5 Video TED Talks Ini Dapat Membantumu Melewati Krisis Eksistensi Diri
youtube.com/TED
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam hidup, kita tak akan terlepas dari kecemasan tentang arti hidup yang kita jalani atau bisa disebut sebagai krisis eksistensial. Emosi negatif tersebut dapat menyebabkan keputusasaan dan membuat seseorang mempertanyakan siapa dirinya dan apa yang sebenarnya mereka cari di hidupnya.
Namun, krisis eksistensial adalah hal wajar yang akan dialami semua orang. Karenanya, saat kamu menghadapi situasi tersebut, ada baiknya kamu simak 5 TED Talks yang dapat membantumu keluar dari krisis eksistensial.
1. Valorie Kondos Field - Why winning doesn't always equal success
Seringkali kita merasa menjadi pecundang dalam cerita hidup kita sendiri. Di saat-saat seperti itulah, kita akan mempertanyakan apa tujuan kita hidup. Benarkah sebuah kesuksesan adalah definisi nyata bagi eksistensi seseorang? Dalam TED Talks ini Valerie memberi gambaran bahwa menang atau kalah tak menentukan tujuan hidupmu. Sejatinya, hal terpenting dalam hidup bukanlah menaklukkan tetapi berjuang dengan baik.
2. What really matters at the end of life oleh BJ Miller
BJ Miller adalah seorang dokter, ia seringkali bertemu dengan banyak pasien yang ada di ujung kehidupan. Karenanya, ia pun pernah mencari jawaban dari apa arti kehidupan dan kematian baginya. Ia menegaskan bahwa di akhir hidup kita, apa yang paling kita harapkan nyatanya hanyalah kenyamanan, rasa hormat, cinta.
3. Elizabeth Lesser - Say your truths and seek them in others
Saat kita memepertanyakan siapa diri kita sebenarnya, bisa jadi karena selama ini kita sembunyi dari wajah asli diri sendiri. Ketika kita tumbuh, banyak hal terjadi dalam hidup yang membuat kita menyembunyikan jati diri kita. Alhasil, kita ragu-ragu untuk mengatakan kebenaran, mengungkapkan luka dan mengakui kesalahan.
Dalam TED Talk ini Lesser menjelaskan bahwa kejujuran pada diri sendiri dulu itu perlu. Dengan menghadapi dan membuka kepedihan masa lalu kita, kita bisa terhubung dengan diri sendiri dan bahkan orang lain di sekitar kita.
Editor’s picks
Baca Juga: Mutia Nauli: Era Digital, Berbagai Cara Dilakukan Dongkrak Eksistensi
4. Why some of us don't have one true calling dari Emilie Wapnick
Krisis eksistensial bukan selalu berarti mereka tak tahu apa yang harus dilakukan. Sebaliknya, banyak orang memiliki kebingungan tentang siapa dirinya karena terlalu banyak hal yang ingin dilakukan.
Dalam TED Talksnya, Emilie Wapnick menggambarkan jenis orang yang ia sebut "multipotensial" yang berarti ia memiliki beragam minat dan tujuan selama hidupnya.
Selanjutnya, Emelie menyarankan bahwa lakukan saja seluruh minatmu. Ikuti rasa ingin tahumu dan pelajari apa kekuranganmu. Selama apa yang kamu lakukan adalah kata hati yang membuat bahagia. Karena tak ada salahnya menjadi berbeda dan memiliki keinginan di banyak bidang, bukan?
5. Robert Waldinger - What makes a good life? Lessons from the longest study on happiness
Mempertanyakan soal eksistensi kehidupan, rasanya kebahagian tetaplah tujuan akhir. Dalam TED Talks milik Waldinger, ia memaparkan bahwa dalam sebuah survei lebih dari 80 persen mengatakan bahwa tujuan hidup utama mereka adalah menjadi kaya atau terkenal.
Itulah kenapa, manusia berkerja dengan keras mencoba untuk mencapai apa yang dikira nilai hidup penting bagi mereka yaitu kaya dan terkenal. Terdapat sebuah penelitian lama justru menyatakan bahwa bukan uang atau ketenaran, namun cukup memiliki hubungan yang baik dapt membuat kita lebih bahagia dan lebih sehat. Bukan soal kuantitas, namun kualitas kedekatanmu dengan seseorang di hidupmu adalah tujuan sebenarnya manusia ada dan hidup.
Nah, itulah 5 TED Talks soal eksistensi kehidupan yang sering kita pertanyakan. Kamu sudah menemukan jawaban belum, nih?
Baca Juga: 5 Kenangan Hidup yang Sebaiknya Kamu Buang Jika Ingin Bahagia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
