3 Pemicu Burnout yang Jarang Disadari, Awas Jadi Bumerang!

Sadari lebih awal agar bisa segera diantisipasi

Bukan jadi rahasia lagi kalau burnout punya dampak yang buruk ke kesehatan mental bahkan fisik. Seseorang yang sedang burnout akan jadi sulit fokus, mengalami demotivasi, pesimis terhadap berbagai hal, dan jadi sensitif. 

Burnout adalah kondisi kelelahan secara fisik dan mental yang bukan hanya terjadi satu dua hari namun beberapa waktu lamanya. Seperti pepatah mengatakan, "Tak ada asap tanpa ada api", maka tidak akan ada akibat jika tidak ada sebab. Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa pemicu burnout yang baik untuk disadari lebih dini supaya tidak keterusan jadi burnout.

1. Merasa kesepian

3 Pemicu Burnout yang Jarang Disadari, Awas Jadi Bumerang!ilustrasi kesepian (unsplash.com/Annie Spratt)

Alone dan lonely, dua kata berbahasa inggris yang kelihatannya mirip padahal sangat berbeda artinya. Alone atau sendiri adalah tentang keberadaan. Sedangkan lonely atau kesepian adalah suasana hati. 

Seseorang yang sedang sendiri bisa saja tidak merasakan kesepian. Namun, di sisi yang lain, dalam keramaian orang bisa saja merasakan sepi. Mungkin kamu dikelilingi banyak orang tapi suasana hatimu tetap kesepian dan merasa sendiri. Perasaan lonely itulah yang bikin kamu bisa burnout.

Mengapa? Karena kamu memendam semuanya sendiri, memikirkan semua hal sendirian, jadi orang yang overthinking. Nah, cepat lambat itu akan jadi bumerang bagi dirimu sendiri. Burnout sudah menanti didepan mata.

2. Kejenuhan karena melakukan rutinitas

3 Pemicu Burnout yang Jarang Disadari, Awas Jadi Bumerang!ilustrasi burnout (unsplash.com/Siora Photography)
dm-player

Kita gak akan bisa lepas dari rutinitas. Suatu aktivitas yang kita lakukan berulang kali setiap hari. Contohnya dalam hidup sehari-hari, ada template yang terbentuk secara natural begitu saja. Bangun tidur, beres-beres diri, berangkat kerja, pulang, istirahat, and repeat. Hal tersebut bisa memicu munculnya burnout.

Rutinitas yang kamu lakukan bisa bikin burnout kalau di dalam kegiatan tersebut kamu ga lagi menemukan happiness, mulai merasakan kejenuhan, dan ga merasakan lagi gregetnya seperti awal-awal kamu melakukannya. Itu dia tanda-tanda kamu mulai burnout. So, what should we should?

Temukan kembali tujuan dibalik kamu melakukan segala aktivitasmu itu. Kemudian atur ulang rutinitas yang kamu lakukan biar berasa lebih fresh. Selamat mencoba. 

3. Tekanan dari lingkungan sosial

3 Pemicu Burnout yang Jarang Disadari, Awas Jadi Bumerang!ilustrasi ketenangan (unsplash.com/Fuu J)

Seberapa banyak tekanan dan kemampuan kita menghadapinya akan berpengaruh kepada seberapa cepat burnout itu muncul. Kalau kamu bisa menghadapi tekanan tersebut dengan baik maka burnout itu jarang muncul. Tapi sayangnya, terkadang kita sulit untuk menyikapi tekanan yang datang ke diri kita. 

Tidak dipungkiri tekanan itu akan selalu ada. Tekanan tersebut bisa berupa ekspektasi yang terlalu tinggi, tuntutan sosial yang tidak masuk akal, dihadapkan pada situasi yang sulit, dan lain sebagainya. Nah, kamu mau menyikapinya seperti apa?

Burnout bukan datang dengan tiba-tiba melainkan pasti ada penyebabnya. Dan itu tidak hanya dihadapi satu atau dua kali tapi berkali-kali. Oleh karena itu kalau kamu mulai sering merasakan beberapa situasi diatas, patut berwaspada karena bisa jadi burnout menghampirimu. Cegah sebelum terlambat. 

Baca Juga: 5 Strategi Menjadi Produktif dengan Memahami Parkinson's Law

Stephanie Priyanka Photo Verified Writer Stephanie Priyanka

A daily learner. Having a balance life through writing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya