Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sisa uang (pexels.com/Jakub Zerdzicki)

Intinya sih...

  • Anggaran bulanan tidak sehat jika selalu kehabisan uang sebelum gajian

  • Kurangnya tabungan menandakan anggaran bulanan tak menyisakan ruang untuk menabung

  • Pakai kartu kredit atau berutang untuk kebutuhan harian adalah tanda kondisi keuanganmu sedang gawat

Punya penghasilan tetap setiap bulan bukan jaminan kondisi keuanganmu aman. Banyak orang yang terlihat “baik-baik saja” secara finansial, padahal kenyataannya selalu kelimpungan di akhir bulan. Tanpa disadari, anggaran bulanan yang kamu buat mungkin sudah tidak lagi relevan dengan gaya hidup dan kebutuhan yang terus berkembang.

Kalau kamu sering merasa uang cepat habis, sulit menabung, atau hidup terasa berat meski sudah bekerja keras, bisa jadi masalahnya ada pada cara kamu mengelola uang—bukan jumlahnya. Yuk, cek lima sinyal penting berikut ini yang menunjukkan kalau kamu perlu segera merombak anggaran bulananmu sebelum makin kacau!

1. Selalu kehabisan uang sebelum gajian

ilustrasi dompet (pexels.com/Nicola Barts)

Kalau setiap akhir bulan kamu sudah menunggu gajian dengan hati gelisah dan dompet nyaris kosong, itu pertanda kuat bahwa anggaran bulananmu sedang tidak sehat. Mungkin kamu terlalu optimistis menghitung pengeluaran, atau terlalu longgar dalam menentukan batas belanja harian. Akibatnya, kebutuhan pokok justru tidak tertutupi dengan baik.

Ini bukan soal besar kecilnya penghasilan, tapi bagaimana kamu mengatur uang yang masuk. Gaji berapa pun tidak akan cukup kalau kamu tidak tahu ke mana saja perginya. Solusinya, coba evaluasi kembali anggaranmu. Pisahkan antara kebutuhan wajib seperti makan, transportasi, dan tagihan, dengan keinginan seperti jajan, langganan digital, atau belanja impulsif. Potong pos-pos yang tidak penting agar anggaranmu lebih realistis.

2. Belum punya tabungan sama sekali

ilustrasi menabung (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Sudah bekerja berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, tapi masih belum punya tabungan darurat atau simpanan masa depan? Ini sinyal bahaya yang tidak boleh kamu abaikan. Artinya, anggaran bulananmu tidak menyisakan ruang untuk menabung, atau kamu memang belum menjadikan menabung sebagai prioritas.

Banyak orang berpikir akan menabung dari sisa uang di akhir bulan, padahal kenyataannya jarang ada yang tersisa. Solusinya, ubah pola pikirmu: anggap menabung sebagai pengeluaran wajib, bukan pilihan. Sisihkan 5–10% penghasilan di awal gajian, sebelum uangnya terpakai untuk hal lain. Seiring waktu, jumlah itu bisa kamu tingkatkan. Dengan begitu, kamu membangun kebiasaan sehat yang berdampak besar untuk masa depan.

3. Sering pakai kartu kredit atau berutang untuk kebutuhan harian

ilustrasi menggunakan kartu kredit (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Kalau kamu mulai pakai kartu kredit atau pinjaman online untuk menutup kebutuhan dasar seperti makan, transportasi, atau pulsa, itu tanda kondisi keuanganmu sedang gawat. Memakai utang untuk hal konsumtif adalah pintu masuk menuju masalah finansial jangka panjang yang serius.

Jangan anggap enteng kebiasaan ini, karena bisa berujung pada tumpukan utang yang terus bertambah. Solusinya, hentikan dulu semua pengeluaran yang tidak penting. Susun ulang anggaran agar penghasilan yang kamu miliki cukup untuk menutupi kebutuhan pokok. Bila perlu, pertimbangkan mencari penghasilan tambahan, tapi pastikan itu tidak mengorbankan kesehatan atau pekerjaan utama.

4. Kamu bahkan tidak tahu ke mana uangmu pergi

ilustrasi dompet berisi uang (pexels.com/Ahsanjaya)

Pernah merasa heran kenapa uangmu habis begitu cepat padahal kamu merasa tidak belanja apa-apa? Itu tandanya kamu tidak mencatat pengeluaran dan tidak sadar sedang mengalami “kebocoran” finansial. Uang kecil yang keluar setiap hari tanpa kontrol bisa menguras saldo lebih cepat dari yang kamu kira.

Tanpa pencatatan yang jelas, kamu tidak akan tahu pola pengeluaran yang perlu dikoreksi. Solusinya sederhana: mulai catat setiap transaksi, sekecil apa pun. Gunakan aplikasi keuangan seperti Money Lover, Catatan Keuangan Harian, atau cukup pakai Excel di HP. Dengan kebiasaan mencatat, kamu bisa melihat di mana letak keborosan dan memperbaiki kebiasaan burukmu secara bertahap.

5. Kamu tidak bisa menikmati penghasilanmu

ilustrasi stres karena tagihan bulanan (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Kamu kerja keras setiap hari, tapi tetap merasa hidupmu hanya soal bertahan dari satu tagihan ke tagihan lain? Tidak pernah punya waktu atau uang untuk menikmati hasil jerih payahmu? Itu tanda bahwa anggaranmu terlalu ketat atau terlalu fokus pada kewajiban tanpa memberi ruang untuk kualitas hidup.

Padahal, menikmati hidup juga penting agar kamu tidak merasa lelah dan tertekan. Solusinya, rombak ulang anggaranmu agar lebih seimbang. Sisihkan sedikit dana untuk hal-hal yang memberi kebahagiaan seperti nonton film, liburan singkat, atau mendalami hobi. Kamu layak menikmati hasil kerja kerasmu—selama tetap dalam batas yang sehat dan terencana.

Kalau satu atau lebih dari lima sinyal ini mulai terasa di hidupmu, jangan tunggu sampai terlambat. Segera evaluasi dan rombak anggaran bulananmu agar lebih sehat, seimbang, dan bisa membawa kamu menuju masa depan finansial yang lebih tenang. Ingat, kendali ada di tanganmu—dan perubahan bisa dimulai sekarang juga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian