Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sisi Negatif Merasa Penting dalam Hidup Seseorang, Siap Dikecewakan?

ilustrasi tatapan sendu (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Pernahkah kamu berada di situasi sulit? Lalu, siapa orang yang mengulurkan bantuan padamu di saat itu?

Setiap orang pasti akan mengalami fase-fase sulit dalam hidupnya. Saat menghadapinya sendirian, situasi itu pasti berat untuk dilalui. Itu sebabnya, tak jarang kita mencari bantuan orang lain, mulai dari orangtua, saudara, sahabat, teman, kerabat dan lain-lain. Di titik terendah itu, akan terlihat siapa yang tulus dan setia bersama kita, serta siapa yang tak bisa menjadi karib. 

Ketika dengan mudahnya kamu mendapat bantuan, itu berarti kamu adalah bagian dari sosok penting dalam hidupnya. Apalagi jika dia bersedia membantu tak peduli berapa kali kamu jatuh dalam ujian atau tenggelam dalam kegagalan. 

Meski demikian, sebaiknya kamu tidak terus-terusan meminta bantuan pada sosok yang rela menolong berkali-kali. Sekalipun kamu adalah anak yang sangat disayangi oleh orangtua, jangan terlalu memanfaatkan kebaikan mereka untuk mudah menyerah dalam berusaha.

Merasa penting dalam hidup seseorang bisa membuatmu bisa terlena. Nah, apa saja sisi negatif merasa penting dalam hidup orang lain? Simak ulasan berikut.

1. Sewaktu-waktu kamu akan merasa kecewa

ilustrasi tatapan kecewa (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saat kamu berkali-kali meminta bantuan pada orang yang sama, potensi dikecewakan pasti ada. Bisa jadi dia memberi bantuan di hari ini, besok maupun lusa saat diminta. Namun, bisa jadi dia menolak untuk membantu sebulan berikutnya. 

Sebetulnya, wajar saja jika dia menolak. Kamu tidak tahu persis seperti apa situasi dan kondisi yang dihadapinya. Bisa jadi, dia sendiri pun sedang mengalami masa-masa sulit.

2. Terlalu bergantung pada orang lain

ilustrasi bergantung pada orang lain (pexels.com/Samantha Garrote)

Saat terus meminta bantuan di fase sulit, sebetulnya itu menunjukkan bahwa kamu terlalu bergantung pada orang lain. Sikap terlalu bergantung sangat tidak baik dan sedikit memalukan. 

Kamu harus bekerja keras terlebih dulu sebelum meminta pertolongan ke orang lain. Jika ikhtiar sudah maksimal dan hasilnya ternyata masih saja membuatmu sulit mandiri, barulah kamu boleh meminta bantuan. Dengan cara itu, kamu mengurangi ketergantunganmu terhadap orang lain. 

3. Bisa jadi kamu dianggap sebagai beban

ilustrasi hidu sebagai beban (pexels.com/lalesh aldarwish)

Pasti kamu tak pernah tahu, seperti apa penilaian sesungguhnya dari orang yang sering membantu terhadapmu. Ya, akan lebih baik jika kamu tidak mendengarnya sama sekali. Kamu cukup fokus berusaha keras agar bisa mandiri secepat mungkin. 

Bisa saja kamu dianggap sebagai beban. Jika memang begitu, kamu tidak perlu marah atau tersinggung. Terima saja kenyataannya dan berhentilah meminta pertolongan. 

4. Tak selamanya kamu akan dianggap berharga

ilustrasi wajah sedih dan murung (pexels.com/Mikhail Nilov)

Perasaan manusia bisa berubah oleh berbagai faktor. Kebencian, rasa tidak suka dan risi bisa menjadi penyebab penilaian manusia terhadapmu berubah-ubah. Jika sebelumnya, kamu merasa dianggap penting oleh seseorang, jangan terlalu lama meyakini hal itu. 

Tentu saja, tak selamanya kamu akan dianggap penting dan berharga. Sebab, orang lain pun punya tuntutan, situasi dan kondisi sulitnya sendiri. Namun, jangan jadikan itu sebagai penghalangmu untuk menjalin silaturahmi kembali. 

5. Kesulitan untuk hidup mandiri

ilustrasi merasa putus asa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hidup mandiri adalah kemampuan yang perlu dilatih oleh setiap orang. Tak hanya anak-anak, remaja, dan dewasa pun perlu membiasakan diri untuk mandiri dalam banyak hal. Kemandirian pada dasarnya adalah keterampilan yang bisa bikin hidupmu lebih nyaman. 

Nah, mulai sekarang, kamu harus bisa mengurangi ketergantungan pada orang lain secara perlahan. Jangan merasa bahwa selamanya kamu akan dianggap penting oleh orang tersebut. Tunjukkan, bahwa kamu hanya meminta bantuan di saat sulit dan tetaplah bekerja keras setelah itu. 

Beberapa orang pasti menganggapmu sebagai sosok penting dalam hidupnya. Mengenai fakta itu, tetaplah bersyukur. Namun, jangan lupa untuk tumbuh dan berkembang dalam setiap fase hidup, agar kemandirianmu terbentuk dengan kuat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us