5 Standar Sosial Gak Masuk Akal yang Sebaiknya Diabaikan

Lepaskan diri dari beban

Intinya Sih...

  • Standar sosial yang tidak masuk akal termasuk penilaian berdasarkan penampilan fisik.
  • Masyarakat sering mengukur keberhasilan berdasarkan timeline konvensional, padahal setiap orang memiliki perjalanan hidup sendiri.
  • Kegagalan, definisi sempit kesuksesan, dan stigma terkait kesehatan mental adalah hal-hal yang bisa dilepaskan untuk menciptakan kehidupan yang lebih autentik.

Dalam kehidupan yang penuh dengan standar sosial, terkadang kita merasa terjebak dalam ekspektasi yang tidak masuk akal atau terlalu membatasi. Nyatanya, ada banyak standar sosial yang tidak perlu diikuti, yang rasanya begitu tidak masuk akal, seperti lima hal di bawah ini.

Bukannya kalian diajak untuk melanggar norma-norma sosial yang positif, tetapi untuk memberikan perspektif yang lebih sehat dan menguatkan diri kalian untuk melepaskan beban yang tidak perlu.

1. Penampilan fisik sebagai penentu nilai

5 Standar Sosial Gak Masuk Akal yang Sebaiknya Diabaikanilustrasi standar sosial (unsplash.com/Vitaliy Shevchenko)

Salah satu standar sosial yang kerap kali tidak masuk akal adalah penilaian seseorang berdasarkan penampilan fisik. Kalian mungkin sering mendengar kalimat, "Cantik berarti sukses," atau "Tubuh yang ideal adalah kunci kebahagiaan."

Faktanya, keindahan dan keberhasilan jauh lebih kompleks daripada sekadar penampilan. Kecantikan sejati berasal dari keberanian, kebaikan hati, dan integritas, bukan hanya dari tampilan luar. Abaikan tekanan untuk selalu memenuhi standar kecantikan yang sempit dan fokuslah pada nilai-nilai yang benar-benar penting.

2. Timeline kehidupan yang konvensional

5 Standar Sosial Gak Masuk Akal yang Sebaiknya Diabaikanilustrasi standar sosial (unsplash.com/Urja Bhatt 🕊️)

Sering kali, masyarakat mengukur keberhasilan seseorang berdasarkan timeline kehidupan yang konvensional, seperti menikah pada usia tertentu atau memiliki pekerjaan yang mapan pada usia tertentu. Namun, setiap orang memiliki perjalanan hidupnya sendiri.

Menekan diri kalian untuk mengikuti timeline yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan atau situasi kalian sebenarnya dapat menciptakan ketidakbahagiaan. Alihkan fokus kalian dari ekspektasi sosial ini dan berfokuslah pada pencapaian yang sesuai dengan keinginan dan nilai-nilai pribadi kalian.

Baca Juga: 7 Sisi Positif Mampu Menghargai Standar Kesempurnaan Setiap Individu

3. Menyembunyikan kegagalan

5 Standar Sosial Gak Masuk Akal yang Sebaiknya Diabaikanilustrasi standar sosial (unsplash.com/Maxim Tolchinskiy)

Sering kali kita merasa terpaksa untuk menyembunyikan kegagalan kita karena takut dihakimi atau dianggap kurang berhasil. Padahal, kegagalan adalah bagian alami dari perjalanan menuju kesuksesan.

Standar sosial yang memaksa kita untuk menyembunyikan kegagalan seolah-olah itu adalah aib harus diabaikan. Sebaliknya, lihatlah kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh. Dengan membuka diri terhadap pengalaman kurang berhasil, kalian dapat menemukan kekuatan dan ketahanan yang mungkin tidak kalian sadari.

4. Definisi sukses yang sempit

5 Standar Sosial Gak Masuk Akal yang Sebaiknya Diabaikanilustrasi standar sosial (unsplash.com/Yana Tsybrovska)

Masyarakat sering memiliki definisi sempit tentang kesuksesan, mengukurnya berdasarkan prestasi materi atau jabatan sosial. Namun, kesuksesan sebenarnya adalah konsep yang subjektif dan personal. 

Kalian tidak perlu mengikuti standar sosial yang mempersempit makna kesuksesan. Mungkin bagi kalian, kesuksesan adalah menciptakan keseimbangan hidup yang baik, mencapai kebahagiaan dalam pekerjaan, atau memberikan dampak positif pada masyarakat. Terimalah definisi kesuksesan yang sesuai dengan nilai-nilai kalian sendiri.

5. Menekan emosi dan masalah mental

5 Standar Sosial Gak Masuk Akal yang Sebaiknya Diabaikanilustrasi standar sosial (unsplash.com/shahin khalaji)

Standar sosial yang menyuruh kita untuk menyembunyikan emosi atau masalah mental adalah pandangan yang harus kita koreksi. Menerima kesehatan mental dan merangkul keterbukaan tentang emosi adalah langkah positif menuju kesejahteraan pribadi.

Jangan biarkan stigma sosial mencegah kalian untuk mencari bantuan atau berbicara terbuka tentang perasaan kalian. Kebijakan untuk mengabaikan standar ini membantu menghilangkan tekanan ekstra dan membangun dukungan sosial yang sebenarnya penting untuk kesehatan mental kalian.

Membongkar standar sosial yang tidak masuk akal tidak berarti menolak norma-norma sosial yang positif. Sebaliknya, ini adalah undangan untuk membebaskan diri dari beban yang tidak perlu, memberikan kalian ruang untuk berkembang dan menjadi versi terbaik dari diri kalian.

Penampilan fisik, timeline kehidupan, ketakutan akan kegagalan, definisi sempit kesuksesan, dan stigma terkait kesehatan mental adalah hal-hal yang bisa kalian lepaskan. Dengan memandang hidup kalian dengan perspektif yang lebih luas dan membebaskan diri dari ekspektasi yang tidak masuk akal, kalian dapat membuka pintu menuju kehidupan yang lebih autentik dan memuaskan.

Baca Juga: 5 Kerugian saat Kamu Menurunkan Standar Impian dalam Hidup

YOOL Photo Verified Writer YOOL

i am me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya