6 Sikap Penting Saat Tahu Kekurangan Orang Lain, Jangan Diumbar!

Sebagai manusia tentu kita harus paham dengan sisi ketidaksempurnaan. Bahkan seluruh Individu memiliki permasalahan satu ini. Tapi dalam menyikapi kekurangan orang lain, tentu kita tidak bisa bertindak semena-mena.

Lantas, apa yang harus dilakukan? Tentu saja menghargai keterbatasan masing-masing individu. Sebagaimana ungkapan pepatah, tidak ada gading yang tak retak. Keterbatasan adalah hal yang wajar dan tidak perlu dijadikan sebagai alasan mengucilkan satu sama lain.

Tanpa disadari, masih banyak orang yang tertarik mencari tahu sisi kekurangan orang lain. Alih-alih menjadi support system nyata, justru mengumbar di ruang publik. Memiliki sikap seperti ini tentu harus introspeksi diri.

Pantaskah orang yang bijaksana melakukan tindakan demikian? Tentu ini menjadi sebuah pantangan. Mengumbar sisi kekurangan orang lain merupakan tanda bahwa diri sendiri pengecut. Bahkan sudah terang-terangan menunjukkan diri tidak bisa bersosialisasi di tengah lingkungan sosial.

Mengetahui sisi kekurangan orang lain membuat kita kerap lupa diri. Bahkan hanya menyorot orang lain dari sisi kekurangannya. Padahal, sebagai manusia yang cerdas tentu kita harus bisa menyikapi situasi tersebut dengan baik.

Bagaimana caranya? Berikan umpan balik secara objektif dan sesuai fakta. Hindari mengkritik seseorang hanya menuruti tuntutan emosi sesaat. Karena kritikan yang bersifat subjektif justru menahan seseorang maju dan berkembang.

Selama ini, sudahkah kamu menyikapi sisi kekurangan orang lain secara bijaksana? Atau malah terobsesi untuk menjatuhkan di depan umum? Sungguh disayangkan jika kita menjadikan sisi kekurangan orang lain sebagai sarana melakukan penindasan.

Dalam hal ini, tentu kita harus mengambil tindakan bijak. Kunci utama menyikapi kekurangan orang lain adalah fokus pada pertumbuhan dan perbaikan. Daripada hanya menyoroti sisi kekurangan, cobalah untuk membantu seseorang fokus pada upaya memperbaiki diri.

Manusia kerap merasa paling sempurna saat mengetahui sisi kekurangan orang lain. Apalagi mereka yang dikuasai ambisi, kekurangan orang lain sangat ditunggu. Tapi jangan dulu bertindak gegabah dalam menyikapi sisi kekurangan seseorang.

Dalam hal ini, kita harus menahan diri dari sikap menghakimi. Ketika seseorang memiliki kekurangan, beri kesempatan mereka untuk memperbaiki diri. Satu kekurangan bukan berarti mereka bertindak ceroboh. Dengan introspeksi dan evaluasi, bisa saja seseorang memiliki niatan untuk memperbaiki diri.

Pada faktanya tidak semua orang mampu menghargai sisi kekurangan orang lain. Seringkali mereka bertindak egois dan angkuh. Sebagai manusia yang memiliki budi pekerti baik, kita harus bersikap bijaksana saat mengetahui sisi kekurangan orang lain.

Alih-alih menjatuhkan di depan umum, tentu kita harus mampu menjadi support system. Dalam situasi tersebut, mereka sangat membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitar. Sikap baik yang kita tunjukkan menjadi motivasi bagi mereka untuk terus berbenah.

Entah disengaja atau tidak, terkadang kita mengetahui sisi kelemahan orang lain. Bahkan berambisi untuk menjatuhkan mereka di depan umum. Keinginan seperti ini tentu harus diredam. Semoga dengan mengetahui lima sikap di atas, kita bisa bertindak bijak dalam menyikapi sisi kekurangan antar sesama.