Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Alasan Kenapa Kamu Sering Melamun, Pernah Mengalaminya?

ilustrasi seseorang melamun (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
ilustrasi seseorang melamun (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Apakah kalian sering melamun? Saat sedang sendiri, mendengarkan musik, makan, sekolah, atau bekerja? Melamun ini dalam dunia psikologis disebut dengan istilah mind wandering. Kondisi di mana seseorang bergelut dengan pikirannya sendiri dan melupakan hal yang terjadi di luar dirinya.

Melamun adalah hal normal jika tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, dalam intensitas yang berlebihan melamun bisa menjadi tanda adanya gangguan psikologis. Lalu kamu penasaran tidak sih kenapa seseorang itu melamun, termasuk diri kita sendiri? Mau tahu alasannya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

1. Merasa bosan

ilustrasi merasa bosan (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi merasa bosan (pexels.com/cottonbro studio)

Pertama, melamun adalah tanda kita mengalami kebosanan. Seperti yang dikutip dari Islamiyyah et al., (2019) dalam Jurnal Empati, melamun adalah respons umum ketika terjadi kebosanan. Kebosanan ini juga akan melibatkan proses dasar psikologis seseorang.

Ketika seseorang sudah bosan akan suatu hal dan tidak tertarik lagi pada hal yang ada di depannya, psikologis seseorang akan meresponsnya. Sehingga melamun adalah cara terbaik untuk mengalihkan rasa kejenuhan pada hal eksternal. Mereka memilih menyibukkan diri dengan hal internal mereka yang menurut mereka lebih penting dibandingkan hal eksternal tersebut.

2. Meregulasi emosi

ilustrasi meregulasi emosi (pexels.com/Spencer Selover)
ilustrasi meregulasi emosi (pexels.com/Spencer Selover)

Melamun adalah salah satu cara seseorang meregulasi emosinya. Mereka yang melamun sedang berusaha menyelesaikan konflik internal mereka. Hal ini mereka lakukan agar emosi yang mereka rasakan tidak mempengaruhi hal eksternal mereka.

Dikutip dari Jurnal Psokologi Islam Al-Qalb (2021) melamun bisa menjadi cara seseorang untuk menenangkan diri melalui pemikirannya. Mereka mencoba berbicara dengan dirinya sendiri agar emosi tersebut tidak meledak. Dengan cara ini mereka juga berharap emosinya tidak akan berdampak pada hal-hal yang di luar mereka.

3. Mencoba mencari ide

ilustrasi mencari ide (pexels.com/Michael Burrows)
ilustrasi mencari ide (pexels.com/Michael Burrows)

Dikutip dari jurnal yang sama melamun juga bisa jadi merupakan cara seseorang mencari ide baru. Terutama untuk aktivitas yang akan mereka lakukan. Mereka coba membayangkan hal apa yang harus mereka lakukan atau hal-hal ingin mereka lakukan.

Bisa jadi mereka dengan melamun juga menjadi reminder tentang suatu hal. Mereka sedang coba memikirkan aktivitas atau hal apa yang seharusnya mereka lakukan saat ini. Namun, mereka malah melakukan hal lain dan melupakannya.

4. Stres dan tekanan pemikiran yang kompleks

ilustrasi stres dan tekanan pikiran (pexels.com/Monstera Production)
ilustrasi stres dan tekanan pikiran (pexels.com/Monstera Production)

Melamun bisa jadi cara seseorang melarikan diri dari tekanan-tekanan yang dirasakan. Saat seseorang merasa stres, mereka membutuhkan koping agar mereka tidak merasa tegang. Dan dengan melamun ini adalah salah satu caranya.

Tekanan pemikiran yang terlalu kompleks akan dirasakan oleh seseorang yang sedang merasa stres. Sehingga psikologisnya akan merespons untuk mencari cara merelakskan ketegangan yang terjadi. Melamun adalah salah satu caranya dengan mengosongkan pemikiran agar dirinya tidak merasakan pusing akibat stressor tersebut.

5. Rasa kesepian dan sedih

ilustrasi kesepian dan sedih (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi kesepian dan sedih (pexels.com/Liza Summer)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2021) sebagian besar responden menjawab melamun adalah cara mereka untuk menghilangkan rasa sedih dan kesepian. Mereka mencoba lari dari hal-hal nyata di sekitar mereka agar tidak merasakan sakit kembali. Mereka coba untuk menghibur dirinya sendiri karena merasa tidak ada seseorang yang akan membantu mereka.

Namun, secara psikologis cara ini sebenarnya bukan hal yang baik. Karena dapat mengakibatkan pengabaian emosi yang dirasakan. Hal ini juga dapat menimbulkan halusinasi dan delusi bagi seseorang.

6. Menciptakan kesenangan sendiri

ilustrasi menciptakan kesenangan sendiri (pexels.com/Katii Bishop)
ilustrasi menciptakan kesenangan sendiri (pexels.com/Katii Bishop)

Siapa yang nih, yang suka melamun sambil senyum-senyum? Iya, melamun juga cara seseorang menciptakan kesenangannya sendiri. Mereka melamun sambil membayangkan hal-hal yang membuat mereka merasa senang. Cara ini juga dilakukan untuk memenuhi ekspektasi seseorang yang tidak dapat mereka capai dalam dunia nyata.

Bahkan dikutip dari Wijaya (2021) seseorang bisa melamun sambil memfantasikan dan membuat karakter alur sampai konflik seperti drama. Mereka bisa sampai asyik dengan lamunannya sampai mereka tidak menanggapi hal di sekitarnya. Mereka bisa juga menampakkan ekspresi bahagia, senyum-senyum, atau ekspresi lain.

7. Gangguan psikologis

ilustrasi gangguan psikologis (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi gangguan psikologis (pexels.com/cottonbro studio)

Alasan terakhir kenapa seseorang sering melamun adalah tanda bahwa mereka mempunyai gangguan psikologis. Dikutip dari Jurnal Psikologi Islam Al-Qalb (2021) dalam intensitas yang berlebihan melamun menjadi tanda bahwa seseorang mengalami gangguan maladaptive daydreaming. Di mana kondisi ini terjadi karena mereka tidak mampu mengadaptasi hal di sekitarnya dan menciptakan fantasinya sendiri. Dalam jurnal tersebut juga menjelaskan bahwa gangguan psikologis ini bisa muncul akibat kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman traumatis tertentu.

Kamu merasakan salah satunya? Semoga bukan alasan yang terakhir, ya. Melamun memang dapat membantu kita menemukan ide-ide kreatif baru dan meregulasi emosi kita. Namun, hal ini juga akan mengganggu aktivitas kita karena membuat kita kehilangan konsentrasi dan fokus. Cobalah untuk bisa mengontrol aktivitas melamun tersebut. Yuk, selalu aware pada diri kita sendiri!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu Nur Seto
Merry Wulan
Bayu Nur Seto
EditorBayu Nur Seto
Follow Us