Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Suci Ambarwati

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Kutipan dari novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer ini seringkali menjadi motivasi orang-orang untuk menulis. Begitu pula dengan Suci Ambarwati.

Community Writer kelahiran Karawang pada 1996 ini mulai memberanikan diri aktif menulis sejak SMA. Kala itu, ia punya tugas akhir membuat sebuah karya tulis. Ternyata karyanya tersebut menjadi yang terbaik satu angkatan di jurusan. Prestasi serupa pun diraihnya kembali. Tepatnya di akhir tahun 2019 lalu, cerita pendeknya yang berjudul 'Desah dari Dalam Kamar Mandi ' terpilih sebagai satu dari Best Article of The Year IDN Times Community 2019.

Nah, ini sedikit cerita tentang Suci di balik pencapaiannya tersebut.

1. Sejuta ide selalu hadir dalam kepalanya saat sebelum tidur

Kepada tim IDN Times Community Suci bercerita kalau dirinya ini suka berkhayal sebelum tidur. Ajaibnya, saat itu pula ada banyak ide tulisan yang bermunculan di benaknya. Biasanya Suci akan menulis ide-ide itu malam itu juga atau keesokan harinya. Tak cuma disimpan sendiri, penikmat karya novelis Nawal El Saadawi, Ayu Utami, dan Eka Kurniawan ini pun kerap mengirimkan tulisan-tulisannya ke banyak media meski tidak semuanya berhasil terbit.

“Cerpen 'Desah dari Dalam Kamar Mandi' itu adalah tulisan pertamaku di IDN Times Community yang aku tulis dan berhasil terbit. Gak nyangka, sih bakal dapat Best Article of The Year,” akunya pada kami.

2. Jadi satu-satunya Best Article kategori FIKSI, Suci punya tips jitu nih buat kamu yang suka menulis Cerpen!

Editorial Team

Tonton lebih seru di