Islam Menyampaikan 5 Sumber Penyebab Kesusahan Hidup Manusia

03 Okt 2021, 14:16 WIB

Ilustrasi stres dalam hidup. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernah gak terpikirkan kenapa hidup hanya gini-gini aja, ya tidak ada perubahan, tidak ada peningkatan, dan merasa kurang terus dalam hidup. Seolah hidup ini hanya sekadar untuk hidup saja dan tidak ada yang lebih. Meski sudah memperjuangkan segala cara agar bisa berubah namun ternyata tidak ada hasilnya juga.

Mungkin sebaiknya, kita merenungkan kembali atas diri kita sendiri apa penyebab hidup selalu kesulitan terus. Di dalam islam pun sangat menganjurkan umatnya untuk selalu ber-muhasabah atau introspeksi diri.

Jadi sambil merenungkan, coba kita simak penjelasan menurut islam perihal penyebab dari kesulitan ini semua.

1. Meninggalkan salat

Ilustrasi orang yang malas melaksanakan waktu ibadah. (aboutislam.net)

Salat merupakan ibadah wajib bagi umat muslim karena salat adalah tiang agama. Berarti jikalau satu kali meninggalkannya, maka sudahlah hidup seseorang, seperti dalam hadis Baihaqi berikut ini.

Bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Salat adalah tiang agama, barang siapa mendirikannya, maka sungguh ia telah menegakkan agama (Islam) itu dan barang siapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu."

Bisa diartikannya adalah adanya tiang agama kita, yang masih kokoh berdiri tegak, dapat dipastikan hidupnya akan diselamatkan dan sungguh beruntung. Tapi kalau meninggalkan salat sekalipun, maka tiang agamanya pasti runtuh dan itulah yang bisa jadi penyebabnya kesulitan hidup seseorang.

2. Durhaka kepada kedua orangtua

Ilustrasi anak dan kedua orang tuanya. (walkworthy.org)

Jika pernah durhaka kepada kedua orang tua, segeralah minta maaf dan berbaktilah pada mereka karena hal ini termasuk jadi penyebabnya kesulitan hidup.

Karena sudah pasti kalau durhaka kepada orang tua merupakan salah satu dosa yang besar, dan yang lebih parah lagi, tidak akan dipandang oleh Allah SWT.

Sesuai dalam hadis yang diriwayatkan Imam Nasai dan Al Bazzar dari Ibnu Umar dari Rasulullah SAW, beliau bersabda yang artinya:

“Tiga orang yang tidak akan dipandang Allah di hari kiamat. Yaitu yang durhaka kepada orang tua, yang kecanduan alkohol, yang juga mengungkit-ungkit pemberian. Dan tiga orang yang tidak akan masuk surga, yang durhaka pada orang tua, dayyuts (membiarkan istrinya melakukan maksiat), dan lelaki yang menyerupai perempuan.”

Islam mengajarkan bahwa semestinya sebagai anak untuk selalu memuliakan kedua orang tuanya karena merekalah pelita kehidupan.

3. Jauh lisan dan hatinya dari Al-Quran

Ilustrasi kitab Al-Quran. (islamiccenterofocala.org)

Adanya Al-Quran adalah sebagai petunjuk bagi manusia dalam kehidupannya, yang dapat memisahkan antara yang hak dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah. Al Quran mengandung banyak pokok ajaran sehingga seluruh hidup dan kehidupan ini menjadi teratur.

Untuk itu, kita harus senantiasa menjadi pedomannya dalam kehidupan kita seperti membaca serta mengamalkannya. Tapi apabila sebaliknya, seperti menjauhinya dan mengabaikannya, maka bahaya banget, yaitu seseorang benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Seperti keterangan dari Quran surat Thaha ayat 124 yang artinya:

"Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit".

Sudah ditegaskan oleh Allah SWT dalam Al-Quran bahwa seseorang yang berpaling dari peringatan-Nya alias berpaling dari Al-Quran, maka penghidupannya begitu sempit, apa pun dalam aspek kehidupannya dan di akhirat.

4. Bergaul dengan orang-orang yang buruk akhlaknya

Ilustrasi orang-orang yang kurang baik. (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dalam islam, akhlak begitu sangat penting untuk dimiliki oleh manusia. Nabi Muhammad pun menyebut dirinya diutus Allah karena tujuannya untuk menyempurnakan akhlak. Dengan adanya akhlak, itu lebih baik dari lainnya. Dalam hadis Madarijus Salikin II/318-319 pun menyebutkan;

"Padahal akhlak itu sangatlah sederhana, berbuat baik kepada orang lain, menghindari sesuatu yang dapat menyakitinya (baik fisik maupun hati) dan menahan diri ketika disakiti"

Orang yang memiliki akhlak yang baik mampu mengantarkan pada kebenaran. Jadi, misal kita masih mengerubungi lingkungan yang kurang baik untuk kita, pasti akan sulit rasanya menjalani kehidupan yang lebih baik lagi.

5. Tidak bersyukur dalam hidup

Ilustrasi orang yang kurang bersyukur. (pexels.com/Lola Russian)

Ini yang jadi termasuk penyebabnya kesusahan dalam hidup manusia yaitu tidak pernah mensyukuri atas nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya. Padahal Allah menjanjikan bahwa dengan banyaknya kita bersyukur dalam hidup, niscaya nikmat kita akan dilipatgandakan.

Ada akibatnya bila seseorang yang tidak pandai bersyukur kepada Allah yaitu salah satunya nikmatnya akan selalu berkurang. Kenyataannya ada arti di dalam Quran surat Ibrahim ayat 7 yang berisi:

“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”

Islam telah menjelaskan mengenai sumber-sumber penyebab datangnya kesusahan hidup manusia. Jadi masih ada waktu, nih, buat kita untuk instropeksi diri dan menjadi manusia yang lebih baik lagi, niscaya kehidupan kita akan lebih baik juga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.