5 Sikap yang Menunjukkan kalau Kamu Kurang Menikmati Hidup

Menabung memang merupakan kebiasaan yang patut ditekuni sejak dini. Apalagi kamu selalu menyisihkan sebagian penghasilanmu untuk ditabung. Dana itu bisa digunakan sebagai budget cadangan. Berjaga-jaga saja, siapa tahu kamu butuh uang untuk keperluan mendadak. Seperti berobat ke rumah sakit misalnya. 

Tapi bukan berarti semua penghasilanmu harus dimasukkan ke dalam tabungan, dong. Masa iya, setelah membayar kebutuhan pokok kamu gak perlu uang tunai sebagai pegangan, sih?

Kamu juga berhak menikmati hasil kerja kerasmu, lho. Membeli baju, sepatu atau tas baru sekali waktu juga gak ada salahnya, kok. 

Begitu pulang dari kantor, ada saja teman yang suka mengajakmu keluar untuk sekadar hangout atau makan malam bersama. Jujur, kamu sempat tergoda ingin ikut. Tapi lagi-lagi, perasaan cemas karena bakal pulang larut malam membuatmu harus menolak kesempatan ini. 

Padahal agenda kumpul bareng teman ini bisa jadi sarana untuk melepas penat, lho. Sekali-kali pulang telat gak masalah kali. Toh, kamu juga sudah dewasa dan bisa menjaga diri, kok.

Lagi pula apa gak bosan, sih? Setiap hari cuma pulang-pergi kantor terus. Coba, deh lebih luwes dan nikmati setiap momen hidupmu dengan santai.

Sebenarnya kamu sering mengeluh capek dengan rutinitas kerja yang itu-itu saja. Tetapi entah kenapa, kamu malah sulit berhenti bekerja. Buktinya pada saat libur kantor pun kamu tetap menyelesaikan pekerjaan yang tertunda. Padahal waktu libur dua hari di akhir pekan itu bisa digunakan untuk beristirahat, lho. 

Kerjaan yang menumpuk bisa kamu kerjakan lagi nanti setelah energimu kembali terisi. Ponsel saja butuh tambahan daya, kok. Masa kamu mau kerja keras terus tanpa jeda? Kasihan badanmu, lho.

Dia juga perlu istirahat. Ini, sih jelas kamu gak pernah mau menimati hidup dan sudah mengarah ke gila kerja, ya. Hati-hati mengundang penyakit, deh.

Seperti yang sudah dibahas di awal tadi, roda kehidupan itu selalu berputar. Saat lagi tertimpa musibah, jangan terus menjadikan itu sebagai sumber kesedihanmu, dong.

Sedih, sih wajar tapi gak baik bila berlarut-larut begitu. Daripada meratapi nasib setiap hari, mending cari solusinya gimana supaya persoalan ini lekas teratasi. 

Sedih terus tiap kali menghadapi masalah baik itu ringan maupun berat, hanya akan membuatmu sulit menikmati hidup. Padahal hidup kalau senang terus juga lama-lama membosankan, lho.

Naluri manusia pasti butuh tantangan. Makanya, santai saja ketika lagi ada masalah. Tapi tetap segera dicari jalan keluarnya juga, ya. 

Melihat teman-temanmu sewaktu sekolah dulu sudah hidup enak dan berkecukupan kadang menimbulkan rasa iri. Kenapa, mereka bisa jadi orang yang kaya raya, sementara kamu masih begini-begini saja. Tanpa disadari, sikap ini malah membuatmu lupa untuk mensyukuri nikmat yang didapatkan selama ini.

Belum tentu teman-temanmu itu benar-benar hidup bahagia tanpa masalah. Mungkin saja sebelum meraih suskes, dia pernah jatuh bangun meniti karier. Sempat pula rugi ratusan juta saat memulai usaha. Kamu, kan tidak tahu.

Mau posisimu sedang jaya atau malah terpuruk, kunci kebahagiaan itu sejatinya terletak pada caramu menikmati hidup. Saat ada uang lebih, selain ditabung, ya gunakan sebagian untuk me time.

Begitu pula ketika kamu mendapat jatah libur. Jangan malah tetap bekerja padahal gak ada uang lemburnya. Nikmati setiap celah yang ada supaya hidupmu terasa ringan dan penuh kebahagiaan.