Diah Satya Darmawaty, Srikandi Indonesia Perancang Boeing

#ParaPerempuanHebat Dianggap anak bawang di IPTN, Diah Satya Darmawaty akhirnya dilirik Boeing Company.

Semua orang Indonesia mungkin sudah tahu kisah hidup BJ Habibie yang terkenal dengan kecerdasannya yang diatas rata-rata dan membuat dunia meliriknya. Setelah Habibie, banyak anak bangsa yang keluar Indonesia untuk bersaing dengan orang-orang pintar diluar sana. Salah satunya adalah Diah Satya Darmawaty.

Namanya mungkin masih asing di telinga orang Indonesia. Tetapi tidak demikian dengan orang-orang pintar yang terpilih dan berkesempatan bekerja di salah satu perusahaan raksasa dunia, Boeing. Diah adalah satu dari sekitar 30 orang Indonesia yang bekerja di Boeing yang terletak di Everett, negara bagian Washington DC.

Diah Satya Darmawaty berasal dari Palembang dan merupakan alumni Universitas Sriwijaya jurusan Teknik Sipil. Jurusan yang ia ambil saat kuliah dulu memang kurang pas dengan pekerjaannya kini. Kecerdasan yang sudah dimiliki sejak lahir dan ditambah minat belajar yang tinggi membuat Diah mampu mengalahkan insinyur-insinyur pesawat terbang lulusan kampus ternama. Wanita 45 tahun ini memang sudah bercita-cita ingin bekerja di IPTN yang kini sudah berganti nama menjadi PT.Dirgantara Indonesia.

Pada tahun 1993, Diah mulai berkarir di IPTN. Sebagai seorang insinyur yang bukan lulusan UI, ITB ataupun UGM yang terkenal sebagai pabriknya mahasiswa-mahasiswa jenius, Diah hanya dianggap anak bawang. Meskipun demikian, ia tak pernah merasa rendah diri dan putus asa. Diah yang menganut paham "Talk less do more" ini harus gigih dan cepat belajar aeronatika. Jika tidak, sewaktu-waktu dia bisa saja di PHK karena IPTN memang hanya mempekerjakan orang-orang pintar dan jenius.

Dibawah pimpinan Habibie, IPTN memberikan banyak pelajaran yang diserap sempurna oleh Diah. Selain itu, Diah juga sangat rajin membaca buku yang berhubungan dengan bidang yang ia tekuni saat itu.

dm-player

Krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998 juga turut mempengaruhi IPTN. Banyak karyawan yang di PHK, tapi tidak termasuk Diah. Sampai tahun 2004 ternyata kondisi IPTN masih belum kondusif dan Diah akhirnya memilih mundur dari IPTN karena merasa tidak memiliki masa depan lagi disana.

Salah seorang atasan Diah asal Kanada yang sudah tidak bekerja lagi di IPTN diam-diam merekomendasikan Diah ke perusahaan Boeing di Amerika dan mendapat respon positif dari Boeing. Perusahaan Boeing pun mengirim email kepada Diah yang saat itu merasa bahwa email itu hanya lelucon belaka. Ir. Effendy, suami Diah menyarankan untuk membalas email itu. Dengan tidak berharap terlalu tinggi, Diah membalas email itu dan nyatanya dibalas lagi oleh Boeing.

Setelah proses email-email-an itu selesai, Diah pun mengikuti tes dan lulus. Masih di tahun yang sama, Diah berangkat ke Amerika untuk bergabung di persahaan Boeing dan memulai karir barunya. Kini ibu dari seorang putri ini berprofesi sebagai Aircraft Structure Engineer, Senior Lead Engineer dan Subject Matter Expert di Boeing yang memiliki sekitar 20 anak buah yang berasal dari berbagai negara seperti India, Kanada, Amerika Serikat, Rusia dan lainnya.

Selama 13 tahun karirnya di Boeing, Diah sudah mengerjakan beberapa proyek-proyek penting untuk struktur interior pesawat jenis Boeing 737, 767, dan 747.

Menurut Diah, kesempatan itu tidak tergantung pada gender, melainkan pada kemampuan setiap orang. Karena itu sudah seharusnya semua wanita itu menuntut ilmu setinggi-tingginya. Jikapun tidak bekerja, ilmu yang didapat bisa sangat berguna untuk mendidik anak-anaknya.

Dengan kepintaran dan karir yang luar biasa, Diah tidak begitu saja melupakan tanah airnya Indonesia. Diah tetap saja selalu merindukan Indonesia. Sebagai wujud baktinya pada negara, Diah juga kadang menyempatkan diri mengajar mahasiswa-mahasiswa Indonesia dan saat ini dia sedang berupaya agar anak-anak muda Indonesia bisa magang di Boeing.

Anne Yaa Photo Verified Writer Anne Yaa

Travel, food, flowers, nature enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya