dan bergantung padanya. Sebagian ada yang merasa khawatir tersaingi, ada pula yang menganggap remeh keinginan tersebut.

Perempuan yang ingin bekerja ke luar rumah belum tentu memiliki niat merendahkan seperti itu. Sebagaimana manusia, perempuan juga memiliki mimpi yang ingin ia kejar dan yang ia butuhkan hanya dukungan. Bukan kekhawatiran akan merasa disaingi atau diremehkan.

Tak dapat dimungkiri, jika di tengah-tengah masyarakat masa kini budaya patriarki masih saja dianut oleh sejumlah laki-laki. Padahal, saat memutuskan menikah dan berumah tangga, ada hal-hal yang memang harus dikerjakan bersama-sama. Apakah kamu juga masih memegang teguh prinsip patriarki?