IWF 2020: 7 Alasan Mengapa Perempuan Harus Berani Speak Up!

#IWF2020 Bersatu melawan stereotipe negatif

Kalis Mardiasih dan Ligwina Hananto berhasil membuat "pecah" sesi Perempuan Dalam Kata-Kata di Indonesia Writets Festival 2020. Mereka membawa segudang insight untuk membangkitkan semangat menjadi perempuan yang independen dan berdaya. Semuanya dimulai dari langkah sederhana yaitu berani untuk speak up!

Bahkan, tanpa mengurangi esensi dari diskusi menarik ini, Ligwina, bersenda gurau bahwa "bacot adalah sumber nafkah bagi perempuan zaman sekarang". Sebuah sarkasme yang selalu menjadi tameng ketika orang merundungnya beramai-ramai di media sosial.

Namun, sayangnya banyak perempuan yang belum berani menyampaikan pendapatnya di muka umum karena merasa takut dikucilkan. Nah, kalau kamu salah satunya coba deh perhatikan 7 poin penting di bawah ini!

1. Selama ribuan tahun, persoalan perempuan selalu disuarakan oleh yang bukan perempuan

IWF 2020: 7 Alasan Mengapa Perempuan Harus Berani Speak Up!YouTube/IDNTimes

Kalis Mardiasih, mengatakan kalau selama ini pendapat kaum perempuan seringnya dikucilkan oleh publik. Hal ini mengakibatkan hak perempuan diabaikan dalam setiap kebijakan yang diputuskan, bahkan dari lingkup terkecil sekelas rapat rukun tetangga di lingkungan tempat tinggal yang umumnya dipimpin oleh bapak RT dan diwakilkan laki-laki. Kalis juga memberi perhatian penuh dan mengajak seluruh perempuan untuk merebut otoritas dan tafsir, melalui knowledge dan pious.

2. Melawan stereotip negatif yang melekat pada perempuan

IWF 2020: 7 Alasan Mengapa Perempuan Harus Berani Speak Up!Unplash/EliaPellegrini

Ada banyak stereotipe yang melekat pada kaum perempuan. Mulai dari hanya boleh mengurusi hal domestik saja seperti urusan dapur dan ranjang, tidak perlu bekerja, harus tetap menjaga berat badan meskipun sudah beberapa kali melahirkan, dan lain sebagainya. Berat banget ya beban yang diberikan masyarakat kepada semua perempuan.

Ligwina Hananto mengakui stereotipe yang menempel pada dirinya sangat banyak, mulai dari perempuan yang mudah merasa baper, ibu-ibu berusia 40 tahun ke atas, sampai dengan mempermasalahkan dirinya yang bersuku Sunda dan Jawa. Namun, hal ini dimanfaatkannya sebagai privilese untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai perempuan. Terbukti dengan kesuksesannya menjalankan perusahaan perencanaan keuangan, QM Finansial.

3. Memegang prinsip "my life, my body, my rules"

IWF 2020: 7 Alasan Mengapa Perempuan Harus Berani Speak Up!Pexels/TuấnKiệtJr.

Sebagai salah satu wujud langkah dari merebut tafsir dan otoritas ala Kalis Mardiasih adalah dengan memegang prinsip 3 M ini yaitu "my life, my body, my rules".  Mengapa? Hal ini semata-mata untuk membuat perempuan dihormati. Kamu boleh membebaskan dirimu untuk berekspresi, membuat berbagai karya, mengambil bagian dari masyarakat, meskipun kamu adalah seorang perempuan. Tidak ada yang bisa menghalangi dirimu untuk meraih semua impianmu.

4. Speak up itu wajib!

IWF 2020: 7 Alasan Mengapa Perempuan Harus Berani Speak Up!Unsplash/JoelMuniz

Pada sesi Perempuan Dalam Kata-Kata di IWF 2020, baik Kalis dan Ligwina sama-sama menyepakati bahwa perempuan harus speak up! Kalis adalah tipe yang melakukan riset melalui berbagai macam jurnal sebelum berbicara, lain halnya dengan Ligwina yang lebih blak-blakan. Yang penting adalah bertanggung jawab dengan semua yang kamu ungkapkan di ruang publik. Terlebih bersedia mengaku salah dan meminta maaf ketika mengeluarkan pernyataan yang blunder.

