Walau tidak sedang dalam keadaan marah, orang bersuara keras cenderung bikin orang lain salah paham. Nah, gak jarang, orang lain jadi merasa berisik dengan keberadaan si orang bersuara keras ini. Buat kamu yang mengalaminya, kamu pasti sering lupa untuk merendahkan sedikit suaramu agar tidak mengganggu.
Selain itu, kamu juga pasti sering mengalami suka duka di bawah ini. Coba cek, mana yang paling relatable buatmu, nih?
Hal yang paling membantu dari suaramu ialah kamu bisa diandalkan untuk jadi pembicara di depan umum. Gak perlu bantuan pengeras suara, semua orang dalam ruangan sudah pasti langsung memperhatikanmu karena suara yang kamu miliki. Kamu pernah mengalaminya, gak?
Meski yang kamu katakan bukanlah sebuah makian, orang tetap akan menganggap kamu sedang marah karena suaramu tersebut. Gak jarang, kamu juga jadi bingung menjelaskannya pada orang-orang yang baru mengenalmu. Repot, sih, tapi kamu memiliki pengalaman yang gak semua orang miliki, lho!
Nah, keuntungan punya suara keras ini tentunya bikin kehidupan masa sekolahmu jadi menyenangkan. Selain bisa lebih mudah menarik perhatian teman sekelas, gak jarang kamu juga diminta jadi ketua kelas atau bahkan ketua upacara. Ya, gak?
Selain suka bikin orang kaget, kamu juga kerap kali bikin orang tersinggung, meski gak sengaja. Padahal hanya mengobrol biasa, karena suaramu yang terlalu kencang, orang jadi menyangka kamu sedang tidak nyaman. Bikin salah paham, kamu yang mengalami ini harus banyak bersabar, ya.
Meski aslinya bukan, kamu si pemilik suara keras bakalan dianggap galak karena hampir selalu bernada tinggi saat bicara. Gak bisa dimungkiri, hal ini memang menyebalkan. Namun, kamu hanya perlu cuek dan membiarkan orang lain berpendapat sesuai keinginan mereka.
Gak perlu malu kalau memang dari sananya suaramu sudah keras. Namun, jangan lupa juga untuk menyesuaikan suaramu dengan situasi. Punya suka duka yang belum tentu dimiliki orang lain, mana dari poin di atas yang paling sering kamu alami, nih?