Selain itu, sangat penting untuk membekali diri kamu dengan kemampuan berkomunikasi yang baik dalam berbicara ataupun menulis. Kalis mencontohkan mamah Dedeh sebagai sosok perempuan yang hebat, yang mampu memengaruhi dan perkataanya diikuti banyak orang.

dm-player

Baca Juga: IWF 2020: 5 Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Menulis Artikel Viral

5. Mewakili sesama perempuan yang ditindas dan dirampas hak-haknya

IWF 2020: 7 Alasan Mengapa Perempuan Harus Berani Speak Up!Unsplash/IrinaMurza

Apakah dengan menyandang gelar sebagai janda berarti seorang perempuan bisa dipandang sebelah mata oleh orang-orang disekitarnya? Padahal, jalan hidup manusia tidak ada yang tahu. Seorang janda, barangkali adalah pejuang single parent untuk anak-anaknya, menjadi ayah dan ibu sekaligus, bahkan tak jarang masih turut membiayai biaya rumah tangga orangtuanya.

Tidak hanya itu, perempuan penyandang disabilitas juga tidak luput dari pandangan remeh, dianggap tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bergantung pada orang lain. Padahal, kita belum memberikan mereka kesempatan dan inklusivitas untuk menunjukkan potensi hebat yang dimiliki.

Nah, perempuan-perempuan yang tidak mengalami kondisi serupa diharapkan bisa menjadi perpanjangan tangan mereka dan membela hak-hak mereka yang selama ini diabaikan. Ini baru namanya perempuan mendukung perempuan.

6. Memberdayakan sesama perempuan

IWF 2020: 7 Alasan Mengapa Perempuan Harus Berani Speak Up!Unsplash/BenjaminSuter

Women empowerment adalah gerakan krusial yang sangat luar biasa. Gerakan ini memastikan bahwa perempuan berhak mendapakatkan kesetaraan gender dan diakui keberadaannya. Satu perempuan yang menyampaikan pendapatnya dengan rasa percaya diri akan membuka pikiran banyak perempuan-perempuan lain yang selama ini pikirannya terbelenggu.

Misalnya, perempuan yang selama ini mengalami kekerasan seksual dan tidak berani membuka diri. Pikirannya dapat terpancing ketika ada perempuan lain yang berani menceritakan pengalaman kekerasan seksual yang dirasakan.

Ternyata tindakan memberdayakan perempuan bisa dimulai dari hal kecil dan diri sendiri kan. Dimulai dengan saling mendukung ya!

7. Perempuan memiliki hak untuk menentukan kemerdekaannya sendiri

IWF 2020: 7 Alasan Mengapa Perempuan Harus Berani Speak Up!Unsplash/DougTunison

Ada banyak sekali usaha yang dilakukan untuk membatasi langkah perempuan dalam memperjuangkan kesetaraan gender. Untuk itu, kita harus menggunakan hak suara dengan baik dan benar agar mengerti tindakan yang mengerdilkan perempuan. Kita adalah perempuan merdeka. Kita memiliki hak untuk menentukan dan mendefinisikan apa arti kemerdekaan sejati bagi diri kita sendiri.

Perempuan berhak untuk bekerja, berkarya, dan berekspresi. Tentu kita membutuhkan lebih banyak ruang untuk berdialog daripada perdebatan, bukan? Sekarang, jangan takut dilabeli sebagai SJW ya. Kita semua perlu vokal berbicara mengenai isu-isu perempuan yang selama ini dibatasi! Merdeka!

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2020. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2020 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 21 hingga 26 September 2020 melalui zoom dan Youtube channel IDN Times.

IWF 2020 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Nadin Amizah, Sal Priadi, Agus Noor, Ivan lanin, Tsana, Kalis Mardiasih, dan masih banyak lainnya.

Baca Juga: IWF 2020: 5 Cara Tanggapi Respons Negatif saat Perempuan Berani Bicara

Sindi Alyasyahputri Photo Verified Writer Sindi Alyasyahputri

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya